Kelurahan Cabawan, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, merupakan salah satu wilayah yang mayoritas warganya merantau sebagai pedagang warung tegal atau warteg. Deretan rumah megah dan mewah menjadi pertanda banyaknya warga yang sukses bekerja sebagai penjual makanan di rantau.
Masuk ke kampung ini akan dihadapkan dengan rumah rumah megah milik juragan warteg. Hanya saja, rumah megah itu sangat jarang dihuni oleh pemiliknya karena ditinggal merantau berjualan makanan.
Pada menjelang Lebaran kampung warteg akan mulai ramai. Para bos warteg akan pulang kampung untuk merayakan hari raya. Tidak hanya itu, sebagai bentuk keberhasilan selama merantau, tidak sedikit yang membawa kendaraan mewah terbaru atau motor motor mahal ke kampung halamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya, Untung Arifin (48), warga Kelurahan Cabawan, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, adalah satu dari para juragan warteg yang berhasil. Bersama istrinya, Murningsih (43), pria ini sudah 13 tahun menggeluti bisnis kuliner warteg. Untung mengelola Warteg Mandiri miliknya di wilayah Tanjung Duren Timur, Jakarta Barat.
Sebagai perantau, Untung dan keluarga, menengok rumah di kampung dua kali dalam setahun. Yang jelas, untuk hari besar seperti Lebaran, biasanya pemilik warteg pulang kampung satu minggu sebelum Lebaran.
"Biasa dua kali pulang setahun. Menengok keluarga atau ziarah dan Lebaran saja. Selebihnya di Jakarta," ungkap Untung ditemui di rumahnya, Selasa (25/3/2025).
Selama ditinggal merantau, rumah dititipkan ke saudara yang ada di kampung. Mereka ditugasi menyalakan dan mematikan lampu, juga bersih-bersih rumah. Aktivitas itu dilakukan tiap hari.
![]() |
"Kita minta tolong kerabat yang tinggal di kampung untuk merawat. Terutama menyalakan atau mematikan lampu rumah," sambung Untung.
Untung mengaku hanya punya warteg hanya satu dikelola sendiri. Dia beralasan belum berniat menambah tempat usaha karena agar tidak repot.
"Saya punya cuma satu warteg saja sudah cukup. Kalau lebih dari satu kita repot," terang dia.
Terpisah, Camat Margadana, Kota Tegal, Ary Budi Wibowo, menyampaikan Kelurahan Cabawan merupakan salah satu wilayah yang ada di Kecamatan Margadana, Kota Tegal yang hampir sebagian besar warganya berdagang Warung Tegal.
"Kenapa Kelurahan Cabawan identik dengan Warteg karena sebagian warga masyarakatnya berdagang warung nasi atau warteg di luar kota," terang Ary.
Dia mengakui, rumah para pengusaha warteg selalu sepi pada hari biasa karena ditinggal merantau. Karena itu, lanjut Camat Margadana, pihaknya selalu melakukan pengawasan rumah rumah mereka dengan melibatkan semua pihak.
Camat Ary memastikan rumah mereka aman karena selain dititipkan kepada saudara yang masih tinggal di kampung halaman. Pihak keamanan juga kerap berpatroli di kampung tersebut.
"Jadi, kita melakukan patroli menyasar ke rumah-rumah milik juragan Warteg," ujar Ary.
Momen ramai, kata Ary, biasanya juga terjadi saat malam Jumat Kliwon, di mana beberapa dari mereka pulang untuk ziarah makam leluhur. Itu pun mereka hanya tinggal antara 2 sampai 3 hari.
Dia pun mengamini kampung warteg ini akan ramai saat momen hari raya. Hampir semua pengusaha akan pulang kampung untuk berlebaran.
(apu/ams)