Wakil Ketua Umum (Waketum) relawan Pro-Jokowi (Projo), Freddy Damanik, merespons pernyataan politikus PDIP Guntur Romli yang tak percaya jika Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kerap diam meski dicela.
"Faktanya selama ini memang beliau selalu diam setiap dicela, dihina, difitnah, tapi semua orang mempunyai batas kesabaran, termasuk seorang Jokowi yang juga merupakan manusia biasa yang mempunyai batas kesabaran," kata Freddy kepada wartawan, Minggu (16/3/2026), dikutip dari detikNews.
Freddy mengatakan, Jokowi adalah presiden 2 periode yang banyak pendukung dan dicintai rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat PDIP sudah sangat keterlaluan kepada Jokowi, PDIP lupa bahwa Jokowi adalah Presiden 2 periode yang banyak pendukung dan dicintai rakyat, itulah kekuatan Jokowi. Lihat saja di Pilpres 2024, begitu Jokowi memainkan kekuatannya, maka calon PDIP langsung terkapar hanya dapat 16 persen," ujar dia.
Menurut Freddy, tidak menutup kemungkinan Jokowi akan menyerang balik jika kerap diganggu.
"Demikian juga sekarang kalau PDIP terus mengganggu Jokowi bukan tidak mungkin Jokowi juga akan melawan dan akan menghancurkan kembali PDIP dengan cara caranya, walaupun beliau sudah tidak Presiden lagi," ucap dia.
"Oleh karena itu, kami meminta kepada PDIP agar segera move on dari Jokowi, tidak usah lagi menyerang Jokowi dan keluarganya," sambung Freddy.
Dilansir detikNews sebelumnya, Jokowi mengaku diam meski mendapatkan celaan dan hinaan. Menurut politikus PDIP, Guntur Romli, ucapan Jokowi itu kontradiktif.
"Saya juga ingin mengomentari penyataan Jokowi yang ngaku diam, tapi tiap hari sepertinya dia tiga kali sehari ngomong ke media, udah kayak minum obat. Bagaimana disebut diam?" kata Guntur lewat pesan singkat kepada detikcom, Sabtu (15/3).
Menurut Guntur, pernyataan Jokowi banyak yang melenceng dari kenyataan. Salah satunya Jokowi yang bilang akan kembali ke Solo dan menjadi rakyat biasa.
"Ternyata masih terus 'blusukan politik' ke mana-mana malah mau bikin partai super tbk. Omon-omonnya (soal) Gibran tidak akan jadi cawapres karena baru 2 tahun jadi wali kota, soal usia, tiba-tiba didukung jadi cawapres," ujar dia.
Guntur juga mengibaratkan pernyataan Jokowi seperti sein kiri tapi belok kanan. "Apa yang disampaikan Jokowi tidak perlu dipercaya," ucap dia.
Guntur tidak berkomentar banyak mengenai kabar soal Jokowi mengirim utusan yang meminta agar PDIP tak memecat dirinya.
Menurut Guntur, penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK berkaitan dengan pemecatan Jokowi beserta keluarganya dari PDIP.
"Tak hanya soal utusan, kami juga sudah diberikan informasi bahwa Sekjen Hasto akan 'digarap' sebelum Kongres. Dan semua informasi itu terjadi benar," kata Guntur.
(dil/dil)