Bacaan Sholat Tarawih dari Awal sampai Akhir Lengkap Doa Setelahnya

Bacaan Sholat Tarawih dari Awal sampai Akhir Lengkap Doa Setelahnya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 28 Feb 2025 20:47 WIB
Ilustrasi Sholat.
Sholat tarawih. (Foto: Rawpixel/Freepik)
Solo -

Tarawih merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat istimewa karena hanya bisa dikerjakan di bulan Ramadhan. Umat Islam pun sangat dianjurkan untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, kita sebaiknya memahami bacaan sholat tarawih dari awal sampai akhir beserta doa setelahnya.

Dikutip dari buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin Al Qurawy, tarawih adalah sholat sunnah muakkad yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadhan, baik secara berjamaah maupun sendiri. Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah salam dalam sholat tarawih, ada yang berpendapat 10 salam (dua rakaat setiap salam), 4 salam (dua rakaat setiap salam), atau 2 salam (empat rakaat setiap salam tanpa tasyahud awal).

Rasulullah SAW bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Barangsiapa sholat (tarawih) (di bulan) Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharap balasan (pahala) dari Allah Ta'ala, niscaya akan diampuni dosanya yang telah lewat." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sholat tarawih dapat dilakukan mulai setelah sholat isya hingga terbit fajar. Sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah karena memiliki pahala yang besar.

ADVERTISEMENT

Untuk mempersiapkan diri sebelum melaksanakan sholat tarawih, sebaiknya kita memahami bacaannya dari awal hingga akhir. Mari kita simak penjelasan yang akan dibagikan detikJateng berikut ini!

Bacaan Sholat Tarawih dari Awal sampai Akhir

Berikut ini merupakan bacaan sholat tarawih dari awal sampai akhir yang dihimpun dari buku Tuntunan Sholat for Kids tulisan Redaksi Great Kids serta Fikih Wanita tulisan Ust Muiz Al Bantani.

1. Niat

Niat sholat Tarawih dapat dibaca di dalam hati maupun diucapkan dengan lisan. Berikut adalah bacaannya.

Niat Sebagai Imam

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى.

Ushallii sunnatat-Taraawihi rak'ataini imaaman lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat mengerjakan sholat sunnah tarawih sebanyak dua raka'at, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."

Niat Sebagai Makmum

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى.

Ushallii sunnatat-Taraawihi rak'ataini makmuuman lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat mengerjakan sholat sunnah tarawih sebanyak dua raka'at, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."

Niat Munfarid atau Sholat Sendiri

نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat-tarāwīḥi rak'ataini lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul Ihram dan Doa Iftitah

Setelah niat, kemudian takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan takbir.

الله اكى

Allahu Akbar

Artinya: "Allah Mahabesar"

Selanjutnya membaca doa iftitah sebagai berikut:

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

Allahu akbar kabīrā, walhamdulillāhi katsīrā, wa subḥānallāhi bukrataw wa aṣīlā. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatḥarassamāwāti wal-arḍa ḥanīfam muslimā, wa mā ana minal musyrikīn. Inna sholatī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil 'ālamīn. Lā syarīka lahū, wa bidzālika umirtu, wa anā minal muslimīn.

Artinya: "Mahabesar Allah. Segala puji bagi Allah, siang dan sore. Saya hadapkan wajah saya kepada Zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan hanif dan berserah diri. Dan saya bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholat saya, ibadah saya, hidup dan mati saya adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu-Nya, dan dengan itu saya diperintahkan. Saya termasuk orang-orang yang muslim."

3. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek

Berikutnya, lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah sebagai berikut:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعٰلَمِينَ ۝١ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ ۝٢ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّينِ ۝٣ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ۝٤ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ۝٥ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّينَ ۝٦

Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdināṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍūbi 'alaihim walāḍ-ḍāllīn.

Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

4. Membaca Surat Pendek

Untuk sholat Tarawih pada malam-malam awal hingga pertengahan Ramadhan, terdapat ketentuan khusus terkait surat yang dibaca. Pada setiap rakaat pertama, dianjurkan untuk membaca satu surat secara berurutan dari At-Takaatsur, Al-Ashr, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa'uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun, An-Nashr, dan Al-Lahab. Sementara itu, pada setiap rakaat kedua, surat yang dibaca adalah surat Al-Ikhlas.

Kemudian pada malam-malam pertengahan hingga akhir Ramadhan, terdapat perbedaan dalam bacaan surat saat sholat Tarawih. Pada setiap rakaat pertama, dianjurkan untuk membaca surat Al-Qadr. Sementara itu, pada setiap rakaat kedua, dibaca satu surat secara berurutan dari daftar berikut: At-Takaatsur, Al-Ashr, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa'uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun, An-Nashr, dan Al-Lahab.

Berikut ini adalah bacaan surat pendek sesuai dengan keterangan di atas.

At-Takātsur (التَّكَاثُرُ)

اَلْهٰكُمُ التَّكَاثُرُ ۝١ حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ ۝٢ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ۝٣ ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ۝٤ كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ ۝٥ لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَ ۝٦ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِ ۝٧ ثُمَّ لَتُسْـئَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ۝٨

Latin:
Alhākumut-takāṡur. Ḥattā zurtumul-maqābir. Kallā sawfa ta'lamūn. Ṡumma kallā sawfa ta'lamūn. Kallā law ta'lamūna 'ilmal-yaqīn. Latarawunnal-jaḥīm. Ṡumma latarawunnahā 'ainal-yaqīn. Ṡumma latusalunna yaumaiżin 'anin-na'īm.

Artinya:
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Jangan begitu! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu). Sekali lagi, jangan begitu! Kelak kamu akan mengetahui. Jangan begitu! Jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahanam, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri. Kemudian pada hari itu kamu pasti akan ditanya tentang kenikmatan (yang kamu megahkan di dunia).

Al-'Aṣr (العَصْرُ)

وَالْعَصْرِ ۝١ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ ۝٢ إِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ۝٣

Wal-'aṣr. Innal-insāna lafī khusr. Illallażīna āmanū wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr.

Artinya:
Demi masa! Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Al-Fīl (الفِيلُ)

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحٰبِ الْفِيْلِ ۝١ أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍ ۝٢ وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيْلَ ۝٣ تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍ ۝٤ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ۝٥

Alam tara kaifa fa'ala rabbuka biaṣḥābil-fīl. Alam yaj'al kaidahum fī taḍlīl. Wa arsala 'alaihim ṭairan abābīl. Tarmīhim biḥijāratim min sijjīl. Faja'alahum ka'aṣfim ma'kūl.

Artinya:
Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar, sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Quraisy (قُرَيْشٍ)

لِإِيْلٰفِ قُرَيْشٍ ۝١ إِۦلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَآءِ وَالصَّيْفِ ۝٢ فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِ ۝٣ الَّذِيْٓ أَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ۝٤

Liīlāfi quraisy. Īlāfihim riḥlataś-śitā'i waṣ-ṣaif. Falya'budū rabba hāżal-bait. Allażī aṭ'amahum min jū'iw wa āmanahum min khauf.

Artinya:
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka'bah), yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Al-Mā'ūn (الْمَاعُونُ)

أَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ ۝١ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ ۝٢ وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِ ۝٣ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ ۝٤ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ ۝٥ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَ ۝٦ وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ۝٧

A-ra'aita allażī yukadzdzibu biddīn. Fażālikallażī yadu''ul-yatīm. Wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn. Fa wailul lil-muṣallīn. Allażīna hum 'an ṣalātihim sāhūn. Allażīna hum yurā`ūn. Wa yamna'ūnal-mā'ūn.

Artinya:
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, yang berbuat ria, dan enggan memberikan bantuan.

Al-Kauṡar (الْكَوْثَرُ)

إِنَّآ أَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ ۝١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ۝٢ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ۝٣

Innā a'ṭainākal-kauṡar. Faṣalli li rabbika wanḥar. Inna syāni'aka huwal-abtar.

Artinya:
Sesungguhnya Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Al-Kāfirūn (الْكَافِرُونَ)

قُلْ يٰٓأَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَ ۝١ لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ ۝٢ وَلَآ أَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ أَعْبُدُ ۝٣ وَلَآ أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْ ۝٤ وَلَآ أَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ أَعْبُدُ ۝٥ لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ۝٦

Qul yā ayyuhal-kāfirūn. Lā a'budu mā ta'budūn. Wa lā antum 'ābidūna mā a'bud. Wa lā anā 'ābidum mā 'abadtum. Wa lā antum 'ābidūna mā a'bud. Lakum dīnukum wa liya dīn.

Artinya:
Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

An-Naṣr (النَّصْرُ)

إِذَا جَآءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ ۝١ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللَّهِ أَفْوَاجًا ۝٢ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۚ إِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ۝٣

Iżā jā'a naṣrullāhi wal-fatḥ. Wa ra'aitan-nāsa yadkhulūna fī dīnillāhi afwājā. Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastaghfirh, innahū kāna tawwābā.

Artinya:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima Tobat.

Al-Lahab (اللَّهَبُ)

تَبَّتْ يَدَآ أَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّ ۝١ مَآ أَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَ ۝٢ سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ ۝٣ وَامْرَاَتُهٗ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ ۝٤ فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ۝٥

Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb. Mā aghnā 'an-hu māluhū wa mā kasab. Sayaṣlā nāran żāta lahab. Wamra'atuhū ḥammālatal-ḥaṭab. Fī jīdihā ḥablum mim masad.

Artinya:
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Al-Ikhlāṣ (الإِخْلَاصُ)

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ۝١ اللَّهُ الصَّمَدُ ۝٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ ۝٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا أَحَدٌ ۝٤

Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahu kufuwan aḥad.

Artinya:
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya."

Al-Qadr (القَدْرُ)

إِنَّآ أَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١ وَمَآ أَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۝٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ ۝٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰٓئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِّنْ كُلِّ أَمْرٍ ۝٤ سَلٰمٌ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ۝٥

Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr. Wa mā adrāka mā lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malā'ikatu war-rūḥu fīhā bi`iżni rabbihim min kulli amr. Salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr.

Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar.

5. Rukuk

Membungkuk dengan punggung lurus, tangan di lutut, membaca:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ (3x)
Subḥāna rabbiyal 'aẓīmi wa biḥamdih
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

6. Itidal

Berdiri tegak setelah rukuk, mengangkat tangan sejajar bahu sambil membaca:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allāhu liman ḥamidah

Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Kemudian membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbana lakal-ḥamdu mil-us-samāwāti wamil-ul-arḍi wamil-u mā shi'ta min shai'in ba'd

Artinya: "Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu."

7. Sujud

Bersujud dengan anggota tubuh yang bertumpu pada lantai (dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki) sambil membaca:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (3x)

Subḥāna rabbiyal a'lā wa biḥamdih

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Duduk dengan kaki kiri dilipat dan kaki kanan ditegakkan, membaca:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

rabbi-ghfir lī warḥamnī wajburnī warfa'nī warzuqnī wahdinī wa'āfinī wa'fu 'annī

"Wahai Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah kebutuhanku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

Setelah itu kembali sujud untuk kedua kalinya dan membaca tasbih seperti sujud yang pertama. Pada rakaat pertama, kita bangkit kembali setelah sujud yang kedua untuk melaksanakan rakaat kedua.

9. Tahiyat Akhir

Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tawarruk (pantat menyentuh lantai, kaki kiri masuk ke bawah kaki kanan yang tegak) dan membaca:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَىٰ عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

At-taḥiyyātu al-mubārakātu aṣ-ṣalawātu aṭ-ṭayyibātu lillāh, as-salāmu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa raḥmatullāhi wa barakātuh, as-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhi aṣ-ṣāliḥīn, asyhadu allā ilāha illallāh wa asyhadu anna muḥammadhan rasūlullāh

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Salam sejahtera atasmu wahai Nabi, juga rahmat dan berkah Allah. Salam sejahtera bagi kami dan bagi hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Kemudian membaca shalawat:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allāhumma ṣalli 'alā muḥammadin wa 'alā āli muḥammad, kamā ṣallaita 'alā ibrāhīma wa 'alā āli ibrāhīm, innaka ḥamīdum majīd. allāhumma bārik 'alā muḥammadin wa 'alā āli muḥammad, kamā bārakta 'alā ibrāhīma wa 'alā āli ibrāhīm, innaka ḥamīdum majīd

Artinya: "Ya Allah, limpahkan shalawat atas Nabi Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, limpahkan keberkahan atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

10. Salam

Menoleh ke kanan sambil membaca:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ

As-salāmu 'alaikum wa raḥmatullāh

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."

Kemudian menoleh ke kiri dan mengucapkan hal yang sama.

Bacaan Doa Setelah Sholat Tarawih

Setelah selesai melaksanakan sholat tarawih sebanyak 8 maupun 20 rakaat, kita dapat membaca doa yang dikutip dari buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa tulisan Ustadz Ali Amrin Al Qurawy berikut ini.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالإِيْمَانِ كَامِلِينَ وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَدِّيْنَ وَعَلَى الصَّلَوَاتِ مُحَافِظِينَ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِينَ وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِينَ وَلِعَفْوِكَ رَاجِينَ وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِينَ وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِينَ وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِينَ وَفِي الْآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ وَبِالْقَضَاءِ رَاضِينَ وَبِالنَّعْمَاءِ شَاكِرِينَ وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِينَ وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِينَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِضِينَ وَفِي الْجَنَّةِ دَاخِلِينَ وَعَلَى سَرِيرَةِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِينَ وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُّتَزَوَجِيْنَ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاسْتَبْرَقٍ وَدِيبَاجٍ مُتَلَبِّسِينَ وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِينَ وَمِنْ لَّبَنٍ وَعَسَلٍ مُّصَفِّيْنَ شَارِبِيْنَ وَبِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصَّدِيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيقًا. ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيمًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Allaahummaj'alnaa bil iimaani kaamiliina wa lifaraa-idhika mu'addiina wa 'alash shalawaati muhaafizhiina wa lizzakaati faa'iliina wa limaa 'indaka thaalibiina wa li'afwika raajiina wa bil hudaa mutamassikiina wa 'anil laghwi mu'ridhiina wa fid dun-ya zaahidiina wa fil aakhirati raaghibiina wa bilqadhaa-i raadhiina wa bin na'maa-i syaakiriina wa 'alal balaa-i shaabiriin wa tahta liwaa-i sayyidinaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallama yaumal qiyaamati saa-iriina wa 'alal haudhi waaridiina wa fil jannaati daakhiliina wa 'ala sariiratil karaamati qaa'idiina wa bi huurin 'iinim mutazawwijiina wa min sundusiw wa istabraqiw wa diibaajim mutalabbisiina wa min tha'aamil jannati aakiliina wa min labanin wa'asalim mushaffiina syaaribiina bi akwaabiw wa abaariqa wa ka'sim mim ma'iin. Ma'al ladziina an'amta 'alaihim minan nabiyyiina wash shiddiqiina wasy syuhadaa-i wash shaalihiina wa hasuna ulaa-ika rafiiqaa, dzaalikal fadhlu minallaahi wa kafaa billaahi 'aliimaa. Wal hamdulillaahi rabbil 'aalamiin.

Artinya: "Ya Allah, jadikan kami (orang-orang) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala yang wajib, men-jaga sholat, menunaikan zakat, mencari segala kebaikan di sisi-Mu, mengharap ampunan-Mu, terhindar dari segala penyelewengan, zuhud di dunia, mencintai amal untuk bekal di akhirat dan tabah (sabar) menghadapi cobaan, serta mensyukuri segala nikmat-Mu, dan semoga pada hari kiamat kelak kami dalam satu barisan di bawah panji-panji junjungan kami; Nabi Muhammad Saw. Dan, melalui telaga yang sejuk, masuk di dalam surga, terhindar dari api neraka, dan duduk di tahta ke-hormatan dengan didampingi oleh bidadari dari surga, mengenakan baju-baju kebesaran dari sutra berwarna-warni, menikmati jamuan surga yang lezat, serta minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan kendi-kendi yang tak pernah habis, bersama-sama dengan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka golongan para nabi, shiddiqin, orang-orang syahid, orang-orang saleh, dan orang-orang yang memiliki perangai yang baik. Demikianlah kemurahan dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Se-gala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."

Doa di atas tersebut tidak wajib dibaca. Jika tidak mampu membacanya, kita bisa mengganti dengan bacaan doa apa pun.

Tata Cara Melaksanakan Sholat Tarawih

Dikutip dari buku Fikih Wanita tulisan Ust Muiz Al Bantani, sholat tarawih dilakukan dua rakaat satu salam, dan diulang sesuai jumlah rakaat yang diinginkan. Setelah menyelesaikan sholat tarawih, disunnahkan melanjutkan dengan sholat witir. Jumlah minimal sholat witir adalah satu rakaat, tetapi umumnya dikerjakan tiga rakaat. Cara pelaksanaannya bisa dengan dua rakaat salam, lalu satu rakaat salam, atau langsung tiga rakaat satu salam.

Sebaiknya makmum mengikuti jumlah rakaat yang dilakukan imam. Jika imam melaksanakan 8 rakaat tarawih + 3 rakaat witir, maka dianjurkan untuk mengikutinya. Namun, jika ada yang ingin menambah rakaat, sebaiknya dilakukan di rumah. Begitu juga jika imam melaksanakan 20 rakaat tarawih, makmum sebaiknya mengikutinya. Jika ada yang hanya ingin mengerjakan 8 rakaat, ia boleh mengundurkan diri dengan tenang tanpa mengganggu jamaah lainnya. Ia bisa memilih untuk pulang atau tetap di masjid dengan membaca Al-Quran secara lirih tanpa mengganggu orang yang masih sholat.

Selain itu, pada sholat witir yang dilakukan satu rakaat, disunnahkan membaca doa qunut mulai malam ke-15 Ramadhan.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai bacaan sholat tarawih dari awal sampai akhir. Semoga bermanfaat!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads