Apa Itu Tes Kemampuan Akademik atau TKA yang Jadi Pengganti UN?

Apa Itu Tes Kemampuan Akademik atau TKA yang Jadi Pengganti UN?

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Rabu, 26 Feb 2025 13:11 WIB
Ilustrasi siswa ujian
Ilustrasi TKA pengganti UN. (Foto: Thinkstock)
Solo -

Ujian Nasional (UN) yang selama bertahun-tahun menjadi standar evaluasi kelulusan siswa resmi dihapus pada 2021 dengan diterbitkannya Surat Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021. Pada 2025 ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berencana menghadirkan penggantinya yang disebut dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Perubahan ini pun menimbulkan rasa penasaran di benak masyarakat tentang apa itu Tes Kemampuan Akademik atau TKA?

Dilansir detikEdu, TKA ini akan terlebih dahulu diterapkan untuk mengganti UN di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada November 2025 mendatang. Sementara untuk jenjang pendidikan lain di bawahnya seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) baru akan dilakukan pada tahun depan.

Penasaran dengan apa itu TKA, detikers? Mari kita simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini yang dihimpun detikJateng dari laman resmi Kemendikdasmen serta detikEdu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Tes Kemampuan Akademik atau TKA?

Tes Kemampuan Akademik (TKA) adalah bentuk evaluasi baru yang menggantikan Ujian Nasional (UN). Berbeda dengan UN yang sebelumnya menjadi standar kelulusan, TKA tidak bersifat wajib dan tidak menentukan kelulusan siswa. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menegaskan bahwa TKA bertujuan untuk mengukur kemampuan akademik siswa secara lebih komprehensif tanpa menimbulkan tekanan kelulusan.

"TKA sifatnya tidak wajib dan bukan menjadi sebuah penilaian standar kelulusan," ungkap Toni seperti dikutip dari detikEdu, Selasa (25/2/2025).

ADVERTISEMENT

Dengan kata lain, siswa yang tidak mengikuti TKA tetap bisa lulus sekolah. Namun, mengikuti tes ini bisa memberikan manfaat tambahan dalam proses seleksi pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Mengapa UN Diganti dengan TKA?

Keputusan untuk mengganti UN dengan TKA bukanlah tanpa alasan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti sebelumnya mengungkapkan bahwa kata 'ujian' dalam UN sering kali menimbulkan kesan traumatis bagi siswa karena dikaitkan dengan kelulusan atau tidaknya seseorang dari jenjang pendidikan tertentu. Oleh karena itu, istilah 'ujian' dihilangkan dan digantikan dengan konsep tes yang lebih fleksibel.

Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kemendikdasmen, Biyanto, juga menegaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk menghilangkan stigma negatif dalam sistem evaluasi pendidikan nasional.

"Gak ada istilah ujian ya, karena ujian itu agak traumatik ya. Ada risiko lulus nggak lulus," jelasnya dalam Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Selain itu, perubahan ini juga bertujuan agar evaluasi akademik lebih selaras dengan kebutuhan dunia pendidikan dan dunia kerja. TKA akan berfungsi sebagai indikator tambahan dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi, sehingga siswa tidak lagi bergantung pada satu jenis ujian sebagai penentu masa depan mereka.

Perbedaan TKA dan UN

Meskipun sama-sama berbentuk tes akademik, TKA memiliki sejumlah perbedaan mendasar dibandingkan UN. Berikut beberapa perbedaan utama:

1. Tidak Wajib dan Tidak Menentukan Kelulusan

UN sebelumnya menjadi syarat wajib kelulusan bagi siswa SMA/SMK. Sementara itu, TKA bersifat opsional. Siswa yang tidak mengikuti TKA tetap bisa lulus dan mendapatkan ijazah.

2. Digunakan untuk Seleksi Jalur Prestasi ke Perguruan Tinggi

Bagi siswa kelas 12 SMA/SMK, nilai TKA dapat menjadi indikator dalam jalur prestasi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Kemendikdasmen telah berkoordinasi dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri untuk menjadikan hasil TKA sebagai salah satu pertimbangan dalam seleksi nasional.

3. Berlaku untuk Jenjang SD hingga SMA dengan Tahapan Bertahap

TKA tidak hanya diterapkan untuk SMA/SMK, tetapi juga akan diterapkan di jenjang SD dan SMP mulai 2026. Namun, di jenjang SD dan SMP, tes ini hanya berfungsi sebagai indikator masuk ke jenjang selanjutnya, bukan sebagai syarat kelulusan.

4. Jadwal Pelaksanaan yang Berbeda

Pelaksanaan UN biasanya dilakukan serentak di berbagai jenjang dalam satu tahun ajaran. Sementara itu, TKA akan mulai diterapkan untuk kelas 12 SMA/SMK pada November 2025, sedangkan untuk kelas 6 SD dan kelas 9 SMP baru akan dilaksanakan pada 2026.

Dampak dan Harapan terhadap TKA

Perubahan dari UN ke TKA diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi siswa, guru, dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Dengan tidak menjadikan tes ini sebagai syarat kelulusan, siswa dapat lebih fokus pada pengembangan kompetensi akademik tanpa tekanan berlebihan. Selain itu, nilai TKA yang digunakan sebagai salah satu indikator seleksi masuk PTN juga membuka peluang lebih luas bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi.

Selain itu, dengan format yang lebih fleksibel, TKA juga berpotensi mengurangi praktik belajar yang hanya berorientasi pada nilai ujian. Hal ini diharapkan mendorong pola pembelajaran yang lebih mendalam, berbasis pemahaman konsep, serta keterampilan berpikir kritis dan problem solving.

Dengan adanya TKA, diharapkan sistem pendidikan Indonesia dapat lebih adaptif terhadap kebutuhan siswa dan perubahan zaman. Transformasi ini merupakan langkah penting menuju pencapaian visi Generasi Emas 2045, di mana pendidikan tidak hanya menjadi sarana untuk mendapatkan nilai, tetapi juga membentuk karakter dan kompetensi yang unggul bagi para pelajar Indonesia.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai apa itu tes kemampuan akademik atau TKA yang akan menggantikan UN SMA. Semoga bermanfaat!




(sto/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads