- Niat Sholat Tahiyatul Masjid 2 Rakaat
- Tata Cara Sholat Tahiyatul Masjid
- Catatan Penting dalam Melaksanakan Sholat Tahiyatul Masjid 1. Tempat Pelaksanaan 2. Hukum dan Keutamaan 3. Niat dalam Sholat Tahiyatul Masjid 4. Kondisi Duduk Sebelum Sholat 5. Kewajiban Berdiri saat Takbiratul Ihram 6. Alternatif Jika Tidak Bisa Sholat 7. Catatan Khusus bagi Guru atau Pengajar
Di dalam ajaran agama Islam, terdapat berbagai jenis sholat sunnah yang dianjurkan bagi umatnya, salah satunya adalah tahiyatul masjid. Ibadah ini termasuk sholat sunnah selain rawatib. Lantas, seperti apa niat dan tata cara sholat tahiyatul masjid?
Dikutip dari buku Muro'atul Ibadah Fi At-Thoharah Wa Sholat tulisan Ibnu Asrori Naji dan Siti Sulaikho, tahiyatul masjid merupakan sholat yang dikerjakan untuk menghormati masjid. Masjid sendiri merupakan tempat manusia bersujud kepada Allah. Seluruh kegiatan di masjid menggunakan nama Allah sehingga masjid disebut sebagai Baitullah.
Perintah menjalankan sholat tahiyatul masjid terdapat di dalam hadits riwayat Abu Dawud berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ψ₯ΩΨ°ΩΨ§ Ψ¬ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ£ΩΨΩΨ―ΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨ¬ΩΨ―Ω ΩΩΩΩΩΩΨ΅ΩΩΩΩ Ψ³ΩΨ¬ΩΨ―ΩΨͺΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩ Ψ£ΩΩΩ ΩΩΨ¬ΩΩΩΨ³Ω Ψ±ΩΩΩΨ§ΩΩ Ψ£ΩΨ¨ΩΩ Ψ―ΩΨ§ΩΩΨ―Ω
Artinya:
"Apabila salah seorang diantara kamu masuk masjid, hendaklah ia sholat dua rakaat sebelum duduk." (HR Abu Dawud dari Abi Qatadah: 395)
Mari simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui niat dan tata cara melaksanakan sholat tahiyatul masjid!
Baca juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Qobliyah Subuh |
Niat Sholat Tahiyatul Masjid 2 Rakaat
Ketika akan melaksanakan sholat tahiyatul masjid, niat yang dibaca adalah berikut ini.
Ψ£ΩΨ΅ΩΩΩΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΨΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩ
ΩΨ³ΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ±ΩΩΩΨΉΩΨͺΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
UαΉ£allΔ« sunnatan naαΈ₯yΔta al-masjidi rak'atayni lillΔhi ta'ΔlΔ
Artinya:
"Saya berniat sholat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Tahiyatul Masjid
Kemudian, berikut ini adalah tata cara melaksanakan sholat tahiyatul masjid.
- Sholat tahiyatul masjid dilakukan dua rakaat.
- Sholat ini dilakukan sendirian atau munfarid, tidak berjamaah.
- Syarat sahnya sama seperti sholat lainnya, yaitu memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat sholat, dengan tambahan syarat harus dilakukan di dalam masjid. Tidak sah jika dilakukan di luar masjid.
- Sholat ini dilakukan setiap kali seseorang memasuki masjid, baik untuk sholat fardu maupun saat hendak beri'tikaf.
- Bacaan dalam sholat Tahiyatul Masjid sama dengan bacaan sholat pada umumnya, hanya niatnya yang berbeda.
- Secara garis besar, urutannya adalah sebagai berikut:
- Berniat untuk sholat Tahiyatul Masjid.
- Takbiratul Ihram (ucapan "Allahu Akbar").
- Sholat dua rakaat seperti sholat biasa.
- Salam di akhir sholat.
Catatan Penting dalam Melaksanakan Sholat Tahiyatul Masjid
Dalam melaksanakan sholat sunnah tahiyatul masjid, kaum muslim wajib memahami beberapa catatan penting. Dikutip dari buku Fikih Sholat Sunnah tulisan Ali Musthafa Siregar dan Nurhadi, inilah beberapa hal penting yang perlu menjadi catatan.
1. Tempat Pelaksanaan
Sholat sunnah ini hanya dilakukan di masjid yang tanahnya diwakafkan, bukan di musholla yang tanahnya tidak diwakafkan dan masih dimiliki secara pribadi. Dasar hukumnya adalah hadits Rasulullah SAW, ketika memerintahkan Sulaik Al-Ghothfani untuk melaksanakan sholat setelah masuk masjid:
"Bangunlah dan sholatlah dua rakaat" (HR Bukhari dan Muslim)
2. Hukum dan Keutamaan
Sholat ini disunnahkan setiap kali seseorang masuk masjid, meskipun keluar-masuk dalam waktu singkat. Sebab kesunnahan muncul setiap kali seseorang masuk masjid. Sholat ini tidak kehilangan kesunnahannya meskipun seseorang berdiri lama di dalam masjid, kecuali menurut pendapat Imam Romli yang menyebutkan bahwa berdiri lama dapat menghilangkan kesunnahan ini (Busyroo al-Kariim Hal. 318; I'aanah ath-Thoolibiin Juz 1 Hal. 296).
3. Niat dalam Sholat Tahiyatul Masjid
Menurut Imam Ibnu Hajar, niat harus disertakan agar mendapatkan pahala sholat tahiyatul masjid. Namun, menurut Imam Romli, keutamaan sholat ini tetap didapatkan meskipun tidak diniatkan secara khusus, selama seseorang melaksanakan sholat lain seperti fardhu atau sunnah dua rakaat atau lebih (Busyroo al-Kariim Hal. 318).
4. Kondisi Duduk Sebelum Sholat
Kesunnahan sholat ini tidak berlaku jika seseorang telah duduk lama di dalam masjid. Namun, jika duduk hanya sebentar karena lupa atau tidak mengetahui hukumnya, sholat tetap disunnahkan. Contohnya, perintah Rasulullah kepada Sulaik Al-Ghothfani untuk berdiri dan melaksanakan sholat dua rakaat meskipun ia telah duduk (I'aanah ath-Thoolibiin Juz 1 Hal. 296).
5. Kewajiban Berdiri saat Takbiratul Ihram
Sholat tahiyatul masjid wajib dilaksanakan takbiratul ihramnya dalam keadaan berdiri, meskipun hukum asal sholat sunnah tidak mewajibkan berdiri (I'aanah ath-Thoolibiin Juz 1 Hal. 296).
6. Alternatif Jika Tidak Bisa Sholat
Jika seseorang tidak dapat melaksanakan sholat tahiyatul masjid karena suatu alasan, disunnahkan membaca Al-Baaqiyah ash-Shoolihah sebanyak empat kali:
Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΨΩΩ
ΩΨ―Ω ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω ΩΩΩΩΨ§ ΨΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΨ©Ω Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨΉΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨΈΩΩΩ
Ω
SubαΈ₯ΔnallΔhi wal-αΈ₯amdu lillΔhi wa lΔ ilΔha illallΔhu wa AllΔhu akbaru wa lΔ αΈ₯awla wa lΔ quwwata illΔ billΔhi al-'alΔ«yyi al-'aαΊΔ«m.
Artinya:
"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Membaca ini juga dapat menggantikan sujud tilawah atau sujud syukur jika tidak memungkinkan (I'aanah ath-Thoolibiin Juz 1 Hal. 297).
7. Catatan Khusus bagi Guru atau Pengajar
Guru yang tiba di majelis taklim yang berada di dalam masjid disunnahkan melaksanakan sholat tahiyatul masjid sebelum memulai pengajarannya. Hal ini bertujuan menghormati tempat ibadah (I'aanah ath-Thoolibiin Juz 1 Hal. 297).
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai niat dan tata cara melaksanakan sholat tahiyatul masjid dua rakaat. Semoga dapat bermanfaat!
(par/par)