Pernahkah kamu melihat dua peringatan Hari Ibu? Pertama pada tanggal 10 Mei dan kedua di tanggal 22 Desember. Apakah keduanya merayakan hal yang sama? Berikut penjelasan lengkapnya.
Dikutip dari laman The Collector, Hari Ibu adalah momen yang didedikasikan khusus kepada ibu di seluruh dunia. Perayaan ini diperingati dengan banyak cara. Misalnya memberikan ucapan dan hadiah secara pribadi, maupun dalam perayaan yang lebih besar.
Namun, sebagian masyarakat Indonesia mungkin masih bingung apakah Hari Ibu diperingati pada tanggal 10 Mei atau 22 Desember. Selain itu, bagaimana sejarah munculnya peringatan Hari Ibu ini? Berikut penjelasan yang telah detikJateng rangkum untukmu. Simak selengkapnya, ya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Ibu 10 Mei atau 22 Desember?
Di beberapa negara, Hari Ibu memang memiliki tanggal berbeda. Dikutip dari laman Britannica, warga Amerika merayakan Hari Ibu Internasional setiap Minggu kedua bulan Mei. Namun, peringatan Hari Ibu ini pertama kali dilaksanakan pada 10 Mei 1908.
Sementara berdasarkan buku Sejarah Organisasi Perempuan Indonesia, Hari Ibu di Indonesia diperingati secara nasional setiap 22 Desember. Dikutip dari buku A Special Day for Mommies : The Origin of Mother's Day, Hari Ibu di Indonesia menjadi bentuk merayakan semangat kebangsaan secara umum dan peran perempuan secara khusus.
Sejarah Hari Ibu Internasional
Dikutip dari laman Britannica dan National Women's History Alliance, pencetus Hari Ibu Internasional adalah Anna Jarvis. Asalnya dari Philadelphia, Amerika Serikat. Ia merupakan putri dari seorang ibu yang telah mengorganisasi kelompok perempuan untuk mempromosikan persahabatan dan kesehatan.
Pada Mei 1907, Anna Jarvis mengadakan upacara peringatan di gereja mendiang ibunya. Upacara tersebut terlaksana di Grafton, Virginia Barat. Dalam kurun waktu lima tahun, hampir setiap negara bagian merayakan peringatan tersebut. Beberapa tahun kemudian, Presiden AS Woodrow Wilson menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur nasional pada 1914.
Peringatan ini lekat dengan bunga anyelir. Anna Jarvis mempromosikan penggunaan bunga anyelir putih sebagai penghormatan kepada ibu. Lambat laun berkembang kebiasaan mengenakan bunga anyelir merah atau merah muda untuk mewakili ibu yang masih hidup. Sementara bunga anyelir putih untuk ibu yang telah meninggal. Kemudian diperluas untuk mencakup orang lain yang berperan sebagai ibu.
Sejarah Hari Ibu Nasional
Setelah mengetahui sejarah Hari Ibu Internasional, bagaimana dengan Hari Ibu Nasional? Berdasarkan buku Sejarah Organisasi Perempuan Indonesia (1928-1998) oleh Mutiah Amini (2021) Hari Ibu berawal dari Kongres Perempuan Indonesia Ketiga.
Kongres ketiga menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu. Hal ini dipilih dalam rangka memperingati pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22 Desember 1928. Waktu itu menjadi awal tonggak persatuan perempuan. Perempuan mulai menyadari keadaannya, kewajiban, dan kedudukannya yang penting di Indonesia.
Namun, berbeda dari dari Hari Ibu Internasional, Hari Ibu di Indonesia bukanlah hari libur. Hingga kini, Hari Ibu diperingati oleh warga Indonesia dengan meriah. Biasanya dengan parade pakaian daerah, penampilan, atau ucapan kasih sayang.
Nah, itu dia penjelasan mengenai Hari Ibu Internasional dan Hari Ibu Nasional. Kita bisa merayakan keduanya sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh perempuan dan Ibu di dunia. Selamat memperingati Hari Ibu, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Najma Alya Jasmine, peserta Program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka detikcom.
(sto/apu)