Mendagri Soroti Anggaran Stunting Rp 10 M tapi Rp 6 M buat Rapat-Studi Banding

Nasional

Mendagri Soroti Anggaran Stunting Rp 10 M tapi Rp 6 M buat Rapat-Studi Banding

Heri Purnomo - detikJateng
Rabu, 18 Des 2024 17:08 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (Foto: Kemendagri)
Solo -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengungkap adanya penggunaan anggaran di wilayah yang tidak efisien. Tito menyebut ada wilayah yang menganggarkan Rp 10 M untuk penanganan stunting, namun sebagian besar justru habis untuk rapat dan studi banding.

"Ada program stunting anggarannya Rp 10 miliar. Rapat kordinasi, studi banding dan lain-lain Rp 6 miliar. Yang jadi makanan untuk ibu hamil dan anak di bawah 2 tahun Rp 2 miliar. Rp 2 miliar lagi evaluasi," kata Tito dalam acara Penganugerahan APBD Award dan Rakornas Keuangan Daerah 2024, Rabu (18/12/2024) dikutip dari detikFinance.

"Jadi anggaran stunting 2 miliar yang masuk ke perut," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan adanya temuan tersebut, Tito kemudian meminta kepada Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri untuk mengawasi berbagai program yang menghabiskan anggaran besar. Anggaran dinas menjadi salah satu yang akan dipangkas,

"Saya kemarin sore sampai jam 5 sudah berdiskusi dengan Menteri Keuangan untuk perjalanan dinas dikurangi separo K/L. Dan sama saya juga minta Dirjen Keuangan Daerah semua nanti kita akan pelototi anggaran-anggaran perjalanan dinas ataupun belanja yang tidak efisien. Karena banyak yang nggak efisien," katanya.

ADVERTISEMENT

Tito juga menyoroti program yang terlalu banyak serta rapat yang tak efisien. Dirinya meminta lembaga terkait untuk mengubah pola pikir yang berpihak rakyat.

"Dan ada lagi program yang terlalu banyak itu. Rapat dalam rangka penguatan. Ini saya bilang kapan kuatnya barang. Nah ini tolong rekan kepala daerah jangan diboongin oleh Sekretaris Daerah sama BPKAD. Ini mainnya di Bappeda sama BKAD. Jujur-jujur. Iya. Tolong lah mindset-nya berubah. Karena kasihan rakyat," katanya.




(aku/apl)


Hide Ads