Gus Miftah Disebut-sebut Bukan Keturunan Ulama, Begini Kata PBNU

Regional

Gus Miftah Disebut-sebut Bukan Keturunan Ulama, Begini Kata PBNU

Amir Baihaqi - detikJateng
Kamis, 05 Des 2024 09:24 WIB
Momen Gus Miftah bertemu penjual es teh di Magelang, Rabu (4/12/2024).
Gus Miftah saat bertemu dengan Sunhaji di Magelang. Foto: dok Warga Dusun Gesari, Magelang
Solo -

Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menjadi sorotan karena aksinya yang dianggap menghina penjual es teh. Di tengah isu itu, berseliweran informasi bahwa Miftah bukan gus atau anak kiai.

Dilansir dari detikJatim Kamis (5/12/2024), diketahui informasi itu berseliweran di media sosial. Beberapa menyebut Gus Miftah seorang mantan marbot masjid yang berasal dari Lampung.

Gus Miftah juga disebut pernah kuliah di UIN Sunan Kalijogo tapi tidak lulus. Ada anggapan bahwa Miftah telah menyalahgunakan gelar gus untuk kepentingan pribadinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait hal tersebut, Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) buka suara. Dia membantah informasi yang beredar di media sosial itu.

Dia mengatakan Gus Miftah merupakan keturunan ulama besar dari Ponorogo. Dia mengaku mengenal Gus Miftah dan pernah berkunjung ke pondok pesantren yang dikelola Gus Miftah bernama Ora Aji yang berada di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

"Dia keturunan ulama besar, Syaikh Hasan Besari Ponorogo dan mengelola pesantren di Jogjakarta, saya kenal dan pernah ke pesantrennya," jelas Gus Fahrur kepada detikJatim, Rabu (4/12/2024).

Gus Fahrur yang juga Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI) itu meminta masyarakat agar tidak semakin terprovokasi. Ia lantas mengajak untuk mengambil hikmah dari insiden tersebut.

"Saya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi, kita ambil hikmahnya saja bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki, simpati dan apresiasi masyarakat luas," cetus Gus Fahrur.

"Dia sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf, sebaiknya disudahi polemik ini, harap dimaklumi dan setiap orang bisa saja berbuat khilaf," tandas Gus Fahrur.

Gus Miftah menjadi sorotan nasional usai tersebarnya potongan video yang menunjukkan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang menghina penjual es saat ceramah di Magelang. Video ini menuai kontroversi di masyarakat, di mana banyak warganet yang mengecam aksi olok-olok tersebut.

Kejadian tersebut terjadi saat acara selawatan di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, pada Rabu (20/11). Ketika itu, penjual es teh bernama Sunhaji tengah menawarkan dagangannya kepada jemaah selawatan.

Dalam potongan video itu nampak Gus Miftah bertanya kepada Sunhaji. Dia kemudian mengeluarkan kata-kata yang dinilai tidak pantas.

"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung. Sontak para jemaah tertawa.

"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambung Gus Miftah.

Usai videonya viral hingga mendapat respons negatif dari warganet, Gus Miftah yang merupakan Utusan Khusus Presiden ini akhirnya menemui langsung penjual es teh bernama Sunhaji tersebut. Gus Miftah datang untuk meminta maaf kepada pria berusia 38 tahun ini.

Gus Miftah tiba di rumah Sunhaji di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, sekitar pukul 07.15 WIB. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 15 menit.




(afn/apu)


Hide Ads