DISSOSP3APPKB Klaten Sebut Perlu Adanya Edukasi Tentang Kekerasan

DISSOSP3APPKB Klaten Sebut Perlu Adanya Edukasi Tentang Kekerasan

Ayu Dahlia - detikJateng
Rabu, 04 Des 2024 13:58 WIB
DISSOSP3APPKB Klaten
Foto: dok. DISSOSP3APPKB Klaten
Jakarta - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dissosp3appkb) Klaten ikut mengampanyekan 16 hari tanpa kekerasan terhadap anak dan perempuan. Program ini merupakan rangkaian kegiatan dari Hari Anak Dunia dan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Dalam kesempatan ini, Kepala Dissosp3appkb Klaten Puspo Enggar Hastuti berpesan agar masyarakat tidak takut untuk melaporkan jika memang terjadi kekerasan tersebut di lingkungan sekitar.

"Jangan takut untuk melapor kalau terjadi kekerasan di lingkungan terdekat kita!" tegas Puspo dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).

Puspo menjelaskan pelaku kekerasan akan bebas melakukan kekerasan lainnya jika korban tidak melaporkan tindak kekerasan yang dilakukan. Ia mengungkapkan masyarakat punya andil dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.


"Kalau takut melapor, pelaku di lingkungan kita akan bebas melakukan (kekerasan)," ungkapnya.


Puspo menekankan masyarakat harus aktif mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak dan perempuan di lingkungan masing-masing. Menurutnya, harus ada edukasi tentang apa itu kekerasan terhadap anak dan perempuan sehingga tidak ada lagi kekerasan tersebut di Klaten.


"Masyarakat harus proaktif dalam pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan," pesannya.


Selain itu, Puspo juga menuturkan pihaknya juga mengampanyekan 16 Hari Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak itu pada momen car free day di Jalan Mayor Kusmanto pada Minggu (1/12). Melalui kampanye ini, Puspo berharap jumlah kekerasan terhadap anak dan perempuan di Klaten bisa ditekan.


"Kita adakan gerakan atau kampanye melibatkan unsur yang peduli dengan kegiatan ini untuk mengampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik itu bullying, kekerasan seksual. Itu harus kita gencarkan terhadap masyarakat," terangnya.


"Harapan kita dengan kegiatan ini, data laporan di kita berkurang karena saat ini memang data dari waktu ke waktu bertambah. Itu yang berani melapor. Sedangkan mungkin tidak berani melapor karena dianggap tabu nah ini yang bahaya. Makanya, jangan takut melapor!" pungkasnya.


Sebagai informasi, data dari Puspo menunjukkan Dissosp3appkb Klaten telah mencatat 17 laporan dari korban kekerasan di Klaten. 17 laporan itu terdiri dari tiga anak laki-laki, tujuh anak perempuan, satu laki-laki dewasa, dan enam perempuan dewasa.




(ega/ega)


Hide Ads