DISSOSP3APPKB Klaten Minta Warga Lapor soal Kekerasan pada Anak-Wanita

DISSOSP3APPKB Klaten Minta Warga Lapor soal Kekerasan pada Anak-Wanita

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Rabu, 04 Des 2024 13:32 WIB
DISSOSP3APPKB Klaten
Foto: dok. DISSOSP3APPKB Klaten
Klaten -

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DISSOSP3APPKB) Klaten ikut mengampanyekan 16 hari tanpa kekerasan terhadap anak dan perempuan. Kepala DISSOSP3APPKB Klaten, Puspo Enggar Hastuti berpesan agar masyarakat tidak takut melapor jika terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Puspo menjelaskan, 16 hari tanpa kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan rangkaian dari Hari Anak Dunia dan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Dia berpesan agar masyarakat tidak takut untuk melaporkan jika memang terjadi kekerasan tersebut di lingkungan sekitar.

"Jangan takut untuk melapor kalau terjadi kekerasan di lingkungan terdekat kita!," tegas Puspo saat dihubungi detikJateng, Selasa (3/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika masyarakat takut melapor, Puspo menjelaskan, pelaku kekerasan tersebut akan bebas melakukan kekerasan lainnya. Dia mengungkapkan, masyarakat punya andil dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Kalau takut melapor, pelaku di lingkungan kita akan bebas melakukan (kekerasan)," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Puspo menekankan, masyarakat harus aktif mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak dan perempuan di lingkungan masing-masing. Dia menilai, haru ada edukasi tentang apa itu kekerasan terhadap anak dan perempuan sehingga tidak ada lagi kekerasan tersebut di Klaten.

"Masyarakat harus proaktif dalam pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan," pesannya.

Selain itu, Puspo mengatakan, pihaknya mengampanyekan 16 Hari Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak itu pada momen car free day di Jalan Mayor Kusmanto, Minggu (1/12/2024). Melalui kampanye tersebut, Puspo berharap jumlah kekerasan terhadap anak dan perempuan di Klaten bisa ditekan.

"Kita adakan gerakan atau kampanye melibatkan unsur yang peduli dengan kegiatan ini untuk mengampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik itu bullying, kekerasan seksual. Itu harus kita gencarkan terhadap masyarakat," terangnya.

"Harapan kita dengan kegiatan ini, data laporan di kita berkurang karena saat ini memang data dari waktu ke waktu bertambah. Itu yang berani melapor. Sedangkan mungkin tidak berani melapor karena dianggap tabu nah ini yang bahaya. Makanya, jangan takut melapor!," pungkasnya.

Dari data yang didapatkan detikJateng dari Puspo, DISSOSP3APPKB Klaten mencatat ada 17 laporan dari korban kekerasan di Klaten. 17 laporan itu terdiri dari 3 anak laki-laki, 7 anak perempuan, 1 laki-laki dewasa, dan 6 perempuan dewasa.




(prf/ega)


Hide Ads