Polda Jawa Tengah (Jateng) bersiap mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru (nataru). Kepolisian telah melakukan survei untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat saat libur nataru.
Salah satu kesiapan yang dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat, Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan menyurvei kesiapan jalur tol, jalur pantura, dan pelabuhan di wilayah Jawa Tengah pada Kamis (28/11/2024). Aan Suhanan juga memberikan arahan hasil survei tersebut di kantor Pt. Jasa Marga Semarang-Batang (JSB).
Dia menyampaikan, Polri berkomitmen untuk memastikan kelancaran Operasi Nataru 2024/2025 dan keamanan masyarakat selama nataru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polri siap memberikan pelayanan terbaik agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman. Koordinasi dengan semua pihak terus kami lakukan demi kelancaran Operasi Nataru 2024/2025," kata Aan Suhanan dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Jumat (29/11/2024).
Aan Suhanan menjamin arus kendaraan di jalur tol, pantura, tengah, selatan, dan wisata. Operasi lalu lintas akan difokuskan pada titik-titik rawan kemacetan dengan pengelolaan arus kendaraan secara cermat.
"Hasil survei dari Kementerian Perhubungan bahwa untuk tahun ini ada kenaikan lonjakan pergerakan masyarakat selama libur nataru. Ada kenaikan 2,8 % dan sebagian besar pergerakan itu ada di pulau Jawa dengan tujuan ke Jawa Tengah maupun Jawa Timur," paparnya.
"Dan untuk wisata, 47 % masyarakat akan melakukan perjalanan wisata salah satunya Jogja dan Semarang. Ini perlu diantisipasi," lanjutnya.
Selain mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat, Polri dan stakeholder terkait juga menyiapkan langkah antisipasi potensi bencana musiman. Pihaknya juga memetakan titik rawan dan menyiapkan jalur alternatif sebagai mitigasi risiko.
"Untuk titik-titik potensi gangguan keamanan dan keselamatan lalu lintas, sudah diantisipasi oleh Dirlantas," ujar Kakorlantas.
"Kami bersama stakeholder telah mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi bencana musiman seperti banjir dan tanah longsor, termasuk memetakan titik rawan serta menyiapkan jalur alternatif untuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi," imbuhnya.
Aan Suhanan menambahkan, survei tersebut juga mencakup peninjauan langsung jalur fungsional Klaten-Jogja. Jalur tersebut dipastikan siap menampung arus kendaraan selama libur nataru.
"Pergerakan aglomerasi lokal Jawa Tengah juga sudah dipersiapkan rekayasa lalu lintas yang akan dilaksanakan ketika indikator-indikator angka yang mengharuskan dilakukannya rekayasa lalu lintas dimulai dari kontra flow maupun one way lokal di Jawa Tengah," terangnya.
Lebih lanjut, Aan Suhanan menuturkan, pihaknya turut melakukan sosialisasi lebih awal kepada masyarakat. Pihaknya akan menginformasikan jalur alternatif dan kondisi lalu lintas agar masyarakat bisa mengatur perjalanan dengan baik. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi potensi hambatan bagi pengguna jalan.
"Dari survei yang ada dari Kementerian Perhubungan, puncak arus mudik terjadi tanggal 22 Desember. Namun, kita prediksi tanggal 21 dan 22 Desember itu sudah ada peningkatan pergerakan," katanya.
"Kemudian untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di akhir tahun maupun awal tahun, dari Polda Jateng akan memitigasi tempat-tempat yang mungkin akan terjadi banjir. Maka jalur-jalur alternatif akan disiapkan untuk menghindari tempat-tempat yang terkena banjir. Kami berharap pada masyarakat tetap memperhatikan informasi-informasi yang diberikan oleh stakeholder," pungkasnya.
(akd/ega)