Atlet Klaten Raih 39 Medali di Peparnas Ke-17 Solo, Sekda: Luar Biasa!

Atlet asal Klaten menyumbangkan 39 medali untuk kemenangan Kontingen Jawa Tengah (Jateng) sebagai juara umum Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) ke-17 Solo. Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, menilai prestasi tersebut luar biasa.

Jajang menyebutkan, Klaten menyumbangkan 11 medali emas, 12 medali perak dan 16 medali perunggu. Jajang menilai capaian tersebut luar biasa.

"Alhamdulillah, Jateng juara umum (Peparnas Solo) . Salah satu penyumbang emasnya dari Klaten, ada 11 emas, 12 perak, 16 perunggu. Tentu itu capaian yang luar biasa," kata Jajang saat ditemui di kantor Pemkab Klaten, Senin (14/10/2024).

Maka dari itu, Jajang meminta Kepala Dinas terkait untuk melaporkan apakah atlet Klaten akan mendapatkan penghargaan. Sebab, apapun prestasinya atlet harus mendapatkan reward agar terus termotivasi.

"Makanya di rakor saya sampaikan 'Pak Kadis ini tolong laporkan ke saya apakah ada reward soal itu' karena apapun ini kan prestasi yang harus diberikan penghargaan lah kepada atlet-atlet kita biar terus termotivasi," ungkapnya.

Dari 161 medali emas yang didapatkan Jateng, Jajang menilai, 11 medali emas dari atlet Klaten merupakan persentase yang cukup besar dari 35 Kabupaten/Kota se-Jateng.

"Persentase dari 35 Kabupaten/Kota itu kan cukup besar. Ini yang perlu kita berikan penghargaan," ucapnya.

Lebih lanjut, Jajang mengatakan bentuk penghargaan yang bakal diberikan akan dikaji lebih lanjut. Jika memang tidak masuk anggaran tahun ini, reward tersebut akan diberikan pada tahun depan.

"Saya sampaikan, kalau memang tidak teralokasi di tahun ini, ya mau tidak mau di awal tahun," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho menyebutkan, prestasi yang diraih para atlet itu membawa nama baik Klaten di kancah nasional. Sebab itu, Nugroho mengatakan, pihaknya akan mengusulkan penghargaan bagi para atlet yang meraih prestasi di Peparnas.

"Kami tetap mengusulkan adanya reward itu," ungkap Nugroho.

Oleh karena itu, pihaknya bakal mengkaji soal reward tersebut. Nugroho mengatakan, pihaknya harus mendiskusikan penghargaan tersebut bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Klaten.

"Nanti kajian dulu, perlu ada suatu diskusi antara TAPD," katanya.