Pemkab Klaten berhasil menurunkan angka kemiskinan periode Maret 2023-Maret 2024. Hal tersebut dilakukan meski angka garis kemiskinan Klaten berada di nomor 2 se-Solo Raya.
Diketahui, jumlah masyarakat miskin di Klaten pada Maret 2023 sejumlah 144,43 ribu orang atau setara 12,28 persen. Angka tersebut menurun 0,24 persen jika dilihat per Maret 2024 di angka 141,84 ribu orang atau 12,04 persen.
Ketua BPS Klaten, Rudi Cahyono menerangkan garis kemiskinan di Klaten berada di nomor 2 se-Solo Raya di angka Rp 505.826 per kapita per bulan pada Maret 2024. Sementara itu Solo atau Surakarta berada di peringkat pertama garis kemiskinan di Solo Raya dengan angka Rp 638.102 per kapita per bulan di periode yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk 2024, Klaten itu garis kemiskinannya nomor dua se-Solo Raya. Surakarta itu garis kemiskinannya Rp 638 ribu. Kita Rp 505 ribu," kata Rudi saat rilis BPS di gedung Kominfo Klaten, Kamis (19/9/2024).
Dari angka tersebut, Rudi mengungkapkan standar hidup minimum di Klaten merupakan tertinggi ke-2 se-Solo Raya. Meski standar hidup yang tinggi, dia menjelaskan, Pemkab Klaten bisa menurunkan angka kemiskinan.
"Luar biasa, artinya dengan standar hidup yang tinggi tantangannya itu pemerintah (Klaten) tetap bisa menurunkan (angka kemiskinan)," ujarnya.
Garis kemiskinan di Klaten per Maret 2024 naik daripada per Maret 2023. Angka kemiskinan di Klaten per Maret 2023 di angka Rp 488.102.
Lebih lanjut, Rudi mengungkapkan salah satu faktor naiknya garis kemiskinan yakni inflasi. Selain itu perubahan pola konsumsi penduduk turut mempengaruhi naiknya garis kemiskinan.
"Peningkatan garis kemiskinan tidak hanya dipengaruhi inflasi, tetapi juga oleh perubahan pola konsumsi penduduk," pungkasnya.
(ncm/ncm)