Seorang pengunjung berinisial FA (35) ditemukan tewas di dasar kolam renang Samapta Aquatic Stadium Kota Magelang, Selasa (17/9). Akibat kejadian ini, kolam renang tersebut ditutup untuk sementara.
Kepala UPT Sanden Sport Center, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang, Bayu Saputro, menjelaskan korban sebelumnya datang ke kolam renang sendirian. Korban juga diketahui sudah beberapa kali berenang di kolam renang tersebut.
"Yang kami ketahui korban datang sendirian. Sepertinya sudah beberapa kali ke sini, jadi tipikal yang ke sini mereka (sudah tahu). Kalau pertama kali datang berombongan, tapi kalau sudah terbiasa mereka hadir sendiri sudah berani," terang Bayu saat ditemui di kantornya, Kecamatan Magelang Utara, Selasa (17/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Bayu mengatakan, di kolam renang Samapta Aquatic Stadium terdapat beberapa kolam dengan kedalaman yang berbeda. Mulai dari kedalaman 1,5 meter hingga 2,5 meter. Sementara, korban ditemukan berada di kedalaman antara 1,5 meter-2,5 meter.
"(Korban) Kebetulan (ditemukan) ada di 2,5 meter, tapi di pinggir antara 1,5 ke 2,5. Jadi, tidak di tengah, tapi posisinya cukup di pinggir, ada di sisi utara," ujarnya.
Usai kejadian itu, kata Bayu, kolam renang ditutup hingga Minggu (22/9).
"(Penutupan sementara). Terkait dengan kejadian kemarin, langkah antisipasi kita tutup dulu untuk seminggu ini. Jadi minggu depan, Senin (23/9), insyaallah sudah kita buka lagi untuk masyarakat," kata Kepala UPT Sanden Sport Center, Bayu Saputro saat ditemui di kantornya, Kecamatan Magelang Utara, Selasa (17/9/2024).
Terpisah, Kasi Humas Polres Magelang Kota, Iptu Untung Harjanto, mengungkapkan saat kejadian ada saksi yang melihat korban berada di dasar kolam. Saksi mengira jika korban tengah berlatih menyelam.
"Saksi mengira korban sedang berlatih menyelam dan belum menduga korban tersebut meninggal dunia di dasar kolam renang. Terus saksi melanjutkan berenang dua kali bolak balik dan melihat korban masih berada di dasar kolam," kata Untung dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/9).
Setelah itu, tutur Untung, saksi memberitahukan kepada pegawai kolam renang. Kemudian mereka turun ke dasar kolam renang untuk menaikkan korban ke atas permukaan.
"Setelah korban dinaikkan ke atas permukaan, korban diberikan pertolongan pertama oleh petugas kolam renang dengan cara menekan-nekan bagian dada. Akan tetapi nyawa korban sudah tidak tertolong," kata Untung.
"Korban FA warga Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman," lanjut dia.
Dari hasil pemeriksaan dokter, kata Untung, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Diduga meninggalnya korban karena serangan jantung atau kram perut.
"Dimungkinkan meninggal (karena) serangan jantung atau kram perut. Diperkirakan meninggal kurang lebih 2 jam (sebelumnya)," pungkasnya.
(apl/cln)