Masa kepemimpinan Bupati Blora Arief Rohman hampir mencapai puncaknya. Berikut sederet prestasi dan capaian kinerja Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief itu, selama 3,5 tahun memimpin Kabupaten Blora.
Semenjak dinobatkan sebagai Bupati Blora pada tanggal 26 Februari 2021, tanpa menunggu waktu lama, terbukti Mas Arief berhasil mengubah Kabupaten Blora menjadi lebih baik. Di bawah pemerintahannya, Blora terus mengalami peningkatan dan perbaikan di berbagai sektor strategis, mulai dari infrastruktur dan fasilitas umum, peningkatan terhadap layanan masyarakat, dan kemampuannya dalam beradaptasi untuk kemajuan Blora di berbagai sektor.
Berikut, tujuh prestasi gemilang Mas Arief selama 3,5 tahun memimpin Blora:
Pertama, di bidang pembangunan infrastruktur jalan dan perairan. Sesuai janji kampanyenya, "Dalan alus, Banyune lancar terus". Begitu terpilih, Arief Rohman memenuhi janjinya. Fokus perbaikan dan pembangunan jalan raya di Kabupaten Blora memang menjadi isu yang terus menggelinding.
Kondisi sebagian besar jalan raya di Blora yang saat itu banyak berlubang dan beberapa temuan keadaannya rusak parah, padahal menjadi akses utama untuk mobilitas masyarakat dan publik, pelan-pelan mulai dibenahi di bawah pemerintahan Mas Arief.
Di tahun pertamanya menjabat (2021), dia berhasil membangun jalan sepanjang 40 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 90 miliar. Di tahun kedua kepemimpinannya (2022), sepanjang 116 kilometer jalan berhasil dibangun dan diperbaiki. Anggarannya bahkan mencapai Rp 308 Miliar.
Angka ini melebihi pendapatan APBD Blora yang sekitar Rp 200-Rp 300 miliar setiap tahunnya. Meskipun tak sebanding dengan pendapatan daerah, tetapi percepatan pembangunan infrastruktur jalan raya memang menjadi komitmennya sejak awal menjabat.
Di tahun 2023, dengan memanfaatkan jejaring di pemerintah pusat, Pemkab Blora berhasil membangun jalan kabupaten dengan skema anggaran dana Inpres jalan. Satu diantaranya, membangun ruas jalan Randublatung-Getas yang merupakan jalan penghubung menuju Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dengan total anggaran sebesar Rp 53 Miliar.
"Mohon doanya, kami akan terus mengawal proses pembangunan dua ruas jalan yang akan mendapat dana dari Inpres jalan. Yakni, pembangunan ruas jalan lanjutan Getas-Ngawi dan ruas jalan Cabak-Bleboh, Kecamatan Jiken batas Bojonegoro (Jawa Timur)," ungkap Bupati Arief kepada detikJateng, Sabtu (14/9/2024).
Tak hanya jalan, untuk mendukung sarana pengairan di Kabupaten Blora, sebagai suplai untuk pertanian dan sumber daya air, lagi-lagi dengan kepiawaiannya memanfaatkan jaringannya di pusat, di Blora berhasil dibangun Bendungan Randugunting di Kecamatan Japah yang mampu menampung 14, 42 juta M3. Kapasitas bendungan yang besar ini mengairi 650 hektare sawah dan ladang di tiga kabupaten sekaligus, yaitu Rembang, Pati dan Blora.
Selain Bendungan Randugunting, kini juga telah dimulai proses pembangunan Bendungan Cabean di Kecamatan Todanan dan Karangnongko di Kradenan. Bendungan-bendungan tersebut nantinya selain memiliki fungsi konservasi juga untuk pariwisata.
Kemudian proyek Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) juga digalakan terus untuk mengantisipasi kebutuhan pengairan masyarakat untuk pertanian dan mengantisipasi datangnya kekeringan.
Kedua, Kabupaten Blora Raih penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak. Sebelumnya, selama 5 tahun berturut-turut bertahan di tingkat Pratama, pada tahun 2023, Kabupaten Blora menyabet penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) di tingkat Madya. Ke depannya, Blora akan targetkan bisa meraih KLA tingkat Nindya.
Hal ini juga menjadi salah satu komitmen Mas Arief mengenai pemenuhan hak dan perlindungan anak untuk semua klaster. Bukti konkritnya dengan melakukan inovasi, yakni menyelenggarakan Musrenbang Keren yang mengakomodasi aspirasi yang menyasar para lansia, anak, disabilitas dan perempuan yang tergolong sebagai kelompok rentan.
Saat kekerasan seksual menimpa seorang perempuan disabilitas di Kecamatan Jepon, Pemkab dengan tanggap melakukan penanganan dan pendampingan intensif kepada korban. Kemudian ketika terjadi kasus perundungan siswa, Mas Arief secara tegas menyikapi dengan mengumpulkan dan memberi penataran kepada kepala sekolah agar kejadian semacam itu tidak terulang lagi.
Arief terus mendorong agar sekolah menjadi tempat yang ramah terhadap anak, selain sebagai tempat untuk menumbuhkan karakter dan menciptakan mental daya saing. Maka untuk mewujudkan gagasannya, Mas Arief membuat program unggulan yang populer, yaitu Sekolah Sisan Ngaji (SSN) yang diterapkan di lingkup SD dan SMP. Tujuan dari program ini adalah menanamkan sifat religiusitas dan nilai-nilai kearifan lokal, di samping menerapkan Kurikulum Nasional yang selama ini telah dipakai.
Ke depan inovasi SSN ini akan memunculkan generasi-generasi muda yang berkarakter dengan muatan bekal agama yang matang sebelum anak-anak meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Klik halaman selanjutnya >>
Simak Video "Ria Ricis Ungkap Progres Rumah Barunya"
(ncm/ncm)