Sebelum tidur, sebagian umat Islam secara konsisten melakukan wudhu terlebih dahulu. Perilaku tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan haruskah seorang muslim wudhu sebelum tidur?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, wudhu adalah menyucikan diri (sebelum sholat) dengan membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki. Sementara itu, dalam buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, wudhu secara bahasa berarti kebagusan dan kebersihan.
Adapun bila ditinjau dari segi syariat, wudhu adalah menggunakan air pada empat anggota wudhu, yakni wajah, dua tangan, kepala, dan dua kaki. Pelaksanaannya pun tidak sembarangan, melainkan harus dengan cara yang khusus dalam syariat dan dilakukan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara tentang sholat, wudhu adalah suatu keharusan alias wajib. Landasan akan hukum ini tertera dalam firman-Nya, tepatnya surat al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur."
Lalu bagaimana dengan sebelum tidur? Apakah wudhu juga diwajibkan? Berikut ini penjelasan hukum wudhu sebelum tidur lengkap dengan dalil pendukungnya. Baca sampai tuntas, ya!
Apakah Harus Wudhu Sebelum Tidur?
Diringkas dari jurnal berjudul 'Anjuran Berwudhu Sebelum Tidur dalam Perspektif Hadis' oleh Novita Sari dkk, berwudhu sebelum tidur merupakan sunnah atau anjuran dan bukanlah hal wajib yang mesti dilakukan.
Namun, lain lagi ceritanya jika seseorang yang ingin tidur tersebut dalam keadaan junub. Sebab, terdapat sebuah hadits riwayat Bukhari dengan redaksi sebagai berikut:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَهُ, قَالَ: حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ نَافِعٍ, عَنِ ابْنِ عُمَرَ, أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ أَيَرْقُدُ أَحَدُنَا وَهُوَ جُنبُ ؟ قَالَ : نَعَمْ إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرْقُدْ وَهُوَ جُنبُ
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kamı al-Laits dan Nafi dari Ibnu Umar bahwa bin al-Khaththab bertanya kepada Rasulullah, 'Apakah boleh seorang dari kami tidur dalam keadaan dia junub?' Rasulullah menjawab: 'Ya, jika salah seorang dari kalian berwudhu, maka hendaklah ia tidur meskipun dalam keadaan junub.' (HR Bukhari 287)
Dalam kitab Bidayatul Mujtahid, para ulama berbeda pendapat. Jumhur (mayoritas) ulama berpendapat bahwasanya seorang junub disunnahkan berwudhu sebelum tidur alias tidak wajib. Sementara itu, para ulama Zhahiri menghukuminya wajib berdasar hadits di atas. Wallahu a'lam.
Dalil Sunnahnya Wudhu Sebelum Tidur
Kesunnahan wudhu sebelum tidur dapat ditemui dalam beberapa hadits yang diriwayatkan dalam buku-buku hadits terkenal. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Dalil Wudhu Sebelum Tidur #1: dari Shahih Muslim
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ - وَاللَّفْظُ لِعُثْمَانَ - (قَالَ إِسْحَاقُ : أَخْبَرَنَا وَقَالَ عُثْمَانُ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ, عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ حَدَّثَنِي الْبَرَاءِ بْنُ عَازِبٍ أَنَّ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ قَالَ: إِذَا أَخَذْتَ مَصْحْعَكَ فَتَوَضَّأُ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ, ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ ثُمَّ قُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ, وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ, رَغْبَةً وَرَهْبَةٌ إِلَيْكَ, لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ, وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ وَجْعَلُهُنَّ مِنْ آخِرٍ كَلَامِكَ فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ مُنَّ وَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ قَالَ فَرَدَّدْتُهُنَّ فَقُلْتُ آمَنْتُ بِرَسُولِكِ الَّذِي أَرْسَلْتَ قَالَ : آمَنْتُ بِنَبِيَّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
Artinya: "Telah menceritakan Usman bin Abi Saibah dan Ishaq bin Ibrahim dan Ishak berkata: Dari al-Bara' bin Azib RA, bahwasannya Rasulullah telah bersabda, 'Apabila kamu hendak tidur, maka berwudhulah sebagaimana kamu berwudhu untuk shalat. Setelah itu berbaringlah dengan miring ke kanan, lalu berdoalah, 'Ya Allah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan aman dan bahaya, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.' Jadikan bacaan tersebut sebagai penutup ucapanmu menjelang tidur. Apabila kamu meninggal dunia pada malam itu, maka kamu meninggal dalam kesucian diri (fitrah).' Al-Bara berkata: 'Saya mengulang-ngulang bacaan tersebut agar hafal dan saya ucapkan 'Saya beriman kepada rasul-Mu yang telah Engkau utus'. Lalu Nabi Muhammad SAW berkata, 'Ucapkanlah, 'Saya beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.'" (HR Muslim 2710)
Dalil Wudhu Sebelum Tidur #2: dari Shahih Bukhari
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِل قال أخبرنا عبد الله قال أخبرنا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ : إِذا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأُ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى سمِكَ الْأَيْمَنِ ثُمَّ قُلْ اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةٌ وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لا ملجأ ولا منجا منك إلا إلَيْكَ اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ فَإِنْ مُنَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَتَكَلَّمُ بِهِ قَالَ فَرَدَّدْتُهَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فلم بَلَغْتُ اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَا بِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ قُلْتُ وَرَسُولِكَ قَالَ لا وَنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil berkata, telah mengambarkan kepada kami 'Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Sa'ad bin 'Ubaidah dari Al Bara' bin 'Azib berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk sholat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu dan ucaplah: Allahumma aslamtu wajhii ilaika wa fawwadltu amrii ilaika wa alja 'tu zhahrii ilaika raghbatan wa rahbatan ilaika laa malja'a wa laa manjaa illaa ilaika allahumma aamantu bikitaabikalladzii anzalta wannabiyyikalladzii arsalta (Ya Allah, aku pasrahkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan perasaan senang dan takut kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang Engkau urus). Jika kamu meninggal pada malammu itu, maka kamu dalam keadaan fitrah dan jadikanlah doa ini sebagai akhir kalimat yang kamu ucapkan.' Al Bara' bin 'Azib berkata, 'Maka aku ulang-ulang doa tersebut di hadapan Nabi hingga sampai pada kalimat: allahumma aamantu bikitadbikalladzii anzalta (Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan), aku ucapkan: 'wa rasuulika (dan rasul-Mu)', beliau bersabda: 'Jangan, tetapi wannabiyyikalladzii arsalta (dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus).'" (HR Bukhari 247)
Tata Cara Wudhu
Kembali dilihat dari buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, tata cara berwudhu adalah sebagai berikut:
- Berniat.
- Membaca basmalah.
- Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
- Kumur-kkumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung) sebanyak tiga kali.
- Membasuh seluruh wajah tiga kali sekaligus menyela-nyela jenggot.
- Membasuh tangan kanan dan kiri sampai siku sebanyak tiga kali.
- Membasuh kepala satu kali dan juga telinga.
- Membasuh kaki tiga kali sampai ke mata kaki dengan kaki kanan didahulukan.
Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu
Dirangkum dari buku Kumpulan Doa dalam Al-Quran dan Hadits karya Syaikh Sa'id bin Wahf al-Qahthani, bacaan doa sebelum dan sesudah wudhu adalah:
Doa Sebelum Wudhu
بسم الله
Arab Latin: Bismillāh.
Artinya: "Dengan nama Allah (aku berwudhu)" (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Doa Setelah Wudhu #1
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Arab Latin: Asyhadu allā ilaha illallāh waḥdahu lā syarīkalah. Wa asyhadu anna muḥammadan 'abduhu wa rasūluh.
Artinya: "Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya." (HR. Muslim no. 1/209)
Doa Setelah Wudhu #2
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Arab Latin: Allahummaj'alnī minat-tawwābīna waj'alnī minal-mutaṭahhirīn.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang (yang senang) bersuci." (HR. Tirmidzi no. 1/78)
Doa Setelah Wudhu #3
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Arab Latin: Subḥānakallahumma wa biḥamdik, wa asyhadu allā ilaha illa anta, astagfiruka wa atūbu ilaik.
Artinya: "Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji kepada-Mu. Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq disembah selain Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu." (HR. an-Nasa'i)
Demikian penjelasan lengkap mengenai sunnah wudhu sebelum tidur dan dalil yang mendasarinya. Jangan lupa dilakukan sebelum tidur, ya, detikers!
(par/par)