Seorang pemuda berinisial R (25), Warga Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, menjadi korban perampokan yang dilakukan bosnya sendiri. Peristiwa itu bermula saat mencari kerja sampingan di angkringan.
Motor-Ponsel Raib
Ayah korban, yakni M (49), mengatakan R awalnya ingin mencari kerja sampingan. Dia kemudian mendapatkan pekerjaan dari sebuah lowongan di media sosial untuk membantu berjualan di angkringan.
"Kejadiannya hari Sabtu (7/9) malam di dekat Gondang, Kecamatan Kebonarum. Yang hilang motor, HP dan uang sekitar Rp 30.000," ungkap ayah korban, M (49) kepada detikJateng, Selasa (10/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai lokasi diminta rajang-rajang (memotong sayur)," lanjutnya.
Dicekoki Kopi Racikan
Lebih lanjut dijelaskan M, putranya sempat dicekoki kopi yang dicampur pil koplo. Hal itu membuat R sempat tak sadarkan diri.
"Kemudian dibuatkan minuman kopi, bahkan disuruh ngentekne (menghabiskan)," katanya.
"Diberi apa pastinya kita tidak tahu karena yang diminum itu kopi. Cuma kemarin kata polisi kemungkinan dicampur pil koplo," lanjut M.
Menurut M, kemungkinan yang diberikan ke kopi anaknya itu pil koplo karena setelah minum masih bisa jalan-jalan. Usai menghabiskan kopi yang dibuat oleh pelaku, R seperti orang bingung.
"Ya masih bisa jalan-jalan tapi tidak sadar, sekitar jam 01.00 WIB baru sadar, baru ingat," jelasnya.
Diamankan Warga
Setelah meminum kopi, sambung M, anaknya merasakan dada berdebar kencang, tidak sadarkan diri saat motor beserta HP dibawa kabur pelaku. Anaknya yang seperti mabuk sempat diamankan warga dan dibawa ke Polres.
"Dibawa ke Polres lalu saya ke sana. Ternyata motor, HP dan uangnya hilang, saat pelaku dicari sudah pergi," ujarnya.
Baru Buka Angkringan Sebulan
M mengatakan ternyata pelaku baru sebulan membuka usaha angkringan. Hal itu diketahui saat M mencoba menelusuri keberadaan.
Selain itu, selama ini pelaku hanya numpang kos di sekitar lokasi. Dan saat dicari di kos juga sudah pergi.
"Sudah tidak ada. Identitas KTP di foto ponsel tapi ternyata KTP-nya editan, kita sudah laporan polisi kemarin," jelas M.
Polisi Selidiki
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kebonarum Aipda Yanuar Ichsan membenarkan ada laporan kejadian tersebut. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
"Masih diselidiki, keterangan korban sebelum kejadian diberi minuman. KTP (foto) pelaku yang diserahkan ke pemilik kontrakan itu editan," jelas Yanuar saat diminta konfirmasi detikJateng, Rabu (11/9/2024).
Ia mengatakan belum bisa memastikan racikan kopi apa yang diberikan pada korban.
"Belum tahu yang diberikan itu apa karena yang diberikan ke korban itu kopi. Identitas foto KTP yang digunakan mengontrak pelaku juga editan, ini masih penyelidikan," lanjutnya.
(cln/apu)