Mahasiswa Unsoed Diduga Terlibat Perdagangan Orang, Modus Tawari Jadi Artis

Mahasiswa Unsoed Diduga Terlibat Perdagangan Orang, Modus Tawari Jadi Artis

Anang Firmansyah - detikJateng
Senin, 09 Sep 2024 14:47 WIB
Ilustrasi detikX TPPO Mahasiswa ke Jerman
Ilustrasi TPPO. Foto: Edi Wahyono
Banyumas -

Mahasiswa Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto diduga terlibat dalam kasus perdagangan orang dengan korban beberapa mahasiswi. Pelaku berinisial MRA yang masih kuliah semester 3.

Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), Tri Wuryaningsih, menjelaskan mahasiswa tersebut turut meyakinkan korban untuk menjadi bintang iklan yang berujung aktifitas seksual.

"Intinya memang ada pihak luar yang mengatasnamakan orang dari (menyebut rumah produksi). Dia (mengaku) kenal (menyebut nama produser besar), lalu yang menerbitkan (menyebut artis ternama) dan sebagainya. Intinya mencari talent bintang iklan (menyebut salah satu merek)," kata Triwur saat dihubungi detikJateng, Senin (9/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku kemudian mengincar korban yang merupakan mahasiswi Unsoed. Pelaku ini menemui korban untuk ditawari menjadi bintang iklan.

"Nah orang ini, masuk ke fakultas-fakultas termasuk ke FEB, FK, jadi kemudian siangnya ditemuin, terus ditawarin 'kamu mau ga'? (Jadi bintang iklan), ada yang kemudian tidak bersedia tapi dikejar-kejar terus siangnya nemuin terus malamnya di chat menggunakan WA. Terus ditawarin, pokoknya kalau bisa, besok interview," terangnya.

ADVERTISEMENT

Dari kejadian ini kemudian mahasiswi ini merasa takut dan memblokir nomor tersebut. Kemudian MRA ini turut meyakinkan calon korban agar percaya pria ini yang diaku sebagai pamannya.

"Ada yang kemudian ketakutan terus diblokir tapi nanti dia menggunakan nomor asing lagi. Terus ada yang kemudian setelah diblokir ada yang viral itu masuk, MRA ikut meyakinkan 'kamu kemarin di chat sama om ini ya? Itu beneran kok om saya, itu memang lagi nyari talent untuk iklan (menyebut nama iklan), itu beneran' jadi MRA memang mencoba meyakinkan calon-calon korbannya," jelasnya.

Meski begitu, Triwur masih belum mendalami sejauh apa keterlibatan MRA dalam kasus dugaan perdagangan orang ini. Pihaknya masih meminta keterangan dari korban.

"Tapi memang saya belum memanggil pihak MRA ini, kami masih kemarin pendalaman dari teman-teman mahasiswi yang menjadi korban. Kami masih meminta keterangan dan klarifikasi kronologinya seperti apa," ungkap dia.

Dari keterangan sementara yang didapat dari korban, pria yang disebut sebagai pencari talent ini berusaha untuk melakukan aktifitas seksual. Namun awalnya ditawari untuk menjadi bintang iklan.

"Kalau arah pembicaraannya ada yang sampai mendatangi orangnya itu untuk interview. Tapi ujung-ujungnya seksual. Misalnya 'kalau kamu pengin jadi bintang iklan ya kamu harus mau dengan saya. Kamu itu nggak usah munafik kamu sudah nggak perawan kan?' jadi diintimidasi seperti itu. Ujung-ujungnya seksual," ujarnya.

Triwur menyebut MRA tidak langsung menemui para korban.

"MRA ini tidak secara langsung menemui fisik korban yang kemarin melapor. Sementara ini keterlibatannya baru sejauh itu," ucap dia.

Sejauh ini MRA masih tercatat sebagai mahasiswa Unsoed. Meski begitu, dalam seminggu ini ia sudah tidak terlihat di kampus.

"MRA masih mahasiswa karena kita prosesnya berjalan, untuk meminta keterangan dari saksi-saksi korban, memeriksa alat bukti, melakukan pemanggilan terhadap pihak yang terlibat. Dia seminggu ini sudah tidak ke kampus," pungkasnya.

Dimintai konfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, menjelaskan saat ini kasus tersebut sudah dalam tahap penyelidikan. Namun dia menyebut kasus ini belum sampai ke tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Saya belum sampai ke perdagangan. Ada memang pengaduan penipuan dengan diiming-imingi jadi bintang iklan. Korbannya memang mahasiswi. Jadi dia diiming-imingi kalau mau jadi artis harus berhubungan dengan pelaku. Ketemuannya di hotel. Cuma si korban waktu diperiksa belum sampai ke sana (persetubuhan) karena yang diperiksa ini sakit, masih trauma healing," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Hukum, Unsoed Purwokerto berinisial MRA diduga terlibat dalam kasus perdagangan orang. Hingga saat ini sedikitnya ada 4 mahasiswi yang mengaku menjadi korban, 1 di antaranya bahkan sampai diperkosa.

Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unsoed, Tri Wuryaningsih menjelaskan kasus ini terkuak karena adanya laporan dari sejumlah mahasiswi yang mengadu ke dirinya.

"Sudah ada 4 korban yang kami mintai keterangan, semuanya wanita dan cantik-cantik," kata Triwur saat dihubungi detikJateng, Senin (9/9).




(apl/aku)


Hide Ads