Kita pasti sudah sering mendengar dan tidak asing lagi dengan tes TOEFL. Tes TOEFL adalah tes standar yang digunakan untuk menilai kemampuan berbahasa Inggris seseorang yang bukan penutur asli bahasa Inggris.
Tes ini biasanya diperlukan untuk masuk ke universitas atau institusi pendidikan tinggi di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, atau untuk tujuan kerja di perusahaan internasional.
Skor TOEFL biasanya digunakan sebagai tolok ukur kemampuan bahasa Inggris seseorang dalam situasi akademik atau profesional. Tes ini sangat penting bagi siswa atau profesional yang ingin belajar atau bekerja di luar negara asalnya di mana bahasa Inggris adalah bahasa utama yang digunakan.
Lalu apa itu tes TOEFL? Simak informasi lengkapnya di bawah ini!
Pengertian Tes TOEFL
Dikutip dari situs Lembaga Bahasa Universitas Garut, TOEFL atau Test of English as a Foreign Language, adalah tes kemahiran bahasa Inggris individu yang memiliki peran utama menilai kemahiran berbahasa Inggris tanpa mempertimbangkan pengalaman belajar tertentu. Di luar konteks pendidikan, TOEFL juga berperan penting sebagai syarat masuk ke dunia kerja yang mengharuskan kemahiran bahasa Inggris.
TOEFL terdiri dari beberapa bagian, termasuk reading (membaca), listening (mendengarkan), speaking (berbicara), dan writing (menulis). Setiap bagian menguji kemampuan yang berbeda dalam bahasa Inggris.
Jenis Tes TOEFL
Dikutip dari buku Tip & Trik Melejitkan Skor TOEFL oleh Estiwi Retno Purnaning, S.S., Alvina K. Ayuningtyas, S.Si, Nurul Huda, S.Si, M.M., ada tiga jenis tes TOEFL dengan karakteristik masing-masing.
1. Paper Based Test (PBT) TOEFL
PBT TOEFL biasanya dikerjakan dengan menggunakan kertas soal dan jawaban yang harus diisi dengan pensil 2B. Sistem pengerjaan ini, pertama kali diperkenalkan oleh English Test Service.
Tes terdiri dari tiga bagian utama: mendengarkan, tata bahasa, dan membaca. Setiap bagian terdiri dari soal-soal pilihan ganda dengan empat opsi jawaban.
2. Computer Based Test (CBT) TOEFL
CBT TOEFL merupakan evolusi dari tes TOEFL sebelumnya, yakni PBT TOEFL. Proses pengerjaannya tidak lagi menggunakan kertas, melainkan langsung melalui komputer. Setiap soal disajikan melalui software dan harus dijawab langsung pada komputer.
Meskipun CBT diperkenalkan pada tahun 1998, beberapa negara Asia, termasuk Indonesia, masih memperbolehkan penggunaan PBT TOEFL sebagai standar internasional. Oleh karena itu, penggunaan CBT di Indonesia tidak begitu populer dan banyak orang masih kurang familiar dengan konsep CBT TOEFL. Materi yang diuji meliputi mendengarkan, tata bahasa, membaca, dan menulis.
3. Internet Based Test (IBT) TOEFL
IBT TOEFL juga dikenal sebagai Next Generation (NG) TOEFL, merupakan versi terbaru dari tes TOEFL yang diperkenalkan oleh ETS sejak tahun 2005. Meskipun demikian, baru mulai diberlakukan di Indonesia pada tahun 2006 sebagai standar internasional. ETS melakukan banyak perubahan pada format dan sistem tes TOEFL terbaru ini.
IBT TOEFL juga menggunakan komputer sebagai media, namun tes dilakukan secara daring melalui internet. Ini memungkinkan peserta tes untuk terhubung langsung dengan ETS dan menjawab soal-soal tes secara daring. Materi yang diuji mencakup mendengarkan, berbicara, menulis, dan membaca.
Skor Toefl
Dikutip dari buku The Grand Master of TOEFL oleh Siwi Kadarmo dan Mien Kasmini, masing-masing jenis tes memiliki skor yang berbeda.
- PBT TOEFL: skor berkisar antara 0-120
- CBT TOEFL: skor berkisar antara 0-300
- IBT TOEFL: skor berkisar antara 0-120
Untuk menghitung skor TOEFL dapat menggunakan Tabel Konversi Skor TOEFL, seperti contoh berikut:
Sub Tes | Jawaban Benar | Nilai Konversi dengan Tabel |
Listening | 41 | 58 |
Structure | 35 | 60 |
Reading | 46 | 61 |
Jumlah Skor | 179 | |
Faktor Pengali = 10/3 | 170/3 | |
Skor TOEFL Anda | 597 |
Kegunaan Tes TOEFL
Kembali mengutip dari buku Tip & Trik Melejitkan Skor TOEFL, ada beberapa fungsi dan kegunaan tes TOEFL.
1. Syarat Masuk Perguruan Tinggi
Beberapa universitas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, menerapkan TOEFL sebagai prasyarat masuk calon mahasiswa. Skor minimum yang dibutuhkan untuk perguruan tinggi dalam negeri adalah 450, sementara untuk perguruan tinggi luar negeri adalah 600. Hal ini dilakukan untuk menilai kemampuan berbahasa Inggris setiap calon mahasiswa.
2. Syarat Melamar Pekerjaan
Sejumlah perusahaan meminta calon pelamar mereka untuk mengikuti tes TOEFL sebelum mendaftar. Keahlian berbahasa Inggris dapat menjadi keunggulan bagi pelamar, terutama bagi perusahaan yang beroperasi di tingkat internasional.
3. Syarat Memperoleh Beasiswa
Lembaga yang memberikan beasiswa, terutama untuk studi di luar negeri, seringkali menetapkan tes TOEFL sebagai salah satu persyaratan aplikasi, selain persyaratan kualifikasi akademik dan non-akademik.
Nah, itu tadi informasi mengenai tes TOEFL beserta jenis, skor, dan kegunaannya. Semoga bermanfaat ya lur!
Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/dil)