16 Jenis Gaya Bahasa: Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Contohnya

16 Jenis Gaya Bahasa: Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Contohnya

Insi Faiqoh - detikJateng
Rabu, 21 Agu 2024 14:20 WIB
Ilustrasi menulis
Ilustrasi gaya bahasa Foto: Pexels/Karolina Kaboompics
Solo -

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kaya akan kosa kata dan memiliki struktur kata yang indah. Tak heran, bahasa Indonesia memiliki banyak sekali jenis gaya bahasa.

Gaya bahasa adalah cara pengungkapan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Penggunaan gaya bahasa paling banyak dijumpai di karya sastra seperti puisi, cerpen, maupun pantun.

Lantas, apa itu gaya bahasa dan apa saja jenisnya? Berikut ini rangkumannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Gaya Bahasa

Menurut KBBI, gaya bahasa merupakan pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis; pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek tertentu; keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra; cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis atau lisan.

Mengutip Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X oleh Kemendikbud, gaya bahasa dapat menimbulkan efek dan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna. Gaya bahasa bisa disebut juga dengan majas.

ADVERTISEMENT

Fungsi Gaya Bahasa

Secara umum, gaya bahasa atau majas berfungsi menjadikan tulisan terutama karya sastra lebih hidup. Selain itu, penggunaan majas dalam karya sastra dilakukan agar bacaan menjadi menarik dan tidak membuat orang yang membaca menjadi bosan. Gaya bahasa juga berfungsi untuk mengekspresikan apa yang dimaksud penulis.

Ciri-ciri Gaya Bahasa

Mengutip artikel ilmiah berjudul Gaya Bahasa Majalah National Geographic Indonesia Edisi Juli-Desember 2018 oleh Mira Khoirina, ciri-ciri gaya bahasa yaitu:

  1. Ada perbedaan dengan sesuatu yang diungkapkan, misalnya melebihkan, mengiaskan, melambangkan, mengecilkan, menyindir, atau mengulang-ulang.
  2. Kalimat disusun dengan kata-kata yang menarik dan indah.
  3. Pada umumnya mempunyai makna kias.

16 Jenis Gaya Bahasa Beserta Contohnya

Dirangkum dari buku Mengenal Gaya Bahasa dan Peribahasa oleh Arni Susanti Oktavia, Modul Ajar Bahasa Indonesia SMKN 3 Pekalongan Kelas X Fase E Semester Genap 2022 oleh Sarni, dan artikel ilmiah berjudul Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Pada Puisi-Puisi Karya Fadli Zon oleh Dian Uswatun Hasanah, dkk, berikut adalah 16 jenis gaya bahasa beserta contohnya:

1. Personifikasi

Personifikasi merupakan gaya bahasa kiasan yang memberikan sifat, perilaku, atau perlengkapan manusia kepada hewan, objek, atau pun konsep.

Contoh: Bulan mengintip di balik awan.

2. Metafora

Metafora merupakan gaya bahasa kiasan yang membandingkan suatu hal dengan yang lain secara langsung dan tidak menggunakan kata penghubung.

Contoh: Dia adalah kembang desa.

3. Antitesis

Antitesis adalah jenis gaya bahasa yang melakukan perbandingan antara dua antonim.

Contoh: Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.

4. Koreksio

Koreksio adalah gaya bahasa yang awalnya ingin menegaskan sesuatu tetapi kemudian memeriksa atau mengoreksi mana yang salah.

Contoh: Bapak Kepala Dinas baru saja datang dari Sumatera Selatan, maaf bukan, dari Sulawesi Selatan.

5. Hiperbola

Hiperbola adalah jenis gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dilebih-lebihkan baik jumlah, ukuran, atau sifat dengan maksud memberikan penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya.

Contoh: Suaranya menggelegar menembus angkasa.

6. Litotes

Litotes adalah majas yang dalam pengungkapannya menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk negatif atau bertentangan. Berkebalikan dengan hiperbola, litotes justru gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikurangi dari kenyataan sebenarnya untuk merendahkan diri.

Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.

7. Ironi

Ironi adalah gaya bahasa yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud mengolok-olok.

Contoh: Suaramu merdu seperti kaset rusak.

8. Paradoks

Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Dapat juga berarti semua hal yang menarik perhatian karena keberaniannya.

Contoh: Aku merasa sepi di tengah keramaian.

9. Epitet

Gaya bahasa epitet adalah salah satu gaya bahasa pertautan yang mengandung sifat atau ciri khas dari seseorang atau sesuatu hal.

Contoh: Hidup kita tidak akan pernah tenang jika terus berurusan dengan lintah darat.

10. Metonimia

Metonimia adalah gaya bahasa yang memakai nama ciri atau nama hal yang bertautan dengan nama orang, barang, atau hal sebagai penggantinya.

Contoh: Ibu mencuci dengan rinso (merk deterjen).

11. Alusio

Alusio adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh berdasarkan anggapan adanya pengetahuan bersama yang dimiliki oleh pengarang dan pembaca serta adanya kemampuan para pembaca untuk mendapatkan pengacuan itu.

Contoh: Situasi saat ini mengingatkanku dengan masa orde baru.

12. Eufimisme

Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan kesopanan (menghaluskan).

Contoh: Sengsara menjadi prasejahtera.

13. Aliterasi

Aliterasi adalah gaya bahasa yang berwujud pengulangan konsonan yang sama. Gaya ini biasanya digunakan dalam puisi untuk memberi penekanan maupun sebagai aspek keindahan.

Contoh: Insan Ingkar Ingar

14. Asonansi

Asonansi adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan vokal yang sama. Sama seperti aliterasi, gaya asonansi banyak pula digunakan dalam puisi dan prosa.

Contoh:

Kura-kura dalam perahu

Sudah gaharu cendana pula

Pura-pura tidak tahu

Sudah tahu bertanya pula

15. Antanaklasis

Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.

Contoh: Kalau saya pulang dari luar kota, saya selalu membawa buah tangan untuk buah hati saya.

16. Anafora

Anafora adalah gaya bahasa berupa perulangan kata pertama di setiap baris atau setiap kalimat.

Contoh:

Lupakah engkau bahwa merekalah yang membesarkan dan mengasuhmu?

Lupakah engkau bahwa keluarga itulah yang menyekolahkanmu sampai ke perguruan tinggi?

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai 12 jenis gaya bahasa. Semoga bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Insi Faiqoh peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads