Dalam dunia penulisan, pemahaman tentang paragraf deduktif dan induktif sangatlah penting. Paragraf deduktif, yang sering kali digunakan dalam tulisan ilmiah, memulai dengan pernyataan umum atau premis untuk kemudian menarik kesimpulan yang spesifik.
Sementara itu, paragraf induktif cenderung memulai dengan informasi spesifik untuk kemudian menarik kesimpulan umum. Baik paragraf deduktif maupun induktif, masing-masing memiliki ciri-ciri dan perbedaan.
Berikut ini penjelasan mengenai pengertian paragraf deduktif, beserta ciri-ciri, contoh, dan perbedaannya dengan paragraf induktif. Simak informasi lengkapnya di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Paragraf Deduktif
Dikutip dari buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia Sekolah Dasar karya Fitri Puji Rahmawati, Dini Restiyanti Pratiwi, dan Hari Kusmanto, paragraf deduktif adalah jenis paragraf di mana gagasan utama ditempatkan di bagian awal paragraf, diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas. Kalimat pembuka paragraf ini berperan sebagai kalimat utama yang mengandung inti gagasan.
Pendekatan ini sesuai dengan konsep yang diungkapkan oleh Sri (2017), di mana paragraf yang gagasannya disampaikan pada kalimat pembuka umumnya memerlukan elaborasi, perincian, dan penjelasan lebih lanjut. Kalimat-kalimat berikutnya dalam paragraf bertindak sebagai penjelas dari gagasan utama yang disampaikan dalam kalimat pembuka tersebut.
Jenis-jenis Paragraf Deduktif
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia 3 karya Ahmad Aibil, Robert Strumpen-Darrie, dan Charles F. Berlitz, paragraf deduktif dibagi menjadi dua berdasarkan sifat kalimat penjelasnya, yaitu:
1. Kalimat Umum sebagai Topik Utama
Paragraf deduktif yang menggunakan kalimat umum sebagai topik utama biasanya dimulai dengan pernyataan umum atau premis yang mendahului penjelasan lebih lanjut. Penulis akan mengemukakan suatu gagasan umum atau prinsip yang kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat yang menjelaskan atau memberikan contoh untuk mendukung pernyataan tersebut.
2. Kalimat Khusus sebagai Topik Utama
Paragraf deduktif juga dapat dimulai dengan kalimat khusus sebagai topik utama. Dalam hal ini, penulis langsung menyajikan informasi spesifik atau contoh konkret sebelum menyimpulkan dengan pernyataan umum. Kalimat-kalimat yang mengikuti topik utama ini bertujuan untuk mendukung atau mengilustrasikan kesimpulan yang telah ditarik.
Jadi, paragraf deduktif dapat disusun berdasarkan apakah kalimat penjelasannya dimulai dengan pernyataan umum atau spesifik sebagai topik utama.
Contoh Paragraf Deduktif
Dikutip dari buku Terampil Menulis Paragraf karya Asul Wiyanto, berikut contoh dari paragraf deduktif:
Kegiatan seorang penulis dapat disamakan dengan seorang petani yang mencangkul sawah ladangnya. Pak tani akan bertenaga kalau cukup makan dan minum. Bila kurang makan dan minum, ia akan cepat merasa lelah, letih, dan loyo. Demikian pula seorang penulis. Bila penulis sedikit membaca, kurang melakukan riset untuk beban tulisannya, dan tidak sensitif terhadap lingkungannya, tentu saja ia akan kehabisan ide.
Perbandingan yang lebih nyata sebagai berikut. Seorang penulis dapat disamakan dengan sebuah kendi, yaitu tempat air minum dari tanah yang di bakar. Kendi mempunyai dua lubang, satu di atas, dan satu di samping. Lubang bagian atas untuk memasukkan air dan lubang di samping untuk mengeluarkan air. Bila kendi tidak diisi, tentu tak akan ada air yang keluar meskipun kendi dijungkalbalikkan. Sebaliknya, bila kendi itu penuh, digoyang sedikit saja air keluar dengan lancar. Demikian pula seorang penulis. Membaca bagi penulis merupakan upaya mengisi pengetahuan ke dalam otaknya. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula beban yang dapat ditulisnya.
Dari contoh tersebut dapat diketahui jika dalam paragraf pertama kalimat utamanya adalah kalimat pertama, sedangkan dalam paragraf kedua kalimat utamanya adalah kalimat kedua. Kalimat pertama dalam paragraf kedua merupakan kalimat transisi yang berguna untuk menyambung paragraf pertama dan paragraf kedua.
Perbedaan dengan Paragraf Induktif
Mengutip buku Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI oleh Sri Sutarni dan Sukardi, berikut beberapa perbedaan paragraf deduktif dan induktif.
1. Berdasarkan gagasan utama paragraf
- Jika sebuah paragraf memiliki kesimpulan, baik itu ditempatkan di awal maupun di akhir, maka gagasan utama dan kalimat utama selalu hadir bersama dalam kalimat tersebut. Kalimat kesimpulan di akhir paragraf sering kali ditandai dengan penggunaan kata penghubung seperti oleh karena itu, jadi, sehingga, maka, akhirnya, dengan demikian, atau sejenisnya.
- Jika sebuah paragraf tidak memiliki kesimpulan karena merupakan paragraf proses, maka gagasan utamanya disajikan secara tersirat dalam serangkaian kalimat keseluruhan. Pembaca harus membuat ringkasan gagasan utama sendiri. Paragraf jenis ini tidak memiliki kalimat utama karena setiap kalimat memiliki tingkat kepentingan yang sama. Setiap kalimat saling terhubung sebagai rangkaian peristiwa, kegiatan, urutan kerja, atau proses terjadinya suatu hal.
2. Berdasar letak kalimat utama
- Paragraf deduktif adalah jenis paragraf di mana kalimat utama, yang berupa pernyataan umum, ditempatkan di awal, dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas. Strukturnya mengikuti pola dari yang umum ke yang khusus.
- Paragraf induktif adalah tipe paragraf di mana kalimat utama, yang berisi pernyataan umum, ditempatkan di akhir, sedangkan kalimat-kalimat penjelasannya dimulai sebelumnya. Strukturnya mengikuti pola dari yang spesifik ke yang umum, dengan kalimat terakhir berfungsi sebagai kesimpulan, yang sering ditandai dengan kata penghubung seperti jadi, memang, dengan demikian, oleh karena itu, akibatnya, atau sejenisnya.
3. Berdasar pola penalarannya
- Paragraf deduktif: pola contoh, pola rincian, pola alasan.
- Paragraf induktif: generalisasi, analogi, sebab akibat.
Baca juga: 60+ Contoh Kalimat Basis Beserta Maknanya |
Nah, itu tadi informasi mengenai pengertian paragraf deduktif beserta jenis, contoh, dan perbedaannya dengan paragraf induktif. Semoga bermanfaat ya lur!
Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/apl)