Bupati Kebumen Arif Sugiyanto meluncurkan program bantuan UMKM berupa pemberian bahan material untuk rehab warung sebesar Rp1.250.000 per UMKM. Bantuan tersebut merupakan bentuk stimulus penguatan UMKM di Kebumen.
Peluncuran ini dilakukan di Setda Kebumen bersamaan dengan sosialisasi sensus UMKM, program dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM). Pendataan bekerja sama dengan Universitas Putra Bangsa, IAINU Kebumen, dan Asosisasi UMKM Kebumen.
Arif mengatakan perlu ada penguatan untuk para UMKM dengan memberikan bantuan berupa rehab warung/kios. Ia menambahkan sensus ini pun berfungsi untuk mengetahui UMKM mana yang berhak mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bantuan yang kita berikan ini dalam bentuk material senilai Rp 1.250.000. Tentunya akan kita berikan kepada mereka para UMKM kecil atau dari masyarakat miskin yang masih membutuhkan penguatan. Untuk itu sensus ini diperlukan guna mengetahui kondisi UMKM kita di lapangan," ujar Arif dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).
Adapun total bantuan yang akan diberikan secara bertahap sebesar Rp 90 Miliar dengan jumlah sasaran kurang lebih 72 ribu UMKM. Arif meminta pelaku UMKM agar memberikan data yang benar sejujur-jujurnya saat dilakukan sensus pendataan oleh petugas.
"Secara siklus di kewirausahaan selain menjaring wirausaha baru, kemudian membina dan mengembangkan, maka ekosistem landasannya adalah pendataan yang nantinya akan digunakan pemerintah dalam membuat kebijakan yang tepat sasaran," jelasnya.
Berdasarkan data dari pusat, jelas Kepala Disperindag KUKM Haryono Wahyudi, jumlah UMKM di Kebumen mencapai 200 ribu UMKM. Namun dalam survei ini, pihaknya bakal menyasar ke 60 ribu UMKM atau tidak semua sebab hal itu sudah menjadi kebijakan pusat.
"Jadi yang dilakukan pendataan secara langsung adalah UMKM jenis pedagang keliling dan pedagang tidak menetap sasarannya 60 ribu," tuturnya.
Ia mengungkapkan sensus akan dimulai pada Agustus bulan ini sampai Oktober. Haryono berharap masyarakat atau pelaku UMKM bisa memberikan data yang benar, sebab hal ini menyangkut kredibilitas dari survei yang dihasilkan.