Titip Bandaku, Upaya Penyelamatan Arsip Warga Daerah Rawan Bencana di Klaten

Titip Bandaku, Upaya Penyelamatan Arsip Warga Daerah Rawan Bencana di Klaten

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 08 Agu 2024 16:00 WIB
Titip Bandaku, Upaya Penyelamatan Arsip Warga Daerah Rawan Bencana di Klaten
Humas Dispersip Klaten
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten memiliki program yang membantu masyarakat di daerah rawan bencana untuk menyimpan arsip berharganya. Lewat program Titip Berkas Arsip Digitalku (Titip Bandaku), masyarakat bisa menyimpan arsipnya tanpa takut rusak.

Program Titip Bandaku ini sendiri merupakan program bidang kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Klaten sebagai upaya penyelamatan arsip secara preventif di daerah rawan bencana. Program tersebut sudah dimulai sejak April 2019 untuk menyelamatkan 35.424 berkas arsip di daerah yang rawan terkena erupsi Merapi.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Kearsipan Dispersip Klaten, Agustina Wulandari. Ia mengungkapkan, Titip Bandaku berfokus pada evakuasi arsip masyarakat di daerah rawan bencana di Kabupaten Klaten. Pasalnya, banyak ditemukan arsip yang rusak karena tidak terselamatkan saat terjadi bencana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin itu awalnya terinspirasi dari bencana Merapi. Biasanya kalau bencana, masyarakat kan lebih menyelamatkan diri. Lari begitu saja, akhirnya mereka kehilangan arsipnya," kata Agustina kepada detikJateng.

"Targetnya sehari itu 30 KK (kartu keluarga), arsipnya kalau nggak salah targetnya 200 arsip. Tapi ternyata lebih dari yang kita bayangkan, minatnya banyak sekali dan mereka merasa terbantu, merasa kalau ada apa-apa sudah aman," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Program Titip Bandaku menjadi program rutin Dispersip Klaten yang digelar dua kali dalam satu tahun, dengan cara jemput bola. Petugas bidang kearsipan akan mendatangi daerah rawan bencana selama 4 hari.

Mereka pun akan berpindah-pindah lokasi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir jika jaraknya terlalu jauh. Sosialisasi dilakukan terlebih dahulu kepada masyarakat, sehingga mereka bisa teredukasi dan lebih percaya untuk menyimpan arsip berharganya kepada Dispersip Klaten.

"Nah mereka datang, kemudian kita data, mereka bawa arsip apa saja. Kemudian arsip itu kita scan semua, kita buat berita acara alih media namanya. Kemudian mereka datang lagi ngambil berkasnya sama berita acaranya. Setelah selesai kita bawa ke sini dalam bentuk file-nya, kita upload di cloud, di servernya kita, kita kasih watermark," paparnya.

Kemudian, kata Agustina, link beserta usernam dan password akan diberikan kepada masing-masing kepala keluarga untuk mengakses arsip yang sudah dititipkan. Mereka pun hanya bisa membuka arsip miliknya, tanpa bisa membuka arsip orang lain.

"Kalau mungkin ada orang-orang yang sudah sepuh itu biasanya nanti dikasih ke anak-cucunya. Kalau mereka jauh dari anak-cucu dan mereka akan menggunakan itu, bisa langsung datang ke sini bawa suratnya saja," terang Agustina.

Hingga kini, Titip Bandaku sudah digelar di beberapa daerah rawan bencana di Kabupaten Klaten. Tak hanya di daerah rawan erupsi Merapi seperti di Desa Sidorejo dan Balerante Kecamatan Kemalang, Titip Bandaku juga digelar di daerah rawan banjir seperti di Desa Talang, Kecamatan Bayat.

Berbagai jenis arsip berharga sudah tersimpan di server milik Pemkab Klaten, mulai dari KTP, KK, ijazah sekolah, surat nikah, hingga sertifikat tanah. Puluhan ribu masyarakat sudah bisa menyimpan arsip berharganya berapapun dan tanpa dikenai biaya sedikitpun.

"Di Talang kemarin itu 1.152 arsip, KK-nya 85. Jadi kalau dari sisi target jumlah arsipnya, itu melebihi semua," ungkapnya.

Bagi masyarakat Klaten, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana dan belum sempat mengikuti program Titip Bandaku juga bisa langsung mendatangi Kantor Dispersip yang bertempat di Jalan Lombok Nomor 2, Kanjengan Bareng, Klaten Tengah pada jam kerja.

Agustina berharap, dengan adanya Titip Bandaku, bisa mencegah bertambahnya arsip-arsip milik warga yang rusak tertimpa bencana yang bisa datang sewaktu-waktu. Masyarakat pun bisa lebih sadar akan pentingnya menyimpan dan menjaga arsip berharga miliknya.

Adapun, program Titip Bandaku juga telah berhasil mengantarkan Kabupaten Klaten meraih penghargaan di ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020. Inovasi pelayanan publik ini sukses menjadi jawara mewakili Jawa Tengah ke tingkat nasional dan masuk Top 10 KIPP Jawa Tengah 2020.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads