Bacaan 99 Asmaul Husna biasanya dilafalkan oleh umat Islam dalam waktu tertentu, seperti setiap akan memulai hari hingga dibaca setelah melaksanakan sholat wajib lima waktu. Simak informasi mengenai bacaan 99 Asmaul Husna lengkap dengan Latin dan artinya.
Asmaul Husna merupakan daftar nama-nama yang dimiliki oleh Allah SWT. Diketahui nama baik Allah SWT ini jumlahnya ada 99 dan memiliki arti yang berbeda-beda. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW sebagai berikut:
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya, "Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga." (HR Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Simak informasi mengenai bacaan 99 Asmaul Husna lengkap dengan Latin dan artinya yang telah detikJateng himpun dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Nahdlatul Ulama (NU) untuk detikers berikut ini.
Bacaan 99 Asmaul Husna Latin dan Artinya Lengkap
Berikut bacaan 99 Asmaul Husna lengkap dengan Arab, Latin, dan artinya yang bisa dibaca oleh detikers.
- الرَّحْمـٰنُ = Ar-Rahmânu
Yang Maha Pengasih - الرَّحِيْمُ = Ar-Raḫîmu
Yang Maha Penyayang - الْمَلِكُ = Al-Maliku
Yang Maha Merajai/Memerintah - Al-Quddûsu الْقُدُّوْسُ
Yang Maha Suci - السَّلاَمُ = As-Salâmu
Yang Maha Memberi Kesejahteraan - الْمُؤْمِنُ = Al-Mu'minu
Yang Maha Memberi Keamanan - الْمُهَيْمِنُ = Al-Muhaiminu
Yang Maha Pemelihara - الْعَزِيْزُ = Al-`Azizu
Yang Memiliki Mutlak Kegagahan - الْجَبَّارُ = Al-Jabbâru
Yang Maha Perkasa - الْمُتَكَبِّرُ = Al-Mutakabbiru
Yang Maha Megah - الْخَالِقُ = Al-Khâliqu
Yang Maha Pencipta - الْبَارِئُ = Al-Bâri'u
Yang Maha Melepaskan - الْمُصَوِّرُ = Al-Mushawwiru
Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya) - الْغَفَّارُ = Al-Ghaffaru
Yang Maha Pengampun - الْقَهَّارُ = Al-Qahhâru
Yang Maha Memaksa - الْوَهَّابُ = Al-Wahhâbu
Yang Maha Pemberi Karunia - الرَّزَّاقُ = Ar-Razzâqu
Yang Maha Pemberi Rezeki - الْفَتَّاحُ = Al-Fattâhu
Yang Maha Pembuka Rahmat - الْعَلِيْمُ = Al-`Alîmu
Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu) - الْقَابِضُ = Al-Qâbidlu
Yang Maha Menyempitkan (makhluknya) - الْبَاسِطُ = Al-Bâsithu
Yang Maha Melapangkan (makhluknya) - الْخَافِضُ = Al-Khâfidlu
Yang Maha Merendahkan (makhluknya) - الرَّافِعُ = Ar-Râfi`u
Yang Maha Meninggikan (makhluknya) - الْمُعِزُّ = Al-Mu`izzu
Yang Maha Memuliakan (makhluknya) - الْمُذِلُّ = Al-Mudzillu
Yang Maha Menghinakan (makhluknya) - السَّمِيْعُ = As-Samî`u
Yang Maha Mendengar - الْبَصِيْرُ = Al-Bashîru
Yang Maha Melihat - الْحَكَمُ = Al-Ḫakamu
Yang Maha Menetapkan - الْعَدْلُ = Al-`Adlu
Yang Maha Adil - اللَّطِيْفُ = Al-Lathîfu
Yang Maha Lembut - الْخَبِيْرُ = Al-Khabîru
Yang Maha Mengetahui Rahasia - الْحَلِيْمُ = Al-Ḫalîmu
Yang Maha Penyantun - الْعَظِيْمُ = Al-`Adhîmu
Yang Maha Agung - الْغَفُوْرُ = Al-Ghafûru
Yang Maha Pengampun - الشَّكُوْرُ = Asy-Syakûru
Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai) - العَلِيُّ = Al-`Aliyyu
Yang Maha Tinggi - الْكَبِيْرُ = Al-Kabîru
Yang Maha Besar - الْحَفِيْظُ = Al-Ḫafîdhu
Yang Maha Menjaga - الْمُقِيْتُ = Al-Muqîtu
Yang Maha Pemberi Kecukupan - الْحَسِيْبُ = Al-Ḫasîbu
Yang Maha Membuat Perhitungan - الْجَلِيْلُ = Al-Jalîlu
Yang Mahamulia - الْكَرِيْمُ = Al-Karîmu
Yang Maha Pemurah - الرَّقِيْبُ = Ar-Raqîbu
Yang Maha Mengawasi - الْمُجِيْبُ = Al-Mujîbu
Yang Maha Mengabulkan - الْوَاسِعُ = Al-Wâsi`u
Yang Maha Luas - الْحَكِيْمُ = Al-Ḫakîmu
Yang Maha Maka Bijaksana - الْوَدُوْدُ = Al-Wadûdu
Yang Maha Pencinta - الْمَجِيْدُ = Al-Majîdu
Yang Maha Mulia - الْبَاعِثُ = Al-Bâ`itsu
Yang Maha Membangkitkan - الشَّهِيْدُ = Asy-Syahîdu
Yang Maha Menyaksikan - الْحَقُّ = Al-Ḫaqqu
Yang Maha Benar - الْوَكِيْلُ = Al-Wakîlu
Yang Maha Memelihara - الْقَوِيُّ = Al-Qawiyyu
Yang Maha Kuat - الْمَتِيْنُ = Al-Matînu
Yang Maha Kokoh - الْوَلِيُّ = Al-Waliyyu
Yang Maha Melindungi - الْحَمِيْدُ = Al-Ḫamîdu
Yang Maha Terpuji - الْمُحْصِيْ = Al-Muḫshî
Yang Maha Mengkalkulasi - الْمُبْدِئُ = Al-Mubdi'u
Yang Maha Memulai - الْمُعِيْدُ = Al-Mu`idu
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan - الْمُحْيِ = Al-Muḫyi
Yang Maha Menghidupkan - الْمُمِيْتُ = Al-Mumîtu
Yang Maha Mematikan - الْحَيُّ = Al-Ḫayyu
Yang Maha Hidup - الْقَيُّوْمُ = Al-Qayyûmu
Yang Maha Mandiri - الْوَاجِدُ = Al-Wâjidu
Yang Maha Penemu - الْمَاجِدُ = Al-Mâjidu
Yang Mahamulia - الْوَاحِدُ = Al-Wâḫidu
Yang Maha Tunggal - الْأَحَدُ = Al-Aḫadu
Yang Maha Esa - الصَّمَدُ = Ash-Shamadu
Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta - الْقَادِرُ = Al-Qâdiru
Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan - الْمُقْتَدِرُ = Al-Muqtadiru
Yang Maha Berkuasa - الْمُقَدِّمُ = Al-Muqaddimu
Yang Maha Mendahulukan - الْمُؤَخِّرُ = Al-Muakhiru
Yang Maha Mengakhirkan - الْاَوَّلُ = Al-Awwalu
Yang Maha Awal - الْآخِرُ = Al-Âkhiru
Yang Maha Akhir - الظَّاهِرُ = Adh-Dhâhiru
Yang Maha Nyata - الْبَاطِنُ = Al-Bâthinu
Yang Maha Ghaib - الْوَالِي = Al-Wâlî
Yang Maha Memerintah - الْمُتَعَالِي = Al-Muta`âli
Yang Maha Tinggi - الْبَرُّ = Al-Barru
Yang Maha Penderma - التَّوَّابُ = At-Tawwabu
Yang Maha Penerima Tobat - الْمُنْتَقِمُ = Al-Muntaqimu
Yang Maha Penuntut Balas - الْعَفُوُّ = Al-`Afuwwu
Yang Maha Pemaaf - الرَّؤُوْفُ = Ar-Ra'ûfu
Yang Maha Pengasih - مَالِكُ الْمُلْكِ = Mâlikul-mulki
Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta) - ذُوْ الْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ = Dzul-Jalâli wal-Ikram
Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan - الْمُقْسِطُ = Al-Muqsithu
Yang Maha Adil - الْجَامِعُ = Al-Jâmi`u
Yang Maha Mengumpulkan - الْغَنِيُّ = Al-Ghaniyyu
Yang Maha Berkecukupan - الْمُغْنِيْ = Al-Mughnî
Yang Maha Memberi Kekayaan - الْمَانِعُ = Al-Mâni`u
Yang Maha Mencegah - الضَّارُ = Adl-Dlâru
Yang Maha Memberi Derita - النَّافِعُ = An-Nâfi`u
Yang Maha Memberi Manfaat - النُّوْرُ = An-Nûru
Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya) - الْهَادِيْ = Al-Hâdî
Yang Maha Pemberi Petunjuk - الْبَدِيْعُ = Al-Badî`u
Yang Maha Pencipta - الْبَاقِيْ = Al-Bâqî
Yang Maha Kekal - الْوَارِثُ = Al-Wâritsu
Yang Maha Pewaris - الرَّشِيْدُ = Ar-Rasyîdu
Yang Maha Pandai - الصَّبُوْرُ = Ash-Shabûru
Yang Maha Sabar
Dalil Tentang 99 Asmaul Husna
Dalam salah satu ayat di Al-Quran disebutkan bahwa Allah SWT memiliki Asmaul Husna, dan umat Islam dianjurkan untuk berdoa kepada Allah dengan menyebut nama-Nya. Anjuran ini terdapat dalam Al-Quran, Surat Al-A'raf, ayat 180 sebagai berikut:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا، وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ، سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya, "Allah memiliki Asmaul Husna maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna (nama-nama terbaik) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan" (QS. Al-Araf : 180).
Dalam sebuah hadits disebutkan anjuran untuk membaca Asmaul Husna bagi kaum muslim ketika akan berdoa kepada Allah SWT, berikut haditsnya:
أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ
Artinya: "Saya meminta kepada-Mu dengan perantara semua nama-Mu, yang Engkau gunakan untuk menamakan diri-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang diantara makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam sebagai rahasia di sisi-Mu." (HR Ahmad).
Keutamaan Membaca 99 Asmaul Husna
Dirangkum dari laman NU Online, membaca Asmaul Husna bagi umat Islam memiliki keutamaan yang serupa dengan berdzikir dan berwirid kepada Allah SWT. Ke-99 nama dalam Asmaul Husna memiliki banyak rahasia dan manfaat tersendiri.
فَالَّذِي يَدْعُو بِهَا فَقَدِ اسْتَجْلَبَ الْخَيْرَ كُلَّهُ لِنَفْسِهِ وَجَعَلَ الْوِقَايَةَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، فَإِذَا قُلْتَ مَثَلًا الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ فَقَدِ اسْتَجْلَبْتَ الرَّحْمَةَ، وَإِذَا قُلْتَ: اللَّطِيْفُ فَقَدِ اسْتَجْلَبْتَ اللُّطْفَ... الخ
Artinya: "Orang yang berdoa dengan Asmaul Husna maka telah meminta kebaikan seluruhnya, dan membuat pencegahan di antara dirinya dan keburukan seluruhnya. Jadi apabila engkau menyebut ar-Rahmân ar-Rahîm, maka kamu telah meminta rahmat, dan jika kamu menyebut al-Lathîf maka kamu telah meminta kelembutan, dan seterusnya" (Muhammad bin Alwi al-Aidarus, dalam Khawwâsh Asmâ` ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât, Dar el-Kutub, Shan'a).
Syekh Shâlih al-Ja'fari juga menjelaskan bahwa menyebut Asmaul Husna bermanfaat bagi urusan dunia, agama, dan akhirat. Dzikirnya disebut sebagai kumpulan kebaikan, kunci keberkahan, dan penyingkapan kejelasan. Tidak ada kesulitan yang tidak dilapangkan, hutang yang tidak ditunaikan, kekalahan yang tidak ditolong, kezhaliman yang tidak dikembalikan, kesesatan yang tidak diberi petunjuk, penyakit yang tidak disembuhkan, serta kegelapan hati yang tidak diterangi dengan menyebut Asmaul Husna (Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwâsh Asmâ` ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât, Dar el-Kutub).
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa keutamaan membaca Asmaul Husna bagi umat Islam setara dengan berdzikir dan berwirid kepada Allah SWT. Dengan menyebut nama-nama indah milik Allah SWT, seorang muslim akan dilindungi, dibantu dalam kesulitan, diberi petunjuk, kesehatan, serta diterangi hatinya oleh Allah SWT.
Waktu Yang Tepat Untuk Membaca 99 Asmaul Husna
Masih dikutip dari sumber yang sama, waktu terbaik untuk mengamalkan dan membaca Asmaul Husna adalah bersama dengan dzikir dan wirid setelah melaksanakan sholat lima waktu. Dengan melakukannya, umat Islam diharapkan dapat meraih faedah dan manfaat yang terkandung dalam Asmaul Husna.
Meskipun demikian, membaca Asmaul Husna bisa dilakukan kapan saja. Hal ini mencerminkan kebersihan hati setiap umat Islam yang mengamalkannya dan dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Demikian informasi mengenai bacaan 99 Asmaul Husna lengkap dengan latin dan artinya serta dalil, keutamaan, dan waktu yang tepat untuk membacanya. Semoga bermanfaat dengan baik ya detikers!
Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"
(sto/dil)