Nilai Piagam Marching Band Palsu di PPDB SMA Jateng Dianulir!

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 10 Jul 2024 19:02 WIB
Ilustrasi PPDB (Andhika Akbarayansyah)
Semarang -

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memutuskan nasib para pengguna piagam palsu pada PPDB SMA/SMK di Semarang. Hasilnya, nilai piagam itu dianulir dan dianggap tidak ada.

"Disimpulkan bahwa piagam penghargaan dari kejuaraan Malaysia International Marching Band Virtual Championship 2022 diragukan keabsahannya, saya ulangi diragukan keabsahannya sehingga direkomendasikan tidak untuk digunakan sebagai penambah nilai komponen akhir PPDB," kata Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat ditemui awak media di kantornya, Jalan Pahlawan, Rabu (10/7/2024).

Hal tersebut merupakan rekomendasi tim gabungan yang dibentuk untuk mengusut piagam palsu tersebut. Tim itu terdiri dari Inspektorat, OPD Pemprov Jateng, Ombudsman, dan Kementerian Pendidikan.

"Tim ini telah melakukan langkah-langkah penelitian terhadap dokumen yang diperlukan dan klarifikasi dengan pihak terkait. Jadi ada 15 orang tua murid yang kita undang dan yang datang delapan orang, kami juga mengundang unsur sekolah, kemudian komite sekolah, pembina, pelatih marching band, dan pengurus Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Jateng," jelasnya.

Calon peserta didik (CPD) yang menggunakan piagam palsu itu tak serta-merta dikeluarkan dari sekolah pilihannya. Mereka tetap bisa mengikuti jalur prestasi tetapi nilainya akan dikurangi sejumlah nilai piagam tersebut.

"Terhadap calon peserta didik yang dinyatakan lolos jalur prestasi yang menggunakan piagam yang diragukan keabsahannya tersebut tetap bisa mengikuti jalur prestasi namun prestasi hanya dihitung berdasarkan nilai rapor yang bersangkutan jadi penghargaan itu dianggap tidak ada nilainya," kata Nana.

Seperti diketahui, ada dugaan piagam palsu beredar dalam PPDB SMA/SMK di Semarang. Piagam yang diduga palsu itu merupakan piagam kejuaraan marching band di Malaysia yang diikuti tim dari SMP 1 Semarang.

Piagam yang beredar itu merupakan piagam juara pertama dalam kejuaraan tersebut, padahal tim tersebut mendapat juara ketiga. Kepala SMP 1 Semarang, Siminto menyatakan akan mengikuti seluruh proses yang berjalan.

"Kita ikuti proses yang berjalan dulu," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (1/7).



Simak Video "Pengamat Ungkap Efek PPDB Diubah Menjadi SPMB "

(ahr/rih)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork