Laku Jejeg, Sedulur Sikep Pati-Kudus Jalan Kaki ke Ploso Kediren Blora

Laku Jejeg, Sedulur Sikep Pati-Kudus Jalan Kaki ke Ploso Kediren Blora

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Minggu, 07 Jul 2024 13:00 WIB
Pendopo Pengayoman Samin Surosentiko
Foto: Pendopo Pengayoman Samin Surosentiko
Blora -

Pengikut Samin Surosentiko atau Sedulur Sikep berjalan kaki menuju Ploso Kediren Blora sebagai perwujudan 'Laku Jejeg' meneruskan ajaran Saminisme. Mereka berasal dari Pati dan Kudus dalam rangka menghadiri acara Festival Budaya Spiritual.

Sesepuh sedulur Sikep dari Sukolilo Pati, Gunretno mengaku sengaja melakukan aksi jalan kaki tersebut. Hal ini dilakukan sebagai ikhtiar kecil meneruskan perjuangan ajaran Samin Surosentiko.

"Mlaku iki ora ono apa-apane soko mbah (Samin Surosentiko). Soale lakon Sikep nang ndi bae, kang dadi tatanan lakon sing diantepi sedulur kabeh. Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Blora , Kudus, Pati, Grobogan, Rembang," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya pihaknya dan sedulur sikep sekarang harus melanjutkannya laku dan melumuri apa yang telah dicetuskan Samin Surosentiko.

"Nutukne lakone. Ngelihuri babade. Sak penemu ojo mung dadi migunani dewe. Nak iso migunani kanggo liyane," paparnya.

ADVERTISEMENT

Gunretno mengajak generasi sekarang untuk sama-sama membulatkan tekad meneruskan nilai-nilai luhur yang telah diterapkan Samin Surosentiko.

"Buletne tekad opo sing dituturke iso diterusin. Sak bisane negelakoni kebecikan. Neruske sak anak putu," imbuhnya.

Untuk diketahui, Festival Budaya Spiritual akan berlangsung selama 3 hari di Blora yaitu pada tanggal 8-10 Juli 2024. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kemendikbudristek RI bekerjasama dengan Pemkab Blora.

Dalam rangkaian acara yang digelar selama tiga hari tersebut, akan diisi berbagai kegiatan diantaranya adalah Gelar Seni Pertunjukan Rakyat (Gesper), Sarasehan, Pentas teater Sangkan Paraning Dumadi dan Rembug Sedulur Sikep, "Ngukuhi Wonge, Nutugne Babadane."

Forum ini juga akan dihadiri oleh Bupati-Bupati dari Blora, Bojonegoro, Rembang, Kudus, Pati untuk menyatakan dukungan dan jaminan negara atas keberadaan dan praktik spiritual Samin di daerah tersebut.

Festival itu digelar tiga hari beruntun. Acara akan dimulai pada 8 Juli dengan berbagai gelaran budaya dan seni. Berlanjut pada 9 Juli dengan sarasehan terkait Ajaran Samin dan Relevansinya di Era Kekinian.

Puncak acara pada 10 Juli yakni Rembug Sedulur Sikep yang dihadiri masyarakat Samin dari berbagai daerah, berkumpul di Dukuh Ploso, Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Blora.

Sedulur Sikep dari berbagai daerah nantinya akan turut menghadiri acara itu. Uniknya, beberapa memilih jalan kaki. Mereka di antaranya Gunretno dari Sukolilo, Pati; Warsidi dari Bulung, Kudus; Sukilan dari Sukolilo, Pati; Kuwat dari Sukolilo, Pati; dan Gunondo dari Sukolilo, Pati.

Perjalanan dari Pati sampai ke Ploso Kediren, Randublatung, Blora itu ditempuh selama tiga hari. Mereka tiba di lokasi tujuan pada Jumat (6/7/2024).

Terpisah, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek RI Sjamsul Hadi dalam keterangan tertulisnya mengatakan Festival Budaya Spiritual ini sebagai bentuk upaya dari Kementerian dan Pemkab Blora untuk memperteguh eksistensi masyarakat adat Samin Surosentiko yang ada di Blora.

"Sedulur Sikep menjunjung tinggi nilai-nilai luhur untuk memuliakan hubungan antar manusia dan menjalin hubungan baik dengan alam. Nilai-nilai tersebut sangat relevan dengan kehidupan masa kini, sehingga nilai hidup yang dilakoni Sedulur Sikep tersebut patut dipertahankan," ungkapnya kepada detikJateng, Minggu (7/7/2024).

Hal ini diperkuat dengan penetapan kearifan lokal Sedulur Sikep sebagai warisan budaya tak benda yang diakui Kemendikbud pada 2019. Sjamsul menilai perlunya sinergi antara Kementerian dengan pemerintah Kabupaten Blora.

"Untuk itu sinergi antara kementerian dan pemerintah daerah untuk terus bergandeng tangan dan membuka ruang-ruang diskusi antara para pemangku kepentingan, komunitas Sedulur Sikep dan masyarakat luas yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan dalam Festival seperti ini menjadi penting," ujarnya.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads