Dinas Kominfo Kudus membentuk tim Security Operations Center (SOC) untuk memantau seluruh situs yang dimiliki oleh Pemkab Kudus. Hasil Pantauan tim SOC, bulan ini saja terdapat 2 juta lebih serangan siber.
"Hasil pantauan tim SOC bulan ini saja terdapat 2 juta lebih serangan siber," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kudus Dwi Yusi Sasepti dalam keterangan resmi diterima detikJateng, Kamis (27/6/2024) malam.
"Tim SOC kami terus memantau seluruh website dengan domain kuduskab.go.id. Hampir setiap hari ada serangan siber yang kami deteksi," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusi menjelaskan Pemerintah Kabupaten Kudus pun berusaha untuk memberikan pengamanan secara berlapis. Sehingga tidak diserang peretas terutama iklan judi online.
"Kami berusaha maksimal agar website dan aplikasi layanan milik Pemerintah Kabupaten Kudus yang dikelola oleh OPD yg ada di Pemkab Kudus tidak diserang peretas. Terutama iklan judi online," ungkapnya.
Lebih lanjut menurutnya serangan yang dilakukan kebanyakan dengan memasang iklan judi online di website pemerintah. Pola serangan yang dilakukan pun selalu berbeda. Meskipun begitu, Yusi mengungkapkan tim SOC selalu berusaha mengupdate kemampuan untuk melawan serangan siber.
"Serangannya punya formula yang berbeda setiap harinya. Kami pun terus menyesuaikan biar bisa menangkis aksi jahat siber," lanjut Yusi
Selain SOC, Kabupaten Kudus juga memiliki CSIRT yang bertugas untuk
mencegah, mengelola dan menanggapi insiden serangan siber. Situs CSIRT bisa diakses siapapun. Sehingga, masyarakat bisa melaporkan situs pemerintah yang diretas.
Laporan akan ditindaklanjuti selama 1x24 jam. Tahun ini ada 8 insiden siber yg dapat di tangani CSIRT dengan baik
"Tak hanya mencegah, kami juga menyiapkan layanan pelaporan adanya serangan siber yang bisa diakses umum. Ada nomor WhatsApp nya juga untuk memudahkan masyarakat," jelasnya.
Yusi menambahkan Pemkab Kudus telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) agar pemantauan situs pemerintah makin maksimal. Yusi menjamin tindak lanjut dilakukan paling lama 1 x 24 jam
"Kerjasama kami dengan BSSN menunjukkan proteksi website Pemerintah Kabupaten Kudus diupayakan maksimal," ucapnya.
"Kami juga siap membantu website pemerintah kabupaten/kota lainnya yang diserang peretas dan belum mempunyai tim CSIRT," pungkas Yusi.
(ahr/apl)