Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten telah memulai tahapan pemutakhiran dengan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada 2024. Sebanyak 3.870 petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) diterjunkan untuk melakukan coklit.
Hal ini disampaikan Ketua KPU Klaten, Primus Priono. Ia mengatakan, sebanyak 3.870 petugas pantarlih akan diterjunkan untuk melakukan coklit selama sebulan mulai hari ini hingga Rabu (24/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pantarlih kita 3.870, dengan jumlah TPS 2024. Hari ini kita mulai mengadakan coklit kepada tokoh-tokoh masyarakat, termasuk Kepada Bupati Klaten," kata Primus di kediaman Bupati Klaten Sri Mulyani, Senin (24/6/2024).
Pada sore itu, beberapa tokoh masyarakat yang dicoklit yaitu Sri Mulyani, Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya, Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten Jajang Prihono, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten Ketua Iskak Sulistiyo, Ketua PCNU Klaten Mujiburrahman.
Ia pun menjelaskan tahapan coklit, mulai dari menyandingkan data yang ada di daftar potensial pemilih yang diberikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat Dukcapil dengan data Pemilu terakhir tahun 2024.
"Kita buktikan (daftar potensial pemilih) lewat coklit ini. Dari situ nanti akan keluar daftar pemilih sementara, dari daftar itu kita tempel, kita berikan tanggapan kepada masyarakat," ungkapnya.
"Itu nanti akan ada perbaikan lagi, namanya DPSHP (Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan). Kemudian kita lakukan perbaikan lagi, ditempel lagi, sampai nanti akhirnya penetapan daftar pemilih tetap menjadi DPT," jelasnya.
Lebih lanjut, Primus mengungkapkan, jumlah potensial pemilih untuk Pilkada 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023 sebanyak 971.518 orang menjadi 981.400 orang.
"Kalau yang untuk data potensial pemilih untuk Pilkada ini 981.400 potensialnya, lebih naik (dibandingkan tahun lalu)," jelasnya.
Sementara untuk jumlah TPS ada sebanyak 2.024. Ke depannya, ribuan tim Pantarlih akan disebar ke desa-desa di 26 kecamatan di Kabupaten Klaten untuk melakukan coklit.
"Kalau (rumah yang didatangi) kosong, jika ada nomor kontak, kita telepon untuk memastikan bahwa orang yang kita kunjungi memang betul tidak di tempat," jelas Primus.
"Itu bisa dilakukan kunjungan ulang atau juga bisa video call untuk melihat kecocokan data dengan menunjukkan KTP, foto. Dipastikan di DP4 semuanya tercoklit," sambungnya.
Primus pun mengimbau seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih untuk proaktif, agar bisa dipastikan terdaftar sebagai pemilih. Sebagai upaya untuk memastikan seluruh masyarakat terdaftar sebagai pemilih, KPU pun akan mendatangi warga yang sudah di atas 17 tahun tapi belum rekam e-KTP untuk mrlakukan perekaman.
"Terutama masyarakat yang sudah berusia 17 tahun atau sudah pernah menikah, tetapi belum rekam e-KTP itu juga kami akan datangi, nanti kita lakukan perekaman e-KTP serentak, agar mereka memiliki KTP," tandasnya.
(ega/ega)