Penataan Stasiun Klaten, Bupati Minta PKL Terdampak untuk Legawa

Penataan Stasiun Klaten, Bupati Minta PKL Terdampak untuk Legawa

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 09 Jun 2024 16:08 WIB
Bupati Klaten Sri Mulyani
Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Jakarta -

Wajah Stasiun Klaten ditargetkan akan selesai dipercantik pada akhir tahun ini. Bupati Klaten Sri Mulyani berharap proyek yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu bisa membuat Kabupaten Bersinar menjadi semakin maju.

Proses penataan Stasiun Klaten tahap 1 sudah mulai dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub. Sri Mulyani mengatakan, bangunan-bangunan yang berdiri di atas tanah aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah mulai dirobohkan per Kamis (6/6/2024).

"Alhamdulillah sudah beberapa titik rumah-rumah yang disewa para pengusaha, baik itu kuliner dan yang lainnya, hari ini saya lihat tadi sempat mantau, itu sudah dirobohkan oleh para petugas," kata Sri Mulyani di GOR Gelarsena Klaten, Kamis (6/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, proses penataan kawasan di sekitar Stasiun Klaten telah berjalan dengan lancar dan kondusif. Pemkab Klaten pun telah menyiapkan relokasi untuk para pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak.

"Mereka yang saat ini kondisinya rumah dirobohkan, karena akan ada perluasan stasiun, mereka akan dapat kompensasi dari KAI. Terus kalau yang PKL di luar itu nanti sudah kami siapkan beberapa titik, bisa di Pasar Gedhe, di kulinernya RSUD Bagas Waras dan masih ada beberapa titik," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Saya minta kepada seluruh masyarakat yang selama ini memanfaatkan kawasan yang ada di stasiun itu untuk menerima dengan legawa. Karena ini aset juga miliknya pemerintah, dimanfaatkan oleh pemerintah, tapi peruntukannya untuk masyarakat," sambungnya.

Penataan Stasiun Klaten ini pun, kata Sri Mulyani, bisa dijadikan upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Kabupaten Klaten. Hal ini tentunya juga akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat Klaten.

"Harapannya akses transportasi kereta api di Klaten semakin mudah. Karena penduduk Klaten yang padat ini sekarang itu lebih suka bepergian dengan kereta. Nanti dengan stasiunnya lebih diperluas, dipercantik, semoga bisa menambah kenyamanan untuk masyarakat, pengunjung, dan Klaten bisa lebih keren lagi," harapnya.

Oleh karena itu, ia meminta kepada para PKL yang terdampak untuk bisa menerima peraturan tersebut dengan ikhlas atau legawa. Sementara Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengungkapkan, ada 18 pihak yang terdampak dari adanya penataan Stasiun Klaten, 8 di antaranya merupakan PKL.

"Dari 18 itu pihak mitra kami yang berkontrak ke PT KAI dan sudah diberikan kompensasi, kemudian di samping itu ada 8 (pedagang kaki lima) memang tidak ada ikatan dengan PT KAI, tetapi kami sudah melakukan upaya dan sosialisasi. Titik temunya 8 warga terdampak setuju. Tidak ada masalah," terangnya.

Pihaknya pun telah memberikan kompensasi Rp 200 ribu per meter kepada masyarakat, khususnya para PKL yang terdampak, sebagai bantuan biaya angkut. Ia pun berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten yang telah membantu proses penertiban di sekitar Stasiun Klaten hingga berjalan secara kondusif.

Selain mempercantik wajah Stasiun Klaten, upaya penataan ini juga bertujuan untuk menonjolkan nilai-nilai heritage Stasiun Klaten dengan pengadaan rumah dinas serta bentuk Stasiun Klaten seperti semula. Ia berharap penataan stasiun peninggalan Belanda itu bisa berjalan lancar dan sesuai dengan target Kemenhub untuk selesai akhir tahun 2024 ini.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads