- Pengertian Asbabun Nuzul 1. Pengertian Secara Bahasa 2. Menurut Istilah Syariah 3. Pendapat Ulama
- Macam-Macam Asbabun Nuzul Berdasarkan Bentuknya 1. Peristiwa 2. Pertanyaan
- Jenis Asbabun Nuzul Berdasarkan Jumlah Sebab dan Ayat yang Turun 1. Taaddud Al-Sabab wa Al-Nazil Wahid 2. Taaddud Al-Nazil Wa Al-Sabab Wahid
Al-Quran merupakan kitab umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Setiap ayat diturunkan secara bertahap dengan asbabun nuzul yang berbeda. Lantas, apa itu asbabun nuzul?
Singkatnya, asbabun nuzul adalah latar belakang turunnya sebuah ayat. Dengan mempelajari asbabun nuzul, umat Islam dapat memahami Al-Quran dengan lebih mendalam.
Sekarang, marilah kita pelajari apa pengertian dari asbabun nuzul, macam-macam, hingga contohnya dari penjelasan di bawah ini, Lur!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Asbabun Nuzul
Dirangkum dari buku Asbabun Nuzul tulisan Ach Fawaid, asbabun nuzul berikut adalah makna asbabun nuzul, ditinjau dari segi bahasa, syariat, dan pendapat ulama.
1. Pengertian Secara Bahasa
Asbabun nuzul terdiri dari dua kata dalam bentuk idhafah (genitive construct) yaitu "asbab" yang berarti "sebab" atau "karena" dan "nuzul" yang berarti "turun". Jadi, secara bahasa, asbabun nuzul berarti "sebab-sebab turunnya" yang mengacu pada sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Quran.
2. Menurut Istilah Syariah
Asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang mengiringi diturunkannya ayat-ayat Al-Quran kepada Rasulullah SAW karena adanya peristiwa atau pertanyaan yang memerlukan penjelasan atau jawaban dari Allah SWT.
Dengan kata lain, asbabun nuzul menjelaskan konteks diturunkannya ayat untuk menjawab pertanyaan atau menerangkan suatu peristiwa. Maka dari situlah tercipta suatu hukum yang jelas.
3. Pendapat Ulama
Beberapa ulama mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian asbabun nuzul, berikut detailnya.
- Muhammad Abdul Azim az-Zarqani
Asbabun nuzul adalah peristiwa yang melatarbelakangi turunnya Al-Quran yang kemudian menjadi penjelas hukum saat peristiwa itu terjadi.
- Ash-Shabuni
Asbabun nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya ayat mulia kepada Nabi, atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.
- Shubhi Shalih
Asbabun nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat, yang kerap tersirat dalam Al-Quran sebagai respons atau penjelas terhadap hukum-hukum saat peristiwa itu terjadi.
- Nurcholis Madjid
Asbabun nuzul adalah konsep atau teori tentang adanya sebab-sebab turunnya wahyu tertentu dari Al-Quran kepada Nabi, baik berupa satu ayat, satu rangkaian ayat, atau satu surat.
Macam-Macam Asbabun Nuzul Berdasarkan Bentuknya
Dikutip dari buku Misteri di Balik Penamaan Surat-Surat Al-Quran oleh Latifatul Umamah, asbabun nuzul terbagi menjadi dua berdasarkan bentuknya. Berikut ini pembahasan lebih lengkapnya.
1. Peristiwa
Asbabun nuzul berupa peristiwa terbagi menjadi 3 jenis, yaitu peristiwa berupa pertengkaran, kesalahan yang serius, dan hasrat. Salah satu contoh asbabun nuzul berupa kesalahan yang serius adalah sahabat yang mengimami sholat dalam keadaan mabuk dan salah membaca surat Al-Kafirun. Peristiwa tersebut menjadi sebab turunnya ayat 43 surat An-Nisa berikut ini.
يَتَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَوَةَ وَأَنتُمْ سُكَرَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan...." (QS An-Nisa: 43).
2. Pertanyaan
Sementara itu, asbabun nuzul berupa pertanyaan juga terbagi menjadi tiga, yaitu pertanyaan yang berhubungan dengan sejarah masa lalu, sesuatu yang sedang berlangsung (pada masa itu), dan masa yang akan datang.
Salah satu contoh kasusnya adalah ketika Quraisy bertanya mengenai Ashabul Kahfi dan Zulkarnain. Rasulullah Saw menjawab, "Besok akan aku beri tahukan kepadamu," tanpa mengucapkan insya allah. Hal tersebut membuat wahyu terlambat turun.
Selama menantikan wahyu, Rasulullah Saw merasa kesulitan hingga jawaban tersebut akhirnya turun, yaitu surat Al-Kahfi ayat 23-25.
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا ) إِلَّا أَن يَشَاءَ اللهُ وَاذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَى أَن يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَدًا وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا )
Artinya:
"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: 'Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,' kecuali (dengan menyebut): Insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: 'Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini'. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)." (QS Al-Kahfi: 23-25).
Jenis Asbabun Nuzul Berdasarkan Jumlah Sebab dan Ayat yang Turun
Dari segi bentuk sebab turunnya ayat dan segi jumlah ayat yang turun, terbagi menjadi dua. Mari simak uraian lengkapnya di bawah ini.
1. Taaddud Al-Sabab wa Al-Nazil Wahid
Taaddud al-sabab wa al-nazil wahid berarti sebab ayat turun lebih dari satu dan inti persoalan yang terkandung dalam ayat atau sekelompok ayat itu satu. Jika ditemukan dua riwayat atau lebih yang menjelaskan sebab turunnya ayat, maka masing-masingnya diteliti. Beberapa hal berikut ini perlu menjadi perhatian utama:
- Jika salah satu riwayat shahih dan yang lainnya tidak, maka yang diambil adalah yang shahih.
- Jika kedua riwayat sama-sama shahih, tetapi salah satunya memiliki murajjih (penguat) seperti perawi yang menyaksikan langsung, maka riwayat dengan murajjih yang didahulukan.
- Jika kedua riwayat sama-sama shahih dan tidak memiliki murajjih, keduanya dapat diambil dan dikompromikan, menyatakan bahwa ayat turun setelah dua atau lebih peristiwa yang berdekatan.
2. Taaddud Al-Nazil Wa Al-Sabab Wahid
Kemudian ada taaddud al-nazil wa al-sabab wahid atau inti yang terkandung dalam ayat yang diturunkan lebih dari satu, sedang sebab turunnya hanya satu. Salah satu contoh peristiwa yang menyebabkan turunnya dua ayat sekaligus, yaitu pertanyaan Ummu Salamah, "Wahai Rasulullah, saya belum pernah mendengarkan sedikit pun Allah menyebutkan perempuan dalam berhijrah".
Pertanyaan tersebut menyebabkan turunnya ayat 195 surat Ali Imran.
فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنكُم مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى بَعْضُكُم مِّنْ بَعْضٍ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأَخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَرُ ثَوَابًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ
Artinya:
"Maka, Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman). Sesungguhnya, Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku- hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke surga yang mengalir sungai- sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah, pada sisi-Nya pahala yang baik." (QS Ali Imran: 195)
Keluhan Ummu Salamah ini juga menjadi latar belakang turunnya surat Al-Ahzab ayat 35.
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّدِقِينَ وَالصَّدِقَاتِ وَالصَّبِرِينَ وَالصَّبِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالصَّبِمِينَ وَالصَّبِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَفِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Artinya:
"Sesungguhnya, laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS Al-Ahzab: 35)
Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu asbabun nuzul dan macam-macamnya. Semoga bermanfaat, detikers!
(par/cln)