3 Teks Khotbah Kenaikan Yesus Kristus 2024 untuk Referensi dan Renungan

3 Teks Khotbah Kenaikan Yesus Kristus 2024 untuk Referensi dan Renungan

Muhammad Rizqi Akbar - detikJateng
Rabu, 08 Mei 2024 19:05 WIB
Pelaksanaan Misa Kenaikan Isa Almasih di Gereja Kristus Raja Surabaya.
Ilustrasi 3 Teks Khotbah Kenaikan Yesus Kristus 2024 untuk Referensi dan Renungan. Foto: Esti Widiyana/detikJatim
Solo -

Pada 9 Mei 2024, umat Kristiani akan memperingati peristiwa penting dalam sejarah Kekristenan, yakni Kenaikan Yesus Kristus. Untuk memperingati hari ini, biasanya khotbah dilakukan sebagai bentuk renungan diri atas pengorbanan Tuhan Yesus Kristus hingga naik surga.

Mengutip buku Khotbah: Persiapan, Isi, Bentuk oleh Dr. S. de Jong, dalam khotbah kenaikan Yesus Kristus bisa membahas berbagai hal. Umumnya, pengkhotbah akan mengangkat Kisah Rasul ayat 1-11 atau pemberitaan singkat dari Kitab Injil Markus ayat 19-20.

Biasanya, pada hari Minggu sebelum dan sesudah Hari Kenaikan Yesus Kristus dimanfaatkan untuk merenungi Efesus ayat 8 yang berbunyi: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan; Ia memberikan pemberian kepada manusia."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, umat Kristiani juga akan mendapatkan penjelasan mengenai hubungan Kenaikan Yesus Kristiani dengan kehidupan sehari-hari yang bersandar pada Roma ayat 34: "Siapakah yang bisa berkata umat Allah bersalah? Tidak ada, sebab Yesus Kristus telah mati bagi kita."

Teks Khotbah Kenaikan Yesus Kristus 2024

Berikut ini sejumlah contoh teks khotbah Kenaikan Yesus Kristus 2024 dengan tema dan ayat Alkitab yang bisa dijadikan referensi.

ADVERTISEMENT

1. Teks Khotbah "Makna Kenaikan Yesus Kristus"

Mengutip laman GII Hok Im Tong, berikut ini contoh khotbah yang berisi ajakan umat Kristiani untuk merenungi makna kenaikan Yesus Kristus ke surga:

"Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." - Kisah Para Rasul 1:11.

Empat puluh hari setelah kebangkitan, Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke Bukit Zaitun, dekat Yerusalem. Di sana Yesus menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Yerusalem sampai Roh Kudus turun ke atas mereka. Yesus memberkati mereka dan terangkat naik ke surga. Ketika itu, malaikat menyampaikan pesan bahwa Yesus akan datang kembali. Melalui ayat ini kita belajar dua hal:

Pertama, Yesus kembali ke surga, ke tempat asal-Nya. Ini menandakan bahwa Dia telah kembali kepada kemuliaan-Nya, karena Dia adalah Tuhan (Yoh. 3:13). Kemuliaan Yesus terselubung selama Dia di bumi, kecuali saat peristiwa transfigurasi (Mat. 17:1-9). Kenaikan Kristus juga menyatakan peninggian Allah kepada-Nya (Ef. 1:20-23). Dia adalah Anak yang dikasihi Bapa dan dikaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama (Flp. 2:9). Jika Allah saja meninggikan Yesus, sudah sepatutnya kita pun meninggikan-Nya melalui diri dan kehidupan kita. Yesus-lah satu-satunya yang patut kita sembah dan layani.

Kedua, Yesus akan datang kembali untuk membawa kita ke surga. Dia berjanji, "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, ...." (Yoh. 14:3). Yesus akan kembali dengan cara yang sama seperti ketika Dia naik ke surga, secara fisik dan tampak dengan jelas (Mat. 24:30). Pada saat Kristus datang kembali, maka kita akan dibangkitkan menggunakan tubuh surgawi (1Tes. 4:13-18). Kenaikan Yesus memastikan kita yang percaya kepada-Nya bahwa satu saat nanti akan menikmati kebesaran dan keagungan-Nya di Kerajaan Surga.

Janji kedatangan Yesus Kristus menjadi sumber pengharapan dan penghiburan bagi kita dalam menjalani kehidupan setiap hari. Sambil menantikan kedatangan-Nya, kita harus pergi bersaksi dan memberitakan Injil (Kis. 1:8).

Ada upah yang Yesus janjikan bagi umat yang memberitakan Injil, "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya." (Why. 22:12). Di hari peringatan kenaikan Yesus ini, mari kita persiapkan hati menyambut kedatangan-Nya suatu saat nanti dengan melayani-Nya dengan hati yang tulus dan sukacita berlandaskan kasih Tuhan.

2. Teks Khotbah "Saksi Kristus yang Mengusahakan Kedamaian dan Keadilan Sosial di Tengah Dunia"

Dikutip dari laman Greja Kristen Jawi Wetan, berikut ini contoh teks khotbah yang bisa disampaikan saat Hari Kenaikan Yesus Kristus:

Dalam proses persidangan di pengadilan, selalu dihadirkan saksi. Baik itu saksi yang meringankan maupun saksi yang memberatkan bagi terdakwa. Saat hendak bersaksi, seseorang akan disumpah terlebih dahulu agar keterangan yang diberikan sesuai dengan yang dia ketahui. Keterangan saksi ini dijadikan sebagai alat bukti dan jika berbohong dalam kesaksiannya, maka ia bisa dipidanakan. Dari sini kita tahu bahwa tugas dan tanggung jawab seorang saksi tidaklah mudah.

Para murid yang telah dipanggil, dipilih, dan mengikut Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya dijadikan saksi oleh Tuhan Yesus. Tentu itu bukan suatu tanggung jawab yang mudah, walaupun selama 3 tahun mereka mengikuti Yesus kemanapun Dia pergi serta mendengarkan pengajaran-Nya dan melihat karya-Nya.

Menjadi saksi dan melanjutkan pekerjaan Yesus bukanlah perkara yang mudah. Selama Yesus hidup banyak pertentangan dan penolakan yang diterimanya. Mengapa? Karena di dalam setiap pengajaran dan karya-Nya, Yesus menentang kesewenang-wenangan, Yesus membela orang-orang yang tersisihkan, terpinggirkan, dan termarjinalkan baik di dalam kehidupan sosial maupun keagamaan.

Untuk itulah para murid diutus menjadi saksi Kristus di dunia. Melanjutkan karya Yesus di dunia, membawa kedamaian, dan mengusahakan keadilan bagi orang-orang yang termarjinalkan, tersisihkan, terpinggirkan dan mengalami kesewenang-wenangan, baik dari penguasa pemerintah maupun pemimpin agama.

Sekali lagi, tentu itu bukanlah hal yang mudah dilakukan bagi para murid. Jangankan memikirkan orang lain, selama 3 tahun mengikuti Yesus saja mereka lebih banyak memikirkan kepentingan dan kebutuhan diri sendiri, sehingga sebelum memberikan perutusan untuk menjadi saksi-Nya, Yesus terlebih dahulu membuka pikiran para murid (Ay. 45), agar mereka mengerti akan Kitab Suci, mengerti pengajaran dan karya Yesus di dunia. Mereka pun mengerti tugasnya, bukan untuk kepentingan dan kepuasan diri mereka sendiri, tetapi untuk menyampaikan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa.

Setelah memberikan tugas itu, Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati para murid-Nya. Berkat Tuhan menyatakan penyerahan perutusan-Nya kepada para murid sekaligus janji untuk mendampingi mereka melakukan tugas sebagai saksi-Nya. Para murid sujud untuk menghormati Yesus dan menerima tugas perutusan itu.

Kali ini para murid tidak sedih atas kepergian Yesus, berbeda saat berhadapan dengan kematian Yesus, para murid merasa sangat ketakutan. Kini mereka siap melanjutkan karya Yesus di dunia. Karya yang membawa kedamaian dan mengusahakan keadilan bagi yang mengalami kesewenang-wenangan dalam kehidupan masyarakat maupun keagamaan.

Demikian juga kita sebagai orang percaya dipanggil menjadi seperti para murid. Menjadi saksi Kristus di dunia, menjadi saksi Kristus di mana pun kita berada, baik di lingkungan keluarga kita, gereja, masyarakat, dan pekerjaan. Kita harus membawa kedamaian dan mengusahakan keadilan. Jangan hanya berdiam diri, jangan takut dan berkecil hati karena kuasa dari Roh Kudus akan melengkapi dan memampukan kita menjadi saksi-Nya. Amin.

3. Teks Khotbah "Naik ke Surga"

Dikutip dari laman Gereja Kristen Setia Indonesia, berikut ini teks khotbah yang bisa disampaikan saat Kenaikan Yesus Kristus:

(Luk. 24:48-53)

Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga" (Kis. 1:11).

Firman Tuhan hari ini dari Luk. 24:48-53 berkisah tentang kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Tubuh-Nya yang terangkat adalah tubuh immortal, tubuh kemuliaan; bisa kelihatan dan bisa tidak kelihatan sebagaimana saat Yesus berbicara dengan dua murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-33). Tuhan Yesus mengatakan tubuh kita pun saat dibangkitkan nanti sama dengan tubuh kemuliaan itu (1Kor. 15:42-50). Sebuah sukacita dalam pengharapan.

Setelah Yesus bangkit dari kematian, yaitu pada hari Paskah, para murid Yesus banyak yang merasa dipenuhi dengan ketidakjelasan, namun juga penuh pengharapan. Para murid merasa tidak jelas akan hal yang akan terjadi, namun penuh dengan pengharapan akan janji Tuhan.

Yesus memang sempat mengatakan bahwa Penolong akan datang. Tetapi tidak ada gambaran jelas kapan, bagaimana, dan di mana akan datangnya. Akhirnya, setelah Yesus diangkat ke surga, para murid pun makin percaya dan mengikuti perintah-Nya.

Yesus sudah terangkat ke surga dan kini Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa dengan penuh kuasa atas bumi dan sorga. Dan Yesus pun akan menjadi hakim bagi semua orang. Oleh karena itu, karya penyelamatan Yesus selanjutnya diserahkan pada kita sendiri. Kita harus memberikan usaha terbaik dalam realitas keseharian untuk menjadi saksi akan karya penyelamatan Yesus Kristus.

Tentu saja, sebagai manusia biasa, kita punya pergumulan dan kerinduan. Namun, dalam geliat kehidupan ini, kita tidak layak diam berpangku atau berlipat tangan, atau fokus semata pada diri sendiri. Namun, kita harus berupaya terus menerus untuk lebih baik dan lebih berkarya bagi Dia. Kisah para rasul Yesus itu bisa menjadi teladan bagi kita semua untuk mengikuti dan mengetahui apakah kita sudah maksimal dalam segala upaya.

Lewat peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke surga, ia telah menjawab seluruh keraguan kita. Ia juga telah memberi pengampunan dosa. Betul bahwa, waktu kita sangat terbatas. Namun bila kita memiliki keinginan dan motivasi, Roh Kudus akan memampukan kita untuk menjadi saksi dan memaksimalkan akar dan motivasi kita.

Tuhan Yesus memang tidak lagi bersama-sama dengan para murid dan juga dengan kita dalam pengertian fisik. Namun, keberadaan-Nya sudah dalam keadaan yang baru. Ini memungkinkan kita semua untuk dapat bersama-sama dengan Dia.

Sebagai umat Kristiani, kita harus yakin bahwa Yesus hadir dan berada "di sini dan di sana". Ia dengan sabar dan setia menantikan seruan dan permohonan kita. Ia akan selalu memampukan perjuangan kita.

Kita harus meneladani para murid Yesus yang tetap yakin dalam penantian mereka. Kita harus terus memuji dan menyembah-Nya sambil tetap bersukacita terhadap berbagai anugerah yang sudah diberikan-Nya. Yakinlah, bahwa kuasa pertolongan Roh Kudus akan diberikan untuk memampukan kita sebagai saksi dan menjadi berkat bagi orang lain.

Akhir kata, selamat merayakan kenaikan Tuhan kita dan selamat beribadah. Tuhan memberkati. Amin.

Demikian contoh teks khotbah kenaikan Yesus Kristus lengkap dengan tema dan ayatnya. Semoga bermanfaat!




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads