Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Apa? Ada Hari Perjanjian Roem Royen

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Apa? Ada Hari Perjanjian Roem Royen

Herlin Pratiwi - detikJateng
Selasa, 07 Mei 2024 06:00 WIB
Hari Perjanjian Roem Royen jatuh pada 7 Mei. Peringatan tersebut untuk memperingati lahirnya Perjanjian Roem Royen dalam mempertahankan kedaulatan NKRI.
Hari Perjanjian Roem Royen jatuh pada 7 Mei. Peringatan tersebut untuk memperingati lahirnya Perjanjian Roem Royen dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Foto: Kemdikbud
Solo -

7 Mei 2024 menjadi hari Selasa pertama pada bulan Mei. Dalam kalender Jawa, 7 Mei 2024 berweton Selasa Wage. Sedangkan berdasarkan kalender Hijriah, hari ini adalah tanggal 28 Syawal 1445 Hijriah.

Kemudian, di tanggal 7 Mei ini bertepatan dengan peringatan serta perayaan yang terjadi di Indonesia dan seluruh dunia. Tahun ini, 7 Mei bertepatan dengan peringatan Hari Asma Sedunia dan Hari Perjanjian Roem Royen.

Berikut ini penjelasan tentang Hari Perjanjian Roem Royen dan Hari Asma Sedunia yang jatuh pada 7 April 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Apa?

Hari Perjanjian Roem Royen

Di Indonesia, 7 Mei diperingati sebagai Hari Perjanjian Roem Royen. Roem Royen ini adalah perjanjian yang dilakukan oleh Indonesia dan Belanda pada 1949. Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, Perjanjian Roem Royen dilakukan di Hotel Des Indes Jakarta pada 14-24 April 1949.

Dinamakan Roem Royen karena diambil dari nama delegasi tiap negara. Dari Indonesia, delegasi yang hadir adalah Mohammad Roem sedangkan dari Belanda delegasinya adalah Van Royen. Masih dikutip dari laman yang sama, perjanjian ini dilakukan karena Belanda masih belum mau mengakui kemerdekaan Indonesia.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya telah diadakan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Renville, tetapi Belanda melanggar kedua janji tersebut. Karena tindakan tersebut, Belanda dikecam oleh negara lainnya. Oleh karena itu kemudian diadakan kembali perjanjian untuk mengatasi masalah ini, yaitu perjanjian Roem Royen.

Isi dari perjanjian ini adalah agar perang gerilya dihentikan, Indonesia-Belanda berjanji untuk mengembalikan perdamaian dan menjaga keamanan, serta penyerahan kedaulatan RI seutuhnya kepada Negara Indonesia Serikat. Berikut isi Perjanjian Roem Royen:

Isi Perjanjian Delegasi Indonesia

  1. Sesuai dengan resolusi DK PBB, Indonesia menyatakan kesanggupannya untuk menghentikan perang gerilya.
  2. Bekerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan.
  3. Turut serta pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud untuk mempercepat penyerahan kedaulatan yang sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat, dengan tidak bersyarat.

Isi Perjanjian Delegasi Belanda

  1. Menyetujui kembalinya Pemerintah RI ke Yogyakarta.
  2. Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
  3. Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai RI sebelum 19 Desember 1949, dan tidak akan meluaskan Negara atau daerah dengan merugikan Republik.
  4. Menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
  5. Berusaha dengan sesungguh-sungguhnya supaya KMB segera diadakan sesudah Pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta.

Perjanjian ini dimulai pada 14 April 1949 dan berakhir pada 7 Mei 1949. Oleh karena itulah tanggal 7 Mei diperingati sebagai Hari Perjanjian Roem Royen karena bertepatan dengan berakhirnya perundingan antara Indonesia-Belanda tentang pengakuan hak kedaulatan Indonesia secara penuh.

Hari Asma Sedunia

Dikutip dari laman National Today, Hari Asma Sedunia atau World Asthma Day diperingati pada Selasa pertama di bulan Mei setiap tahunnya. Tahun ini bertepatan pada tanggal 7 Mei 2024.

Peringatan ini pertama kali ada pada 1998 dan diikuti oleh lebih dari 35 negara di seluruh dunia. Hari peringatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang orang-orang yang menderita asma.

Asma adalah penyakit tidak menular kronis dan menurut World Health Organization (WHO) sebanyak 262 juta orang mengidap asma di 2019 dan hal ini menyebabkan terjadinya lebih dari 460 ribu kasus kematian karena asma. Oleh sebab itu, Global Initiative for Asthma (GINA) berkolaborasi dengan kelompok perawat kesehatan asma menyelenggarakan Hari Asma Sedunia.

Dikutip dari laman resmi GINA, tema Hari Asma Sedunia 2024 ini adalah "Asthma Education Empowers". Melalui tema ini, Gina menekankan seberapa pentingnya pemberdayaan untuk para pengidap asma dengan pendidikan yang layak agar mereka dapat mengontrol asma yang dideritanya serta tahu kapan untuk meminta pertolongan.

Beberapa fakta tentang asma adalah asma merupakan penyakit kronis utama pada anak-anak, sekitar 5 juta anak di bawah 18 tahun menderita asma. Kemudian, perempuan juga lebih sering menderita asma daripada laki-laki. Perempuan memiliki peluang lebih tinggi untuk dirawat karena masalah asma, tidak seperti laki-laki. Setiap hari juga selalu ada kasus kematian yang disebabkan oleh asma.

Karenanya, Hari Asma Sedunia ini merupakan hari peringatan yang penting karena merupakan tempat untuk menyebarkan tentang apa itu asma dan apa yang harus dilakukan untuk menolong orang yang terkena asma. Hal itu dilakukan agar kebaikan manusia tetap terjaga dengan ikut berpartisipasi dalam Hari Asma Sedunia ini.

Artikel ditulis oleh Herlin Pratiwi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka detikcom.




(dil/ams)


Hide Ads