Mengenal Abate: Obat Pembasmi Jentik Nyamuk Lengkap dengan Cara Pakainya

Mengenal Abate: Obat Pembasmi Jentik Nyamuk Lengkap dengan Cara Pakainya

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 25 Apr 2024 18:03 WIB
Mosquito sucking blood on a human hand
Ilustrasi nyamuk. Foto: thinkstock
Solo -

Sebagai salah satu upaya dalam memberantas jentik nyamuk, masyarakat Indonesia biasanya menggunakan abate. Namun, mungkin ada sebagian orang yang masih belum mengetahui terkait apa itu abate?

Menurut KBBI, abate merupakan serbuk obat pembasmi larva nyamuk. Sementara itu, dalam buku 'Demam Berdarah' karya Dr Genis Ginanjar, abate adalah salah satu larvasida kimia yang dinilai efektif dalam memberantas jentik nyamuk.

Bukan hanya efektif, abate juga cenderung dianggap aman dan praktis untuk digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu upaya memberantas kembang biak nyamuk yang dapat memicu penyakit demam berdarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya abate dijual secara bebas di berbagai apotek. Sebagai obat yang mampu membasmi jentik nyamuk, bubuk abate hanya dapat ditaburkan dengan dosis yang dipersiapkan dalam takaran khusus.

Lantas bagaimana cara pakainya? Agar mengetahui terkait hal tersebut, detikJateng telah merangkum informasinya secara lengkap. Simak cara pakai hingga cara kerja abate melalui paparan berikut, ya.

ADVERTISEMENT

Apa Itu Abate?

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, abate merupakan obat yang dapat digunakan untuk memberantas jentik nyamuk. Namun, abate juga dapat diartikan sebagai insektisida yang dapat membunuh jentik nyamuk.

Berdasarkan informasi dalam buku 'Bunga Rampai Pengendalian Vektor' karya By Mu'awanah, S Kep, Ners, MH Kes, dkk., abate memiliki nama lain. Adapun nama lain dari abate di antaranya ada difos, temephos, hingga temefos. Selain abate, terdapat juga beberapa nama paten yang beredar secara luas untuk menggambarkan obat pembasmi nyamuk. Beberapa di nama paten dari abate adalah biothion, abathion, nephis, lavifos, procida, difos, hingga difenphos.

Secara umum, abate tidak dapat dengan mudah larut di dalam air dan cenderung stabil dalam suhu ruangan. Abate memiliki fungsi untuk membunuh telur, jentik, maupun larva nyamuk yang hidup di dalam genangan air. Tujuan dibunuhnya telur, jentik, hingga larva nyamuk sebagai cara mencegah mereka tumbuh dewasa dan berkembang biak hingga berbahaya bagi manusia karena mendatangkan penyakit demam berdarah.

Cara Pakai Abate

Lantas bagaimana cara pakai abate? Takaran abate yang tepat diperlukan agar mampu bekerja secara optimal. Bukan hanya itu, menyiapkan abate dalam takaran yang tepat juga diperlukan agar tidak membahayakan bagi manusia.

Masih merujuk dari buku yang sama, disampaikan bahwa dosis penggunaan bubuk abate adalah 1 gram. Perhitungannya adalah (100/10) x 1 gram = 10 gram abate. Namun, perlu dipahami bahwa dosis abate 1 gram yang dijual bebas atau dibagikan oleh tenaga kesehatan biasanya dikemas dalam bungkus yang berisikan berat 10 gram.

Sementara itu, disampaikan dalam buku 'Demam Berdarah Dengue (DBD)' karya Misnadiarly, terdapat pedoman penggunaan bubuk abate yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memakai abate di antara:

  • Menggunakan satu sendok makan berisikan 10 gram abate untuk 100 liter air.
  • Menyikat terlebih dahulu dinding bak mandi sebelum menaburinya dengan bubuk abate.
  • Bubuk abate akan cenderung menempel di dinding bak, tempayan, maupun kolam.

Cara Kerja Abate

Secara umum abate bekerja sebagai pemberantas jentik nyamuk yang biasanya hidup di genangan air. Jentik-jentik nyamuk diberantas sebelum mereka tumbuh menjadi nyamuk dewasa yang sebagian besar di antaranya berisiko membawa virus demam berdarah.

Namun, mungkin masih ada sebagian kalangan masyarakat yang belum mengetahui cara kerja abate. Masih disebutkan dari buku yang sama, berikut beberapa cara kerja abate yang perlu untuk diketahui oleh masyarakat:

  • Abate biasanya akan bekerja selama tiga bulan hingga dapat membunuh larva nyamuk.
  • Abate cenderung menempel di dalam dinding tempat penampungan air, sehingga selama tiga bulan setelah pemberian bubuknya tidak disarankan untuk menyikat bagian tersebut.
  • Abate yang ditaburkan dalam takaran yang tepat tidak membahayakan manusia.

Kemudian dijelaskan dalam buku 'Soal Kompetensi Teknis Sanitarian Ahli Pertama' karya Manotar Sinaga, M Kes, abate tergolong senyawa fosfat organik yang memiliki kandungan berupa gugus phosphorothioate. Abate cenderung bersifat stabil terutama dalam pH 8. Hal ini membuatnya tidak mudah terhidrolisis di dalam air.

Gugus phosphorothioate yang ada di dalam abate nantinya saat masuk ke dalam tubuh binatang akan berubah menjadi fosfat. Hal ini memunculkan potensi menjadi anticholinesterase. Fungsi dari anticholinesterase sendiri mampu menghambat enzim cholinesterase yang biasanya terdapat dalam hewan vertebrata maupun invertebrata.

Saat enzim tadi mengalami penghambatan, gangguan aktivitas saraf pun bisa timbul. Inilah yang menjadi penyebab kematian pada larva, jentik, maupun telur nyamuk.

Itulah tadi rangkuman penjelasan abate sebagai salah satu obat pembasmi jentik nyamuk yang banyak digunakan oleh masyarakat hingga saat ini. Semoga informasi ini bermanfaat.




(par/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads