Hujan Meteor Lyrid diperkirakan akan terjadi di planet bumi pada bulan April tahun ini. Tentunya sangat disayangkan jika melewatkan peristiwa langit yang menakjubkan tersebut.
Dikutip dari laman resmi Badan Riset dan Inovasi (BRIN), meteor atau yang sering disebut sebagai bintang jatuh adalah fenomena yang terjadi ketika benda antariksa melintasi atmosfer bumi. Keberadaan meteor disebabkan oleh pertemuan orbit bumi dengan orbit benda antariksa lainnya, seperti komet atau asteroid.
Lalu apa itu Hujan Meteor Lyrid? Kapan akan terjadi? Dan bagaimana cara melihatnya? Berikut ini informasi lengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjelasan Hujan Meteor Lyrid
Dikutip dari situs Earthsky, sebagian besar curah hujan meteor disebabkan oleh fragmen komet yang melewati orbit bumi. Dalam kasus Lyrids, komet yang melintas adalah Komet Thatcher. Astronom pertama kali menemukan komet ini pada tahun 1861, saat komet tersebut berada pada perihelion terakhirnya, yakni titik terdekatnya dengan matahari.
Komet ini butuh sekitar 415 tahun untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi matahari. Lintasan orbitnya membawanya mendekati bumi, lalu menjauh sangat jauh, mencapai jarak sekitar 110 unit astronomi (AU), yang artinya 110 kali jarak rata-rata bumi dari matahari. Oleh karena itu, saat ini Komet Thatcher masih berada jauh di luar sistem matahari, terus bergerak menjauhi matahari.
Pada tanggal 5 April 1861, Alfred E. Thatcher dari New York City menemukan komet ini, yang sekarang secara resmi dikenal sebagai C/1861 G1 (Thatcher). Saat itu, komet tersebut terlihat di arah langit utara, mengarah ke Konstelasi Draco. Diproyeksikan bahwa Komet Thatcher akan mencapai titik terjauhnya dari matahari sekitar tahun 2070, dan kemudian akan kembali untuk melewati perihelion berikutnya sekitar tahun 2283.
Hujan Meteor Lyrid yang dihasilkan oleh komet ini, nampaknya akan mengalami lonjakan atau peningkatan meteor yang tak terduga setiap 60 tahun sekali. Lonjakan Lyrid berikutnya dijadwalkan terjadi pada tahun 2042.
Kejadian ini disebabkan oleh perubahan susunan planet yang membentuk kembali jalur panjang puing-puing komet yang ditinggalkan oleh Komet Thatcher dalam orbitnya yang ekstensif. Puing-puing ini secara teratur memotong orbit bumi setiap tahun dan menyebabkan terjadinya hujan meteor.
Waktu Hujan Meteor Lyrid
Kembali mengutip situs resmi BRIN, Hujan Meteor Lyrid diperkirakan akan terjadi sekitar tanggal 22-23 April 2024. Hujan meteor ini akan memiliki kecepatan 18 meteor per jam dan berada pada Konstelasi Lyra.
Setiap tahun, Hujan Meteor Lyrid terjadi pada bulan April dan dapat diamati setelah rasi Lyra, arah asal meteor, muncul. Saat Hujan Meteor Lyrid berlangsung, bulan akan terlihat besar dan bercahaya sepanjang malam. Saat terbaik untuk mengamati fenomena Hujan Meteor Lyrid adalah mulai tengah malam ketika posisi arah kedatangan Lyrid telah mencapai ketinggian sekitar 30ΒΊ di atas cakrawala.
Cara Melihat Hujan Meteor Lyrid
Hujan meteor tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan tidak mempengaruhi penipisan lapisan ozon karena sebagian besar meteor akan terbakar oleh atmosfer bumi. Oleh karena itu, masyarakat dapat menikmati fenomena ini tanpa perlu khawatir, karena hujan meteor ini cenderung aman dan tidak berbahaya.
Kejadian hujan meteor bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak teratur dalam durasi, intensitas, dan jumlahnya. Setiap hujan meteor memiliki karakteristik yang berbeda, termasuk intensitasnya, waktu pengamatan, dan konstelasi bintang yang terlihat.
Untuk mengamati hujan meteor atau fenomena antariksa lainnya dengan efektif, berikut beberapa tipsnya:
1. Diperlukan kondisi cuaca yang cerah dan mendukung serta bebas dari awan
2. Lingkungan yang bebas dari polusi cahaya atau cahaya buatan dari kegiatan manusia.
3. Medan pandang harus bebas dari hambatan untuk melihat meteor melintas.
4. Jika ingin mengabadikan hujan meteor, diperlukan kamera all sky yang ditempatkan di arah zenith (di atas) agar bisa merekam selama malam dan mendokumentasikan lintasan meteor.
Nah itu tadi informasi mengenai Hujan Meteor Lyrid yang akan terjadi bulan April tahun ini. Semoga bermanfaat dan beruntung bisa melihat meteor tersebut ya, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(aku/apl)