Libur Lebaran di Kabupaten Klaten membawa berkah tak hanya bagi tempat-tempat wisata, tapi juga penjualan bahan makanan di Pasar Gedhe. Peningkatan penjualan itu disebut mencapai 30 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Anang Widjatmoko. Ia menjelaskan, adanya kenaikan jumlah pemudik tahun ini, membuat penjualan di Pasar Gedhe pun meningkat.
"Estimasi pemudik ini ada kenaikan sekitar 20-25 persen pemudik dari tahun yang lalu, karena dibukanya exit tol Ngawen dan Kuncen. Ini juga berpengaruh kepada penjualan barang-barang di Pasar Gedhe," kata Anang kepada awak media di Grha Bung Karno, Selasa (16/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kemarin sempat ketemu beberapa pedagang menyatakan bahwa pelonjakan dagangan itu sekitar 20-30 persen," sambungnya.
Meski beberapa bahan pangan juga mengalami kenaikan harga, sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000 karena meningkatnya permintaan, ia memastikan stok bahan pangan tersebut tetap aman. Mulai dari barang pokok seperti beras, minyak, gula, ataupun barang penting seperti BBM dan LPG.
"Karena dengan ada dua tol itu, otomatis supply atau persediaan BBM harus lebih dari biasanya. Kemarin Pertamina menyampaikan siap berapapun, termasuk gas tiga kilogram. Walaupun tahun kemarin membeludak, tapi tahun ini kalau dibilang kurang ya nggak, cukup," jelasnya.
"Memang kemarin agak-agak ada kesulitan, tapi relatif masih ada barang, bukan tidak ada barang. Ada barang, terlambat karena faktor Lebaran, sehingga banyak kemacetan di mana-mana. Tapi bisa teratasi, tidak ada masalah," jelasnya.
Peningkatan penjualan ini pun dibenarkan salah satu pedagang di Pasar Gedhe Klaten, Erma (35). Ia mengatakan, penjualan di kios sembako miliknya mengalami peningkatan selama puasa hingga menjelang Lebaran.
"Dibanding hari biasanya itu penjualannya paling ramai dua hari sebelum Lebaran. Ya bisa sampai tiga kali lipat," kata Erma kepada detikJateng di Pasar Gedhe, Kamis (18/4/2024).
Ia mengatakan, barang yang paling banyak dicari ialah bumbu dapur serta emping, atau makanan ringan yang terbuat dari biji melinjo. Menurutnya, emping selalu ramai jadi incaran masyarakat Klaten tiap menjelang Lebaran.
Hal senada dikatakan pedagang Pasar Gedhe lainnya, Ruminah (60). Barang yang paling banyak jadi incaran masyarakat selama Liburan juga emping. Bahkan hingga kini pun masih jadi incaran.
"Sering habis, sampai sekarang itu juga masih banyak yang beli," kata Ruminah kepada detikJateng.
Menurutnya, momen Lebaran kemarin telah memberikan berkah kepada para pedagang, lantaran penjualan bisa meningkat 2-3 kali lipat. Meski penjualan meningkat, stok bahan pokok seperti beras, minyak, gula pun tetap aman.
"Stok barangnya aman. Kalau LPG mungkin sebelumnya agak tersendat, (stoknya) nggak sebanyak sebelumnya. Tapi sekarang sudah normal," ungkapnya.
(prf/ega)