Paskah merupakan perayaan kebangkitan Yesus Kristus yang selalu dirayakan oleh umat Kristiani setiap tahunnya. Ada beberapa simbol yang menggambarkan paskah di antaranya Telur, Kelinci, dan Daun Palem.
Dalam Perjanjian Baru di Alkitab, peristiwa ini dijelaskan terjadi tiga hari setelah Yesus disalibkan oleh penguasa Romawi dan wafat sekitar tahun 30 Masehi. Hari raya ini menandai akhir dari "Penderitaan Kristus", rangkaian acara dan hari libur yang dimulai dengan Masa Prapaskah (periode 40 hari puasa, doa, dan pengorbanan) dan berakhir dengan Pekan Suci, yang meliputi Kamis Putih (perayaan Perjamuan Terakhir Yesus dengan 12 Rasul-Nya, juga dikenal sebagai "Kamis Putih"), Jumat Agung (hari penyaliban Yesus), dan Minggu Paskah.
Mengutip laman History, tradisi dan simbol Paskah telah berevolusi dari waktu ke waktu, meskipun beberapa di antaranya telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Simbol sekuler yang paling menonjol dari hari raya umat Kristiani adalah kelinci Paskah, yang kabarnya diperkenalkan ke Amerika oleh imigran Jerman yang membawa cerita tentang kelinci yang bertelur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan juga hiasan telur diyakini berasal dari abad ke-13, sementara ritual parade Paskah memiliki akar yang lebih tua lagi. Tradisi lain, seperti permen Paskah merupakan tambahan modern untuk merayakan liburan awal musim semi.
Nah lalu seperti apa sejarah mengenai simbol Paskah seperti telur, kelinci, dan daun palem? Simak penjelasannya di bawah ini.
Sejarah Telur, Kelinci, dan Daun Palem Paskah
Telur Paskah
Masih mengutip sumber yang sama, telur merupakan lambang kuno mengenai kehidupan baru, biasanya dikaitkan dengan perayaan pangan yang merayakan datangnya musim semi. Dalam perspektif Kristen, telur Paskah dianggap sebagai simbol kebangkitan Yesus dari kubur dan kehidupan baru.
Kegiatan menghias telur untuk Paskah adalah tradisi yang sudah ada sejak abad ke-13. Salah satu alasan di balik kebiasaan ini adalah bahwa telur dahulu dianggap sebagai makanan yang tidak diperbolehkan selama masa Prapaskah.
Maka dari itu, orang akan melukis dan menghias telur untuk menandai berakhirnya masa penebusan dosa dan puasa, lalu memakannya pada hari Paskah sebagai bagian dari perayaan. Ada pula tradisi berburu telur paskah dan menggelindingkan telur yang sudah ada sejak tahun 1878.
Di Amerika Serikat, ada acara tahunan yang diselenggarakan pada hari Senin setelah Paskah bernama White House Easter Egg Roll di mana anak-anak mendorong telur rebus yang telah dihias melintasi halaman Gedung Putih. Meskipun acara ini tidak memiliki makna religius, beberapa orang menganggap penggelindingan telur sebagai simbol batu yang menghalangi makam Yesus digulingkan, yang kemudian mengarah pada kebangkitannya.
Kelinci Paskah
Dalam Alkitab tidak disebutkan bahwa ada makhluk bertelinga Panjang dan berekor pendek yang mengantarkan telur-telur yang sudah dihias kepada anak-anak yang berperilaku baik pada hari minggu paskah. Meski demikian, kelinci paskah sudah menjadi simbol utama dalam perayaan paskah.
Asal usul mitos mengenai mamalia ini tidak bisa dipastikan dengan jelas. Namun, kelinci yang terkenal sebagai hewan yang bereproduksi dengan cepat telah menjadi lambang kuno mengenai kesuburan dan awal kehidupan baru.
Beberapa sumber menyatakan bahwa kelinci Paskah tiba pertama kali di Amerika pada abad ke-18 bersama dengan imigran Jerman yang menetap di Pennsylvania. Mereka membawa tradisi kelinci bertelur yang dikenal sebagai "Osterhase" atau "Oschter Haws."
Pada akhirnya, kebiasaan ini tersebar ke seluruh Amerika Serikat, dan pengiriman kelinci Paskah di pagi hari Paskah berkembang dengan menambahkan coklat dan berbagai jenis permen serta hadiah lainnya, sementara keranjang yang dihias menggantikan sarang.
Anak-anak mereka membuat tempat bertelur di mana hewan ini bisa meletakkan telurnya. Anak-anak itu juga meninggalkan wortel sebagai makanan kelinci jika mereka lapar.
Daun Palem
Dikutip dari situs Gereja St. Yusup Ambarawa, orang Katolik mengaitkan daun palma dengan perayaan Minggu Palma. Pada hari itu, semua umat Katolik menghadiri gereja sambil membawa daun palma atau palem.
Daun Palem atau Palma melambangkan kemenangan, kedamaian, dan kehidupan abadi. Daun palma dianggap sebagai simbol kemenangan Yesus Kristus yang telah bangkit dan mengalahkan kematian.
Pada saat itu, Yesus meminta kedua muridnya untuk meminjam keledai dari penduduk setempat. Kemudian, Yesus menaiki keledai itu untuk memasuki Kota Yerusalem.
Saat Yesus melintasi Kota Yerusalem, banyak orang menyambutNya dengan jubah dan cabang palem sebagai ekspresi sukacita dan penghormatan kepada-Nya. Oleh karena itu, umat Katolik merayakan minggu palma sebagai bentuk sukacita atas kedatangan sosok yang agung, suci, mulia yakni Tuhan Yesus Kristus.
Nah, itulah penjelasan mengenai sejarah telur, kelinci, dan daun palem dalam perayaan Paskah. Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(par/rih)