Calon wakil presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka merespons pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut pemilu direkayasa dan sudah diketahui hasilnya sebelum coblosan.
"Silakan dibuktikan saja, terima kasih Pak Hasto," kata Gibran saat ditemui awak media di Balai Kota Solo, Senin (18/3/2023).
Dilansir CNNIndonesia, Minggu (17/3/2024), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Pemilu dan Pilpres 2024 sudah diketahui hasilnya sebelum pemungutan suara dilakukan pada 14 Februari.
"Pemilu sudah direkayasa bahkan orang sudah tahu hasilnya sebelum pemilu dilakukan. Pemilu kali ini kan juga sebenarnya sudah diketahui hasilnya," ucap Hasto dalam sebuah wawancara khusus di salah satu stasiun televisi swasta, Minggu (17/3), dikutip dari CNNIndonesia.
Hasto merujuk pada pernyataan pengamat politik Muhamad Qodari pada 5 Januari yang menyebut suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya 17 persen. Menurut Hasto, hal itu sesuai audit forensik internal pihaknya terhadap KPU.
Menurut Hasto, dalam Sirekap KPU, secara sistem telah mengunci suara Ganjar-Mahfud hanya di angka 17 persen.
"Padahal ketika ahli IT ini melakukan normalisasi pada tanggal 16 Februari, jam 2 pagi, itu perolehan Ganjar-Prof Mahfud itu 33 persen. Pak Prabowo 43 persen," kata Hasto.
Menurut Hasto, Pilpres 2024 seharusnya bisa berlangsung dalam dua putaran.
"Enggak ada logika satu putaran. Baik berdasarkan hasil pergerakan, terutama setelah debat capres-cawapres, yang memberikan preferensi terhadap Ganjar-Mahfud, kemudian melihat persoalan korupsi yang meluas," kata dia.
(dil/ahr)