.webp)
Warga yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Pekalongan hari ini sebagian mulai pulang ke rumah masing-masing untuk membersihkan material tanah yang terbawa saat air bah menerjang. Cuaca panas dimanfaatkan untuk bersih-bersih dibantu TNI-Polri, ormas, dan pihak pabrik PT Hardases Abadi Indonesia (HAI).
Pihak perusahaan mengerahkan para pekerjanya untuk membantu warga melakukan pembersihan material longsor maupun puing-puing bangunan. Dua alat berat juga diterjunkan untuk pembersihan dalam banjir yang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong.
Salah satu warga setempat, Kusmiyati (42) mengatakan dirinya beserta ibu dan tiga anaknya mulai pulang ke rumah usai mengungsi akibat banjir bandang sejak Rabu, 13 Maret 2024 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya hari ini tadi pagi kita pulang untuk bersih-bersih rumah. Sama memilih barang-barang yang masih bisa dipakai, untuk dicuci biar bersih dulu," kata Kusmiyati kepada detikJateng Sabtu (16/3/2024).
Ia berharap pihak perusahaan menepati janji untuk mengganti semua kerugian material akibat banjir bandang.
"Saya bersama keluarga dan ibu saya, anak saya balita dan anak saya umur 10 tahun, sempat terseret arus sampai jauh, saya selamat. Saya ya minta perusahaan mau ganti rugi, saya minta tolong," harap dia.
 Warga mulai bersih-bersih setelah banjir bandang yang menerpa di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Pekalongan, Sabtu (16/3/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
Pantauan detikJateng di lokasi banjir bandang, pihak PMI Kabupaten Pekalongan juga turun membantu warga. PMI mengerahkan mobil tangki 5 ribu liter air bersih untuk warga terdampak banjir bandang.
Sedangkan untuk keperluan penyemprotan, pihak perusahaan menyediakan dua tangki untuk membersihkan material longsor di rumah-rumah warga dan jalan raya.
Warga pun terlihat melakukan kerja bakti masal. Warga dibantu ormas, TNI-Polri, pihak perusahaan, bahu membahu membersihkan area terdampak banjir bandang. Ada sekitar 80-an rumah yang dibersihkan usai terdampak air bah.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang pada Rabu (13/3) lalu. Akibatnya selain sejumlah rumah warga rusak, ibu dan anak tewas terseret air beserta lumpur yang mendadak muncul.
Banjir tersebut disebut dipicu jebolnya embung pabrik sepatu PT Hardases Abadi Indonesia (HAI). Pihak perusahaan sempat menyatakan bakal mengganti rugi segala kerusakan yang diderita warga.
(apu/ams)
