- Anjuran Ziarah Kubur
- Doa Ziarah Kubur
- Tata Cara Ziarah Kubur Mengambil Wudhu Mengucapkan Salam Membaca Doa Melantunkan Surat Al-Fatihah Melantunkan Surat Pendek
- Adab Ziarah Kubur Melakukan Ziarah Kubur dalam Posisi Berdiri Menyiram Air di Atas Pusara Tidak Duduk di Atas Pusara Tidak Berdoa dengan Menghadap Kubur Tidak Bertujuan yang Syirik atau Musyrik Meratap untuk Mayat
Ziarah kubur menjadi salah satu tradisi bagi masyarakat Indonesia dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Sebagai salah satu panduan, berikut tata cara yang dilengkapi doa dan adab ziarah kubur bagi orang-orang yang hendak melakukannya.
Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku 'Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas IX' karya H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, dijelaskan bahwa kata ziarah berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti sebagai mendatangi atau mengunjungi. Diketahui bahwa dahulu ziarah kubur menjadi hal yang dilarang dalam Islam.
Dijelaskan bahwa Rasulullah SAW melarang umat Islam berziarah kubur sebagai wujud dari kekhawatiran beliau atas apa yang terjadi sebelumnya. Sebelum masuk Islam, masyarakat jahiliyah melakukan ziarah kubur dengan tujuan tertentu. Seperti misalnya meminta tolong kepada arwah orang yang telah tiada agar dikabulkan hajatnya. Namun, saat mengetahui bahwa keimanan umat Islam semakin kuat, Rasulullah SAW justru menganjurkan mereka untuk berziarah kubur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat ziarah kubur merupakan salah satu hal yang dianjurkan dalam Islam, hendaknya bagi seorang muslim untuk mengerjakannya. Akan tetapi, penting untuk memahami terlebih dahulu mengenai tata cara, doa, hingga adab ziarah kubur sebelum pergi ke makam atau kuburan. Bagi detikers yang ingin mengetahui tata cara, doa, dan adab ziarah kubur, simak baik-baik informasi lengkapnya berikut ini.
Anjuran Ziarah Kubur
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa Rasulullah SAW menganjurkan bagi kaum muslim untuk melakukan ziarah kubur. Hal tersebut sejalan dengan salah satu hadits yang menjelaskan tentang kisah saat Rasulullah SAW melakukan ziarah ke makam pahlawan di zaman beliau. Masih dikutip dari sumber yang sama, berikut isi dari hadits yang dimaksud:
كَانَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ يَزُورُ قُبُورَ شُهَدَاءِ أُحُدٍ وَقُبُورَأَهْلِ الْبَقِيْعِ وَيُسَلِّمُ وَيَدْعُولَهُمْ السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ . نَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ العَافِيَة
(رواه مسلم واحمد وابن ماجه)
"Kāna 'alaihişşalātu wassalāmu yazūru qubūra syuhada'i uhudin waqubūra ahlil bagi wa yusallimu wa yad'u lahum. Assalamu 'ala 'ahliddiyāri minal mu'minina wal muslimina wayarhamullāhul mustaqdimīna minnā wal mustakhirīna wa'innā insya allāhu bikum lāhiqun nas'alullāha lanā wa lakumul 'afiyah" (rawāhu Muslim wa Ahmad wa Ibnu Majah).
Artinya: "Rasulullah SAW, berziarah ke makam pahlawan Uhud dan makam ahli Baqi', beliau memberi salam dan mendoakan kepada mereka, sabdanya, 'Assalaamu 'alaikum Ahlad diyāri minal Mukminina wal muslimīna wa innā isyä Allāhu bikum lähikum, Nas 'alullaha lanaa walakumul 'afiyata,' artinya, 'semoga kesejahteraan bagimu wahai ahli kubur dari orang-orang mukmin dan orang-orang Islam. Insya Allah kami akan bertemu dengan kamu Kami mohon kesejahteraan kepada Allah untuk kami dan kamu sekalian.' (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah).
Doa Ziarah Kubur
Sebagai salah satu panduan bagi seorang muslim, berikut doa ziarah kubur yang dikutip dari buku 'Buku Pintar Doa untuk Anak' karya Abu Ezza:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ نَسْأَلُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
"Assalaamu 'alaikum ahlad diyaari minal mu`minlina wal muslimiin, wa innaa in syaa alloohu bikum laahiquun, nas alullooha lanaa wa lakumul 'aafiyah."
Artinya: "Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya Insya Allah kami akan menyusul kalian Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan untuk kalian semua" (Ibnu Majah).
Tata Cara Ziarah Kubur
Setelah mengetahui doa ziarah kubur, tidak ada salahnya bagi seorang muslim untuk mengetahui tata cara selama melakukannya. Dengan mengetahui tata cara ziarah kubur, diharapkan bahwa kaum muslim memiliki panduan tentang apa yang harus dipersiapkan dan harus dilakukan saat berada di pemakaman.
Merujuk dari buku 'Panduan Fardu Kifayah Beserta Doa' yang disusun oleh H. Sopian Riduan, S.Ag., M.Pd., dijelaskan terkait tata cara ziarah kubur. Adapun langkah-langkah ziarah kubur adalah sebagai berikut:
Mengambil Wudhu
Bagi seorang muslim yang akan berangkat ziarah kubur ke makam, hendaknya mengambil wudhu terlebih dahulu dari rumah. Meskipun tidak ada anjuran yang dikhususkan terkait hal ini, tetapi terdapat alasan mengapa seorang muslim sebaiknya berwudhu. Selain mensucikan diri, dengan berwudhu diharapkan juga sebagai cara untuk menyempurnakan niat untuk berziarah.
Mengucapkan Salam
Sama seperti masuk ke dalam rumah, saat memasuki area pemakaman juga dianjurkan untuk mengucap salam. Salam tersebut ditujukan kepada ahli kubur maupun kaum muslim yang telah tiada dan dikebumikan di area pemakaman tersebut.
Diketahui ada sebuah lantunan salam yang bisa diucapkan oleh kaum muslim. Berikut bacaan salam ziarah kubur yang dapat diucapkan:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ وَأَنْتُمْ سَلَفُنَا وَنَحْنَ بِالْأَثَرِ
"As-salaamu alaikum yaa ahlal-qubuur, Yaghfirullaahu lanaa walakum, Wa antum salafunga wanahnu bil-atsar."
Artinya: "Salam sejahtera semoga tercurahkan kepada kalian wahai penduduk alam kubur, semoga Allah memberikan ampunan kepada kita dan kepada kalian, dan kalian telah mendahului kita dan kelak, kita akan menyusul."
Membaca Doa
Setelah mengucapkan salam, seorang muslim dapat segera mendekati pusaran kuburan yang dituju. Kemudian dapat melanjutkannya dengan melantunkan doa. Salah satu doa yang dianjurkan adalah doa ziarah kubur yang dilantunkan oleh Rasulullah SAW, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Selama membaca doa dianjurkan untuk mengarah ke arah kiblat.
Setelah selesai membaca doa ziarah kubur, seorang muslim dapat melanjutkan bacaan dzikir seperti tasbih, takbir, dan tahmid. Tidak ada jumlah yang dikhususkan untuk dibaca, sehingga seseorang dapat melafalkannya sesuai kemampuan.
Melantunkan Surat Al-Fatihah
Tata cara ziarah kubur selanjutnya dapat dilakukan dengan melantunkan Surat Al-Fatihah. Dengan membaca Surat Al-Fatihah yang ditujukan semata-mata kepada Allah SWT, diharapkan dapat menjadi amalan baik bagi siapa pun yang melantunkannya.
Melantunkan Surat Pendek
Selain melantunkan Surat Al-Fatihah, seorang muslim juga dapat membacakan surat-surat pendek saat berziarah kubur. Bacaan surat pendek yang dianjurkan seperti Al-Falaq atau An-Naas. Diketahui bahwa surat-surat pendek adalah bagian dari Al-Quran, sehingga diharapkan bagi siapa pun yang membacanya bisa meraih pahala dari Allah SWT.
Adab Ziarah Kubur
Serupa dengan bertamu ke rumah orang lain, mengunjungi kubur untuk berziarah juga memiliki adab-adab yang sebaiknya diperhatikan dan dilakukan oleh setiap kaum muslim. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Yaasiin & Tahlil: Dilengkapi Talqin, Panduan Ziarah Kubur, dan Berbagai Doa Harian Penenteram Hati' yang disusun oleh Ustadz Imam Mubarok Bin Ali.
Dijelaskan bahwa pentingnya bagi seseorang untuk mematuhi adab-adab ziarah kubur. Berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan:
Melakukan Ziarah Kubur dalam Posisi Berdiri
Adab ziarah kubur pertama yang sebaiknya diketahui oleh seorang muslim adalah adanya anjuran untuk berdiri saat melakukannya. Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh, jika ada salah seorang dari kalian duduk di atas bara api, sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur" (HR. Muslim).
Menyiram Air di Atas Pusara
Selanjutnya diperbolehkan dalam menyiramkan air di atas pusara. Namun, perlu diketahui bahwa seorang muslim tidak perlu menabur bunga atau menambahkan air dengan kembang tujuh rupa. Sebaliknya, siram pusara dengan air biasa. Hal tersebut sejalan dengan hadits yang menyebutkan bahwa:
"Sesungguhnya, Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya."
Tidak Duduk di Atas Pusara
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa dianjurkan bagi setiap orang yang berziarah kubur dianjurkan untuk berdiri. Baik itu saat berdoa sekali pun. Hal tersebut menunjukkan bahwa hendaknya bagi seorang muslim untuk tidak duduk di atas puasa sebagai salah satu adab yang harus ditaati.
Tidak Berdoa dengan Menghadap Kubur
Adab ziarah kubur selanjutnya mungkin masih belum diketahui oleh sebagian orang. Dijelaskan bahwa saat berdoa, hendaknya seseorang tidak menghadap kuburnya. Alasannya karena Rasulullah SAW melarang sholat menghadap kuburan. Hal tersebut menunjukkan bahwa doa adalah intisari sholat, sehingga dengan berdoa menghadap kubur berarti melanggar larangan tersebut.
Tidak Bertujuan yang Syirik atau Musyrik
Selanjutnya, memohon atau meminta bantuan saat berziarah kubur juga tidak diperkenankan dalam Islam. Hal tersebut sejalan dengan penjelasan yang disampaikan oleh Syekh al-Albani bahwa:
"Tidaklah samar lagi bahwa sesuatu yang orang-orang lakukan ketika berziarah, semisal berdoa kepada mayat, beristighosah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah SWT dengan perantaranya, termasuk al-hujr yang paling berat dan ucapan batil yang paling besar. Maka, wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka tentang hukum-Nya dalam hal itu. Dan, memahamkan mereka tentang ziarah yang disyariatkan dan tujuan syar'i dari ziarah tersebut."
Meratap untuk Mayat
Saat berada di kuburan atau makam untuk berziarah, tak jarang seseorang mengeluarkan tangisannya karena perasaan sedih dan kehilangan yang belum sepenuhnya hilang. Hal tersebut diperbolehkan, tetapi jika sampai meratap justru menjadi perbuatan yang dilarang. Meratap yang dimaksudkan seperti menangis hingga histeris, merobek kerah baju, maupun menampar pipi.
Demikian tadi penjelasan mengenai tata cara ziarah kubur yang dilengkapi dengan doa dan adab selama berada di makam atau kuburan. Semoga informasi ini membantu!
(par/ams)