Setelah bulan Rajab berakhir akan datang bulan Syaban yang kehadirannya dapat dimaknai dengan berbagai amalan baik, salah satunya membaca doa. Berikut bacaan doa bulan Syaban yang sunnah dibaca oleh seorang muslim.
Sebagai informasi, bulan Syaban hadir di tengah-tengah antara bulan Rajab dan Ramadhan. Syaban ada setelah bulan Rajab dan hadir sebelum bulan Ramadhan tiba. Diketahui bahwa Syaban merupakan bulan ke-8 dalam penanggalan kalender Hijriah.
Kehadiran bulan Syaban dapat dimaknai dengan berbagai amalan baik, salah satunya dengan mengamalkan doa maupun dzikir. Karena mengamalkan amalan sholeh dan memperbanyak dzikir kepada Allah SWT sangat dianjurkan bagi seorang muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar seorang muslim memiliki panduan dalam membaca doa bulan Syaban, detikJateng telah merangkum informasinya yang dapat dijadikan sebagai referensi. Mari imak uraiannya melalui artikel ini.
Bacaan Doa Bulan Syaban yang Disunnahkan
Kehadiran bulan Syaban dapat dimaknai dengan membaca doa yang disunnahkan. Mengutip dari buku 'Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab, dan Sya'ban' yang disusun oleh Udji Asiyah, terdapat sebuah hadits yang menjelaskan tentang sebuah doa yang dilafalkan oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
Artinya: "Dari Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah SAW jika masuk bulan Rajab, dia berkata, 'Allahumma Barik lanaa fii Rajaba wa Sya'ban wa baarik lanaa fii Ramadhan.' (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan berkahilah kami di bulan Ramadhan)'" (HR. Ahmad, No. 2.228).
Melalui hadits tersebut dijelaskan tentang doa yang dilafalkan oleh Rasulullah SAW. Hal tersebut menunjukkan bahwa doa bulan Syaban tersebut amalan sunnah. Bagi seorang muslim yang ingin mengamalkan doa tersebut, berikut uraian doa bulan Syaban lengkap:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
"Allahumma baarik lanaa fii rajab wa sya'ban wa ballighna ramadhana."
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."
Membaca Dzikir Pagi-Petang
Selain mengamalkan doa bulan Syaban yang disunnahkan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, umat Islam juga dapat membaca dzikir pagi dan petang. Diketahui bahwa membaca dzikir sangat dianjurkan bagi seorang muslim. Hal tersebut bahkan dijelaskan dalam firman Allah SWT melalui Surat Al-Ahzab ayat 41-43. Adapun bacaan dari ayat tersebut antara lain:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ٤١ وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا ٤٢ هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَمَلٰۤىِٕكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا ٤٣
"Yâ ayyuhalladzîna âmanudzkurullâha dzikrang katsîrâ. Wa sabbiḫûhu bukrataw wa ashîlâ. Huwalladzî yushallî 'alaikum wa malâ'ikatuhû liyukhrijakum minadh-dhulumâti ilan-nûr, wa kâna bil-mu'minîna raḫîmâ."
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. Huwalladzî yushallî 'alaikum wa malâ'ikatuhû liyukhrijakum minadh-dhulumâti ilan-nûr, wa kâna bil-mu'minîna raḫîmâ."
Agar seorang muslim dapat memiliki panduan membaca doa dzikir pagi dan petang, berikut rangkaian bacaan lengkapnya yang dikutip dari buku 'Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang' karya Ustad Abdul Wahhab.
Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255)
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥
"Allâhu lâ ilâha illâ huw, al-ḫayyul-qayyûm, lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ na'ûm, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, man dzalladzî yasyfa'u 'indahû illâ bi'idznih, ya'lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum, wa lâ yuḫîthûna bisyai'im min 'ilmihî illâ bimâ syâ', wasi'a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardl, wa lâ ya'ûduhû ḫifdhuhumâ, wa huwal-'aliyyul-'adhîm."
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung."
Membaca Surat Al-Ikhlas tiga kali
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ٤
"Qul huwallâhu aḫad. Allâhush-shamad. Lam yalid wa lam yûlad. Wa lam yakul lahû kufuwan aḫad.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya'."
Membaca Surat Al-Falaq tiga kali
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَࣖ ٥
"Qul a'ûdzu birabbil-falaq. Min syarri mâ khalaq. Wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab. Wa min syarrin-naffâtsâti fil-'uqad. Wa min syarri ḫâsidin idzâ ḫasad."
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
Membaca Surat An-Naas tiga kali
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِࣖ ٦
"Qul a'ûdzu birabbin-nâs. Malikin-nâs. Ilâhin-nâs. Min syarril-waswâsil-khannâs. Alladzî yuwaswisu fî shudûrin-nâs. Minal-jinnati wan-nâs."
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'."
Membaca Doa Dzikir Pagi
Setelah melafalkan surat-surat tersebut, seorang muslim dapat melanjutkannya dengan doa dzikir pagi dan petang. Diketahui bahwa bacaan doa dzikir pagi dan petang berbeda.
Seorang muslim dapat membacanya sesuai dengan waktu pati maupun petang. Adapun bacaan doa dzikir pagi adalah sebagai berikut:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
"Ashbahnaa wa ashbahal mulku lillaahi walhamdulillaahi laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kuli syai-in qadiir. Allaahumma as-aluka khaira maa fii haadzal yaumi wa khaira maa ba'dahuu wa a'uudzubika min syarri maa fii haadzal yaumi wasyarri maa ba'dahuu. Allaahumma innii a'uudzubika minal kasali wasuu-il kibari. Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabin finnaari wa 'adzaabin fil qabr."
Artinya: "Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan pada hari ini dan kebaikan setelahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan setelahnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan pada hari tua. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan kubur."
Membaca Doa Dzikir Petang
Kalau sebelumnya telah dipaparkan doa dzikir pagi, berikut bacaan dzikir petang secara lengkap:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ هُذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ فِي النَّارِ وَعَذَابِ فِي الْقَبْرِ
"Amsainaa wa amsal muluk lillaaahi walhamdulillaahi laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah. Lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kuli syai-in qadiir. Allaahumma as-aluka khaira maa fii haadzihil lailati wa khaira maa ba'dahaa wa a'uudzubika min syarri haadzihil lailati wasyarri maa ba'dahaa. Allaahumma innii a'uudzubika minal kasali wasuu-il kibari. Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabin finnaari wa 'adzaabin fil qabri."
Artinya: "Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan pada hari ini dan kebaikan setelahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan setelahnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan pada hari tua. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan kubur."
Demikian tadi bacaan doa bulan Syaban dan dzikir yang dapat diamalkan oleh seorang muslim. Semoga informasi ini membantu!
(rih/rih)