Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menceritakan bagaimana mereka berdua sama-sama tersenyum sehingga tak ada ketegangan.
Seperti diketahui, Kamis (1/2/2024) kemarin, Mahfud resmi mengajukan pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Surat itu dia serahkan langsung kepada Jokowi di Istana Merdeka.
Dilansir detikNews, pertemuan keduanya berlangsung sekitar 10 menit. Mahfud menjabarkan ada tiga poin yang termaktub dalam surat pengundurannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia mengungkapkan bagaimana keduanya bertemu dalam suasana yang hangat dan kekeluargaan.
Mahfud dan Jokowi Sama-sama Tersenyum
Mahfud mengutarakan, tak ada ketegangan selama dia bertemu dengan Kepala Negara saat dirinya mengantarkan surat pengunduran diri.
"Saya mohon maaf kepada Beliau kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik. Alhamdulillah Bapak Presiden sama dengan saya, kita bicara dari hati ke hati dan penuh kekeluargaan dan sama-sama tersenyum, tidak ada ketegangan apa pun," kata Mahfud dalam konferensi pers bersama Mensesneg Pratikno di Istana Merdeka, Kamis (1/2).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyebut dirinya dan Jokowi bernostalgia dalam kesempatan tersebut. Mahfud menyampaikan apa yang dikatakan Jokowi kepadanya.
"Kita tersenyum, bergembira, bercerita masa lalu ketika kita mulai bekerja. Bahkan Pak Presiden mengatakan Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama dalam sepanjang pemerintahan Pak Jokowi karena dulu Pak Tedjo tidak sampai setahun, Pak Luhut setahun 4 bulan kalau ndak salah, lalu Pak Wiranto 3 tahun setengah lewat 2 bulan," kata Mahfud.
Ungkap Pertemuannya dengan Jokowi Lebih Banyak Bergurau
Selain itu, Mahfud juga menuturkan pertemuan keduanya lebih banyak bergurau. Dia juga menyampaikan pembicaraan dengan Jokowi membahas soal membangun Indonesia sesuai tujuan negara.
"Kami tadi banyak bergurau dan bicara negara ini harus dibangun ke depan sesuai dengan tujuan negara kita dan kita tak mungkin sempurna, tak mungkin bisa menyelesaikan semuanya dalam waktu yang pendek dan tahu semuanya tentang masalah yang kita hadapi, sehingga harus bekerja sungguh," ujarnya.
(apu/rih)