Jokowi soal Mencuat Isu Menterinya Siap Mundur: Namanya Tahun Politik

Nasional

Jokowi soal Mencuat Isu Menterinya Siap Mundur: Namanya Tahun Politik

Kurniawan Fadilah - detikJateng
Sabtu, 20 Jan 2024 22:41 WIB
Jokowi usai menghadiri Harlah Muslimat NU di GBK, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).
Foto: Jokowi usai menghadiri Harlah Muslimat NU di GBK, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jogja -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai isu ada 15 menterinya yang siap mundur dari kabinet. Dia mengaku memaklumi kalau saat ini adalah tahun politik.

"Ya namanya bulan politik, tahun politik," kata Jokowi setelah menghadiri harlah Muslimat NU di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024) dilansir detikNews.

Jokowi menjelaskan, semua yang muncul saat tahun politik bakal bersifat politik. Kepala Negara menilai hal itu biasa saja. Dia menegaskan bahwa kabinetnya tetap bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya semua hal pasti akan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politik, tapi biasa kok, kita kerja biasa, kerja rutin biasa," ucapnya.

Sebelumnya, Jokowi menepis isu 15 menterinya, termasuk Menkeu Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, siap mundur dari kabinet. Jokowi menegaskan pihaknya menggelar rapat setiap hari.

ADVERTISEMENT

"Menteri tiap hari kita ratas, tiap hari kita rapat terbatas, tiap hari kita rapat internal, tiap hari, dengan semua menteri, dengan semua atau sebagian menteri," kata Jokowi.

Kabar sejumlah menteri siap mundur itu diungkap ekonom senior Indef, Faisal Basri. Awalnya Faisal mengatakan mengajak sejumlah menteri untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju karena Presiden Jokowi dianggap terkesan berpihak pada pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Faisal Basri mengklaim yang paling siap mundur adalah Menkeu Sri Mulyani serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Total disebut ada 15 menteri yang mungkin mundur, yang merupakan teknokrat (bukan dari partai) atau yang berasal dari partai oposisi.

"Saya ngobrol-ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai dan macam-macam. Nah, muncul katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga, dalam kaitannya dengan Gibran ini ya karena ini sudah beyond akal sehat begitu," kata Faisal Basri dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Kamis (18/1).




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads