Kata Puan soal Konser Sahabat Ganjar di Purwokerto Ricuh

Kata Puan soal Konser Sahabat Ganjar di Purwokerto Ricuh

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Sabtu, 13 Jan 2024 19:14 WIB
Puan Maharani saat meresmikan penggilingan padi di Mijen, Kota Semarang, Sabtu (13/1/2024).
Puan Maharani saat meresmikan penggilingan padi di Mijen, Kota Semarang, Sabtu (13/1/2024). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Konser relawan Sahabat Ganjar yang mengundang NDX AKA dan band Tipe-X di halaman parkir GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (11/1) malam berujung ricuh. Ketua DPP PDIP Puan Maharani meminta para pendukung paslon harus saling menghormati.

Saat ditanya terkait kerusuhan itu, Puan mengatakan semua pendukung harus bisa saling menghormati. Selain itu harus juga menjaga ketertiban.

"Ya makanya semua pihak harus bisa menahan diri, harus bisa menghormati dan menghargai, semua pendukung harus bisa menjaga ketertiban di semua acara-acara atau semua hal yang terkait dengan pesta demokrasi," kata Puan usai meresmikan penggilingan padi di Mijen, Kota Semarang, Sabtu (13/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, kerusuhan itu terjadi diduga karena adanya penonton yang memprovokasi. Dalam kericuhan tersebut sejumlah penonton dan tim Satgas PDIP dilaporkan menjadi korban.

TPD Ganjar-Mahfud Banyumas Sebut Ada Korban Luka

Wakil Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Banyumas, Sadewo Tri Lastiono menjelaskan korban terluka yaitu Dansatgas Cakra Buana PDIP Banyumas, Iwan Mujianto hingga harus dilarikan ke RS DKT Purwokerto.

ADVERTISEMENT

"Kronologinya itu ada provokasi dari pihak luar. Kemudian yang memprovokasi itu mau dimassa. Tapi dilindungi oleh Satgas. Tapi ternyata yang provokator itu ada 3 anak. Yang 1 anak karena tidak membawa apa-apa kemudian disuruh pulang. Yang 2 anak itu ditahan," kata Sadewo kepada wartawan, Jumat (12/1).

Dalam pengamanan dua orang itu ternyata juga terjadi keributan sehingga di ruang pengamanan hanya tersisa Datsatgas bernama Iwan. Singkat cerita keributan berlanjut bahkan Iwan luka-luka hingga dilarikan ke rumah sakit. Ada informasi Iwan dikeroyok sejumlah orang yang meminta provokator itu dilepas.

"Bahunya geser kemudian kakinya patah. Saya nggak ngerti kenapa, tapi informasinya dikeroyok lima orang. Kemudian dibawa ke DKT," ujarnya.

Ia juga menyayangkan karena ada informasi provokator itu meneriakkan nama paslon lain. Sadewo berharap tidak memperpanjang peristiwa yang memicu kericuhan tersebut dan berharap suasana tetap damai.

"Kita kepenginnya di Banyumas tetap menjaga kondusivitas. Kita contohkan Mas Anies ke sini damai-damai saja tuh. Kita tidak pernah melakukan gerakan macam-macam. Kemudian Mas Kaesang di Jahe, tidak ada keributan. Kemudian yang terakhir konser Dewa 19, damai-damai saja. Lah ini konsernya yang diadakan oleh relawan Sahabat Ganjar kok seperti ini sangat disayangkan," ujarnya.

"Saya mengimbau kepada teman-teman kubu kami 03 supaya tidak usah memperpanjang ini. Kita damai-damai saja. Kami juga mengajak bagi 01 maupun 02 ayo kita sama-sama jaga kondusivitas di Banyumas. Karena dari dahulu di Banyumas meskipun gejolak politik sekeras apa pun di sini orangnya tetap seduluran," pungkasnya.

Penjelasan Polisi

Sementara itu polisi mengatakan tidak ada laporan adanya korban dibawa ke rumah sakti akibat kericuhan pada acara tersebut. Kabagops Polresta Banyumas, Kompol Agus Amjat juga menjelaskan kepolisian berjaga di luar ring 1.

"Tidak ada laporan yang dilarikan ke rumah sakit. Untuk kegiatan tadi malam kampanye bentuk lain. Kami yang di luar, di ring 1 hanya rekan-rekan dari pengamanan tertutup. Yang menjadi lini depannya adalah petugas pengamanan dalam yang disewa panitia. Kemudian karena ini areanya politik. Sehingga petugas yang berseragam kami standby kan di belakang panggung tidak kelihatan," kata Amjat saat dihubungi.

"Secara umum keributan tidak ada. Petugas pengamanan dalamnya banyak. Itu memang lagunya AKA buat joget banyak yang muter-muter jadi kelihatannya tidak kondusif. Padahal model jogetannya seperti itu. Secara umum aman," ujarnya.

Selain itu Amjat juga menjelaskan pihaknya tidak mengamankan para penonton yang nampak ricuh tersebut. Sebab karena ini acara kampanye takutnya disalahartikan oleh masyarakat.

"Kami takutnya kalau kami mengamankan nanti dipelintir karena ini acaranya 03. Kalau polisi mengamankan membela 1 dan sebagainya. Sehingga kami melaksanakan pengamanan di ring 3, sedangkan yang di ring dalam diamankan pengamanan dalam," pungkasnya.




(alg/rih)


Hide Ads