Ribuan masyarakat di Kota Solo begitu antusias merayakan Tahun Baru 2024 di acara Car Free Night (CFN) yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Apalagi, mereka bisa menonton pesta kembang api yang menyala selama 12 menit.
Menurut pantauan detikJateng, sejak Minggu (31/12/2023), pukul 21.00 WIB, warga Solo sudah memadati sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Slamet Riyadi. Bahkan, banyak warga yang asyik menggelar tikar dan duduk-duduk di halaman Balai Kota Solo.
Warga semakin antusias saat jam sudah menunjukkan pukul tengah malam. Mereka yang awalnya tiduran sambil menunggu pesta perayaan tahun baru langsung heboh melihat kembang api mulai dinyalakan sejak pukul 23.59 WIB hingga pukul 00.11 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya Rina (23), warga asal Jaten, Kabupaten Karanganyar. Ia mengaku puas bisa menghabiskan malam terakhir tahun 2023 dengan mengikuti Car Free Night di Balai Kota Solo.
"Seru banget, kembang apinya meriah, nyala lama banget, sebelumnya juga bisa nonton pentas (Sendratari Ramayana)," kata Rina saat ditemui detikJateng di halaman Balai Kota Solo, Senin (1/1/2024).
Ia mengatakan, berbagai kegiatan yang digelar di CFN untuk menyambut Tahun Baru merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan di luar Kota Solo.
"Bagus ya, bisa ngegaet wisatawan-wisatawan. Kayak aku kan juga sebenarnya dari luar Kota Solo. Karena kayaknya bagus jadi tertarik ke sini. Apalagi ramai, ada kuliner juga pastinya, karena CFN kayak CFD cuma malam," terangnya.
Hal senada juga dikatakan Venta (22), warga asal Wonogiri yang menggelar tikar di Jalan Jenderal Sudirman. Ia mengatakan, gelaran CFN di Kota Solo membuat perayaan Tahun Baru 2024 terasa sangat meriah.
"Saya juga aslinya jarang keluar, keluar kalau ada event-event aja. Nah, menurutku ini event yang sangat meriah, apalagi pas nyala kembang api itu ramai pol (banget)," kata Venta saat ditemui detikJateng di halaman Balai Kota Solo.
Ia mengatakan, kegiatan yang digelar mulai pukul 21.00 WIB itu tak hanya bisa menjadi wadah hiburan tapi juga wadah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Menurut saya juga ini event yang sangat menguntungkan UMKM, dengan adanya event ini banyak orang yang terbantu ekonominya, kan juga habis Covid-19," tutur Venta.
"Terus juga banyak teman-teman yang terhibur dengan adanya Car Free Night ini," imbuhnya.
![]() |
Meski tak melihat pentas Sendratari Ramayana yang digelar di Balai Kota Solo, menurutnya menikmati malam dengan duduk-duduk di sepanjang jalan sudah membuatnya senang.
"Kalau ada kembang apinya ini juga tambah bagus, tapi kalau nggak ya sebenarnya nggak apa-apa. Udah senang sih, jalan-jalan, cari angin," ujarnya.
Warga lainnya yakni Lena (35) asal Colomadu, Kabupaten Karanganyar juga mengaku senang bisa ikut menghadiri CFN di Solo. Ia mengatakan, perhelatan CFN di Kota Solo ini bisa menjadi sarana refreshing yang murah bagi warga Solo Raya.
Apalagi hanya dengan membayar parkir, ia sudah bisa melihat pentas Sendratari Ramayana sekaligus melihat pesta kembang api.
"Lebih ke refreshing ya, sekalian kalau yang pada pulang kerja, bisa nikmatin acaranya, sama nonton kembang api," tutur Lena kepada detikJateng.
Sayangnya, ia tak mendapatkan tempat di halaman di Balai Kota meski sudah sudah berangkat sejak pukul 20.30 WIB. Namun, ia tetap senang dan berharap semakin banyak event yang digelar untuk ke depannya.
"Mungkin ke depannya pentasnya nggak cuma 1, jadi ada beberapa pentas di sini (Balai Kota Solo)," harapnya.
(cln/cln)