Ketika membeli sunscreen, pada kemasannya tertera tulisan SPF 20, 30. 35, hingga 50. Berikut penjelasan fungsi dari angka-angka yang berbeda tersebut.
SPF atau Sun Protection Factor merupakan angka atau indikator yang mengacu pada kemampuan produk tersebut dalam melindungi kulit dari UVB (Ultraviolet B). UVB memiliki efek burning atau membakar saat terkena kulit.
Sering didengar pula mengenai UVA (Ultraviolet A) yang memiliki efek penuaan bagi kulit. Dalam sunscreen pun dilengkapi dengan PA (Protection Grade of UVA), yaitu indikator yang menunjukkan kemampuan produk melindungi kulit dari sinar UVA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memilih sunscreen, pastikan pilih yang sudah diuji untuk melindungi dari sinar matahari secara menyeluruh, termasuk sinar UVA dan UVB. Dengan begitu, kulit akan terlindungi tidak hanya dari efek terbakar akibat sinar matahari langsung, tetapi juga dari kerusakan kulit jangka panjang seperti keriput, bintik matahari, dan yang lebih serius, kanker kulit.
Perbedaan Fungsi SPF 20, 30, 35, hingga 50 Pada Sunscreen
Berikut adalah perbedaan fungsi SPF 20, 30, 35, hingga 50 pada sunscreen yang dikutip dari Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan Universitas Jember berjudul 'Potensi Keberagaman SPF (Sun Protection Factor) Sunscreen terhadap Perlindungan Paparan Sinar Ultraviolet Berdasarkan Iklim di Indonesia'.
1. SPF 20:
- Memberikan perlindungan cukup baik terhadap paparan sinar UVB, sekitar 93%
- Cocok untuk penggunaan sehari-hari atau saat paparan sinar matahari tidak terlalu intens.
- Tidak disarankan untuk penggunaan pada kulit yang sensitif atau selama beraktivitas di bawah sinar matahari langsung dalam waktu yang lama.
2. SPF 30
- Menawarkan perlindungan yang lebih tinggi dibanding SPF 20, yaitu sekitar 97%
- Ideal untuk penggunaan sehari-hari dan beraktivitas di luar ruangan
- Disarankan untuk digunakan oleh individu dengan jenis kulit yang rentan terhadap paparan sinar matahari.
3. SPF 35
- Memberikan perlindungan tambahan dibanding SPF 30, tetapi perbedaannya mungkin tidak terlalu signifikan
- Cocok untuk penggunaan sehari-hari atau saat berada di luar ruangan dalam waktu yang singkat
- Dapat digunakan oleh mereka yang memiliki jenis kulit yang lebih sensitif atau mudah terbakar.
4. SPF 50
- Menawarkan perlindungan tinggi terhadap sinar UVB, yaitu 98%.
- Sangat cocok untuk penggunaan di bawah sinar matahari yang sangat terik, seperti saat berlibur di pantai atau beraktivitas di luar ruangan dalam waktu lama.
- Direkomendasikan untuk individu dengan kulit yang sangat sensitif atau rentan terhadap paparan sinar matahari.
Menunjukkan Berapa Lama Kulit dapat Bertahan
Selain sebagai acuan kemampuan produk dalam melindungi atau memblokir sinar UVB, SPF juga menunjukkan seberapa lama kulit dapat bertahan tanpa sunburn saat menggunakan sunscreen.
Misalnya, dengan SPF 20, kulit bisa terlindungi selama 20 kali lebih lama dari biasanya. Jika kulit seseorang biasanya akan terbakar setelah 15 menit terpapar sinar matahari, tetapi orang tersebut menggunakan sunscreen SPF 50, maka artinya kulit baru akan terbakar setelah 5 jam terpapar sinar matahari.
Namun, faktor lain seperti jenis kulit dan kondisi geografis turut mempengaruhi risiko sunburn. Kulit putih lebih rentan, dan kondisi seperti berada di dataran tinggi atau di pantai dapat meningkatkan risiko terbakar.
Tidak Menjadi Patokan Utama
Perlu diingat bahwa penggunaan sunscreen dengan SPF tinggi tidak berarti seseorang dapat berada di bawah sinar matahari tanpa batas waktu. Re-apply atau pakai kembali secara teratur, setiap dua jam sekali, serta setelah berenang atau berkeringat, tetap penting untuk memastikan perlindungan yang optimal.
Selain itu, penggunaan pakaian pelindung dan menghindari paparan sinar matahari langsung pada puncak kecerahan juga merupakan bagian penting dari praktik perlindungan dari sinar matahari.
Demikian informasi mengenai perbedaan fungsi SPF 20, 30, 35, hingga 50 pada sunscreen. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/dil)