.webp)
Dieng kembali membeku pagi ini. Uniknya, fenomena alam embun es ini terjadi saat sudah memasuki musim hujan.
Embun es atau warga Dieng kerap menyebut bun upas ini terlihat di sekitar kompleks Candi Arjuna, di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara.
"Tadi saya sempat memantau di sekitar kompleks Candi Arjuna dan di lapangannya embun membeku," kata salah seorang warga Dieng Kulon, Hasta Priyandono, saat dihubungi detikJateng, Selasa (19/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan aplikasi pengukur suhu udara Dieng, tercatat suhu terendah terjadi pada pukul 05.00 WIB. Yakni 0,85 derajat celsius. Namun demikian Hasta menyebut, suhu sudah mulai turun sejak Senin (18/12) malam.
"Tadi pagi suhu sampai 0,85 derajat celsius. Itu sekitar jam 5 pagi. Tetapi memang suhu sudah turun sejak malamnya. Sekitar jam 9 malam sudah 6 derajat celsius, dan jam 01.30 dini hari turun lagi jadi 3 derajat celsius," paparnya.
Munculnya fenomena alam embun es di Dieng pagi ini merupakan yang kedua saat sudah beralih ke musim hujan. Ia mengatakan, sebelumnya pada Rabu (13/12) embun di kompleks Candi Arjuna juga membeku.
"Sebelumnya, hari Rabu (13/12) kemarin juga ada itu embun es. Jadi saya sudah memantau 2 kali embun es yang keluar di musim hujan," ujarnya.
Biasanya, embun es di dataran tinggi Dieng kerap muncul di musim kemarau. Yakni mulai bulan Juni hingga September.
"Kalau melihat sebelum-sebelumnya itu sering ada embun es itu saat musim kemarau. Dari Juni sampai September. Di antara bulan itu sering ada embun es," terangnya.
Sementara, hujan sudah mengguyur dataran tinggi Dieng pada awal Bulan Desember. Hanya memang dalam satu pekan terakhir, di wilayah Dieng belum turun hujan lagi.
"Sebenarnya sudah turun hujan di Dieng. Pas awal-awal Bulan Desember kemarin juga hujan terus. Tetapi memang ini sudah satu mingguan belum hujan lagi," kata dia.
(aku/rih)
