Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas mengaku sudah menghubungi mantan Ketua KPK Agus Rahardjo untuk mengonfirmasi cerita Agus tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah meminta kasus e-KTP yang melibatkan Setya Novanto disetop.
Hal itu disampaikan Busyro Muqoddas saat ditemui wartawan seusai dirinya menjadi pembicara acara seminar anti korupsi di gedung Sierad PD Muhammadiyah Klaten, kemarin.
"Jangan ditutup-tutupi kalau menyangkut politik, politik itu kan kekuasaan. Jangan main slintutan, jangan main belakang," kata Busyro Muqoddas, Minggu (3/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Busyro, Agus Rahardjo membenarkan dirinya telah berbicara tentang persoalan itu. Busyro mengatakan, Agus Rahardjo mengaku menyuarakan apa adanya. Hal itu disampaikan Agus ketika dihubungi Busyro.
"Saya sudah cek ke Pak Agus Rahardjo, benar adanya yang sudah disampaikan Pak Agus Rahardjo itu. Artinya Pak Agus Rahardjo menyuarakan apa adanya, menurut beliau sebagai fakta, karena Pak Agus Rahardjo itu sebagai seorang pendidik," ujar Busyro.
Busyro menjelaskan, Agus mengungkapkan hal tersebut dengan tujuan memberi tahu masyarakat tentang apa yang terjadi. Sementara itu Busyro mengaku dirinya tidak pernah mengalami intervensi selama dirinya menjadi pimpinan KPK.
"Pada waktu saya di sana (KPK) itu presidennya SBY, sama sekali tidak ada intervensi. Kemudian Pak SBY lengser, periode Pak Jokowi (saya di KPK) tapi awal-awal saja," ucap Busyro.
Busyro menambahkan, kasus e-KTP mesti diusut tuntas dan tidak boleh tebang pilih. Busyro juga menyinggung kasus minta saham PT Freeport yang sempat disebut 'papa minta saham'. "Lha ini papa minta saham jilid dua," kata Busyro.
Cerita Agus Rahardjo Saat Dipanggil ke Istana
Dilansir detikNews, cerita Agus mengenai pertemuan dengan Jokowi itu disampaikan dalam wawancara program Rosi di Kompas TV seperti dikutip, Jumat (1/12/2023). Agus mengatakan saat itu dipanggil sendirian oleh Jokowi ke Istana Negara.
"Saya terus terang pada waktu kasus e-KTP saya dipanggil sendirian, oleh Presiden. Presiden waktu itu ditemani oleh Pak Pratikno. Saya heran biasanya memanggil itu berlima, ini kok sendirian. Dan dipanggilnya juga bukan lewat ruang wartawan tapi lewat masjid kecil gitu," kata Agus, dikutip dari detikNews.
Begitu masuk, Agus menyebut Jokowi sudah dalam keadaan marah. Menurut Agus, Jokowi meminta KPK untuk menghentikan kasus e-KTP yang menyangkut Setya Novanto.
"Di sana begitu saya masuk, Presiden sudah marah. Menginginkan... karena baru saya masuk, beliau sudah teriak 'Hentikan'. Kan saya heran, hentikan, yang dihentikan apanya," ujar Agus.
"Setelah saya duduk, ternyata saya baru tahu kalau yang suruh hentikan itu adalah kasusnya Pak Setnov, Ketua DPR pada waktu itu, mempunyai kasus e-KTP supaya tidak diteruskan," sambung dia.
Jokowi Bantah Ada Pertemuan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara menyusul pernyataan eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal kasus korupsi e-KTP. Jokowi juga menepis ada pertemuan dengan Agus Rahardjo.
Ia pun meminta pertemuan dengan Agus untuk dicek ke Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Menurutnya, pertemuan tersebut tidak ada dalam agenda kepresidenan.
"Saya suruh cek, saya sehari kan berapa puluh pertemuan. Saya suruh cek di Setneg, nggak ada (pertemuan)," ujar Jokowi dilansir detikNews, Senin (4/12/2023).
"Agenda yang di Setneg nggak ada. Tolong dicek lagi aja," lanjut Jokowi ketika ditanya betul tidaknya ada pertemuan antara ia dan Agus Rahardjo.
(dil/apl)