Semburan lumpur muncul tiba-tiba dalam kamar warga di Desa Tempuran, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, semalam. Semburan tersebut disertai aroma belerang yang diduga mengandung gas.
Pantauan di lokasi siang ini, semburan lumpur pada kamar warga RT 4 RW 1 tersebut sudah reda. Dari lubang yang terbentuk hanya terlihat dorongan angin yang membentuk gelembung lumpur kecil.
Sementara lumpur sisa semburan masih memenuhi dalam kamar 3 meter persegi tersebut. Area kamar tersebut juga sudah terpasang garis polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu anak pemilik rumah, Fatkur Rohman menyebut lumpur di rumahnya itu menyembur selama kurang lebih 6 jam.
"Kejadian mulai mbledhos (meletus) itu 18.30 WIB, terus lumpur gak keluar lagi itu sekitar 01.30 WIB," kata Fatkur Rohman di lokasi, Jumat (1/12/2023).
"Tapi sisa gas sampai siang ini masih ada melembung-melembung," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa kejadian itu diawali dengan suara letupan-letupan kecil. Kemudian terdengar suara gemuruh yang diikuti suara seperti ledakan.
"Ada suara gemuruh kayak ombak. Satu keramik yang pecah," terangnya.
Letusan lumpur tersebut mengakibatkan lantai kamar pecah dan terlempar. Kemudian muncul semburan lumpur setinggi dua meter yang diikuti aroma gas mirip belerang.
Beruntung, tidak ada yang tidur di kamar itu saat peristiwa terjadi. Selama ini Fatkur hanya menggunakannya saat siang hari.
Ia menerangkan bahwa sebelumnya lokasi kamar tersebut pernah dibangun sumur bor dengan kedalaman 108 meter. Kemudian setelah layanan PDAM masuk, sumur tersebut ditutup. Penutupan sudah dilakukan 20 tahun silam.
Ia menjelaskan bahwa saat ini bapak dan ibunya ia minta tinggal di rumah saudara untuk sementara.
"Imbauan dari Kapolsek disuruh evakuasi dulu, bapak ibu saya tak minta tinggal di rumah saudara," terangnya.
Ia menambahkan pihak pemerintah terkait telah mendatangi lokasi tersebut untuk melakukan uji lab. Hingga kini kamar tersebut diminta untuk membiarkan dulu sekitar satu minggu.
"ESDM ke sini ngambil sampel lumpur sama gas, dicek katanya tadi dibuat untuk tes laboratorium. Dari ESDM disuruh diamkan dulu selama satu minggu," terangnya.
"Kalau ada semburan ekstrem kaya tadi malam disuruh laporkan lagi pihak terkait, kalau tidak ada disuruh pintunya agar tetap terbuka. Biar gas yang ada di dalam bisa keluar semua," imbuhnya.
Ia juga diminta untuk menjauhkan potensi bahan pemicu api dari lokasi kamar tersebut.
"Dan menghindari percikan api, kayak korek itu disuruh untuk menjauhkan dulu," terangnya.