PDIP akan mencabut laporan terhadap Rocky Gerung terkait pernyataannya 'bajingan' dan 'tolol' saat mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP Johannes Lumban Tobing mengatakan surat pencabutan laporan sudah diteken.
"Suratnya sudah saya teken, tinggal menyerahkan ke penyidik. Ya semuanya akan dikait-kaitkan, ini kan lagi tahun politik. 'Oh dicabut', 'oh karena sudah pecah kongsi', nah itu haknya orang mau bicaralah," kata Johannes Lumban Tobing, saat dihubungi, Rabu (29/11/2023) malam, demikian dikutip dari detikNews.
Laporan terhadap Rocky Gerung itu terkait dengan dugaan menyebar berita bohong (hoax) yang menyebabkan keonaran di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan yang dilayangkan PDIP itu sebelumnya telah diterima dan teregister dengan nomor: LP/B/217/VIII/2023/SPKT/ Bareskrim Polri tertanggal 2 Agustus 2023. Rocky dituduhkan melanggar Pasal 28 Ayat 2 UU ITE dan atau Pasal 14 dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946.
Selain dari PDIP, Bareskrim mencatat ada 25 laporan polisi lainnya yang dilayangkan terhadap Rocky. Laporan ini dilayangkan di Bareskrim dan polda jajaran. Kasus tersebut juga telah naik ke tahap penyidikan, namun belum ada tersangka yang ditetapkan.
"Kurang lebih saya setujulah yang disampaikan Rocky Gerung, itu poinnya," imbuh dia.
Menurutnya, sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini telah berubah dari yang dia kenal sebelumnya. Dia menilai Jokowi kini lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada rakyat.
"Berubah karena lama-lama saya lihat tidak seperti yang saya kenal. Jokowi yang dulu, yang betul-betul kita perjuangkan mulai dari DKI, yang kita bawa dari DKI sampai dua periode jadi presiden," ungkap dia.
"Dulu dia betul-betul bekerja untuk rakyat, betul-betul memikirkan kesejahteraan rakyat. Bekerja siang dan malam. Tapi kok belakangan ini sudah makin ngelantur nih. Sudah tidak pada jalurnya," lanjutnya.
Putusan MK soal Batas Usia Capres-Cawapres Disinggung
Johannes juga bicara soal putusan MK terkait batas usia capres-cawapres. Kader PDIP itu lalu mengatakan Gibran Rakabuming Raka diloloskan dengan alasan tak masuk akal sebagai cawapres.
"Nah kenapa dia bisa lolos, ya karena dia anak presiden," kata dia.
(sip/rih)