Pemkab Sleman Beri Edukasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga hingga ke Desa

Pemkab Sleman Beri Edukasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga hingga ke Desa

Hana Nushratu Uzma - detikJateng
Rabu, 22 Nov 2023 13:46 WIB
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo
Foto: Pemkab Sleman
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus mendorong pengelolaan sampah hingga tingkat desa dengan melakukan sosialisasi. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo terlibat langsung dalam kegiatan ini.

Sosialisasi yang digelar pada Kamis (16/11) lalu dilakukan di dua kelurahan sekaligus yakni Kelurahan Ambarketawang dan Kelurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping.

Pada kesempatan itu, Kustini sekaligus menyerahkan bantuan alat pengelolaan sampah rumah tangga. Menurutnya, sampah masih menjadi permasalahan yang harus segera dituntaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karenanya, pengelolaan sampah rumah tangga perlu dipahami oleh seluruh masyarakat. Dengan begitu, diharapkan sampah rumah tangga dapat terselesaikan di tingkat desa atau kelurahan.

Bukan tanpa sebab, Kustini menyampaikan, sampah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang volume sampah terbesar.

ADVERTISEMENT

"Penanganan permasalahan sampah tidak akan selesai hanya dengan penyediaan sarana prasarana sampah. Penanganan sampah memerlukan upaya komprehensif, dimulai dari kesadaran masyarakat untuk tidak nyampah, memilah dan mengolah sampah, penyediaan fasilitas pengolahan sampah hingga terbentuknya budaya masyarakat untuk zero waste," jelas Kustini, dalam keterangan tertulis, Rabu (22/11/2023).

"Dan ini perlu didukung oleh semua pihak," sambungnya.

Pada Oktober lalu, Pemkab Sleman menerima apresiasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) atas peningkatan kualitas permukiman perkotaan kategori Optimasi Kinerja Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).

Penghargaan ini diberikan kepada Kota/Kabupaten atas kontribusinya dalam diseminasi informasi terkait pentingnya TPS3R dalam sistem pengelolaan sampah serta percepatan pemanfaatan TPS3R dan praktik ekonomi sirkuler dengan pemilahan sampah.

Kustini berharap, pencapaian tersebut dapat menjadi motivasi bersama untuk membiasakan diri dalam mengelola sampah rumah tangga. Sehingga, kualitas permukiman perkotaan yang baik dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi lokal serta ketangguhan sosial dapat diwujudkan.

"Dimulai dari Padukuhan ini, saya berharap dapat mengoptimalkan bantuan hari ini dan menjadi pilot project yang nantinya dapat diduplikasi di wilayah padukuhan lain. Dengan demikian ke depannya setiap wilayah padukuhan Sleman dapat mandiri mengelola sampah rumah tangga," harap orang nomor satu di Kabupaten Sleman itu.

Sementara itu Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, Sarjono mengutarakan sosialisasi ini akan dilaksanakan di 10 Kelurahan di Kabupaten Sleman. Kelurahan yang terpilih merupakan kawasan yang tercatat dalam kategori penghasil sampah cukup tinggi.

Sosialisasi yang ditargetkan akan selesai pada akhir November 2023 ini juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman.

"Dengan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami cara pengelolaan sampah rumah tangga dan semakin menekan jumlah sampah di Kabupaten Sleman," pungkas Sarjono.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads